Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Sena segera mengemasi barang-barangnya beserta Shilla dan Zahra yang melakukan hal yang sama.
"Bu Vita ngadi-ngadi banget! Tadi abis istirahat udah enak-enak jamkos, eh tiba-tiba dia masuk! Kayak nggak ada kerjaan aja!" dumel Shilla sembari menunggu seluruh teman kelasnya keluar ruangan.
Setelah hampir semua siswa keluar dari kelas, barulah mereka bertiga keluar dari ruangan itu. Sena melihat ponselnya. Ternyata ada beberapa pesan masuk dari Alex yang meminta maaf tidak bisa mengantarnya pulang karena harus mengikuti pelajaran tambahan. Maklum, ia sekarang sudah kelas 12. Beberapa minggu lagi ia akan mengikuti ujian nasional. Jadi, ia harus fokus. Selain karena perintah ayahnya, ada seseorang yang tak mau ia kecewakan.
"Kenapa Sen?" tanya Shilla yang melihat perubahan raut wajah Sena yang awalnya bahagia menjadi murung.
"Oh ini, Alex nggak bisa nganter pulang. Ada tambahan," jelas Sena sembari memasukkan ponsel ke dalam tas.
Zahra dan Shilla tersenyum penuh arti. Keduanya lalu merangkul Sena dengan erat. "Yes! Sekarang waktunya traktiran!" pekik mereka senang.
"Ha? Traktir apaan?" tanya Sena bingung.
"Traktir hari jadi kalian lah. Apa lagi?" kekeh Shilla yang paling senang perihal traktiran seperti ini. Gadis itu adalah pecinta gratisan. Bahkan, jika ada kafe dengan promo beli 1 dapet 2, Shilla akan maju paling depan.
Sena hendak mengangguk. Namun, tiba-tiba saja ia memikirkan Jihan yang beberapa hari tak masuk sekolah. Langsung saja ia melepaskan rangkulan kedua sahabatnya itu. "Kayaknya nggak bisa sekarang deh, gue mau ke Jihan."
Shilla dan Zahra mengangguk. Ia mengerti perasaan sahabatnya itu. Pasti ia menyalahkan dirinya sendiri perihal masalah ini. "Kita ikut ya?"
"Nggak usah. Gue ngerasa Jihan kayak gini ada hubungannya sama gue. Jadi, biar gue nyelesaiin ini sendiri aja," terang Sena dengan nada sedih.
Zahra menepuk bahu Sena dengan lembut. "Lo yakin?"
Gadis itu mengangguk dengan yakin.
"Yaudah kalo gitu kita anter lo sampe depan rumahnya Jihan. Abis itu kita pulang. Gimana?" tawar Shilla yang memang hari itu membawa mobil ke sekolah. Kedua orang tua Shilla kebetulan sedang ke luar kota dan kakaknya paling malas mengantarkannya sekolah. Alhasil, kunci mobillah yang diberikan sang kakak.
"Thanks guys!" Sena memeluk keduanya dengan erat. "Gue ngerasa kurang kalo nggak ada Jihan. Padahal kita sering bareng-bareng berempat."
Zahra lagi-lagi mengangguk. "Iya! Gue kangen banget sama Jihan. Sama bacotannya yang naudzubillah! Kalo besok dia sekolah, gue bakala traktir kalian basrengnya Bu Sri!" pekiknya sambil mewek.
"Yaelah basreng goceng! Siomay dong Zah!" balas Shilla tak terima.
"Mata lo siomay! Gue aja selalu ngutang di sana!" jawabnya sambil tertawa mengingat Mang Joko yang selalu menagih utang siomay kepadanya ketika dirinya lewat kantin. Saat banyak orang pula! Urat malu putus bro!
"Yaudah yuk! Kita berangkat sekarang!" ajak Sena yang sudah tak sabar melihat sahbatnya itu.
Mereka bertiga tengah menikmati alunan lagu dari speaker mobil Shilla. Mulai dari lagi Indonesia, Korea, hingga Barat semuanya Shilla punya. Oh iya, gadis itu juga punya lagu India dan Cina, tapi cuma beberapa. Pokoknya, Shilla itu ratunya lagu. Kalian bisa menanyakan lagu kepada gadis itu dan pasti Shilla akan menjawab judul lagunya dengan tepat.
"Entar kalo Jihan nggak mau ketemu gue lagi gimana?" tanya Sena khawatir mengingat betapa marahnya gadis itu saat terakhir mereka bertemu di kelas Alex.
![](https://img.wattpad.com/cover/148522679-288-k213587.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BimaSena✔️ COMPLETED [SEQUEL KEYLANDARA #1]
Teen Fiction• COMPLETED || SEQUEL KEYLANDARA || BISA DIBACA TERPISAH • "Let see seberapa kuat lo nahan godaan dari gue, Arsena Lavenia Azura." -Alexander B. Zanuar- "Gue bersumpah kalau jatuh cinta sama lo itu adalah KUTUKAN! Lo sial b...