Empat Puluh Enam

1.5K 209 37
                                    

Kemunculan Chiko banyak amat ya yang nentang wkwk. Gapapa guys ini udah aku pikir matang-matang kok dan ada sangkut pautnya juga. Jadi, tenang dan nikmati alur ceritanya aja ya. Bentar lagi insyaallah ending hehe. Tungguin ya. Luvv kalian

***

Pukul sepuluh pagi dua orang host dari OSIS SMA Taruna mulai memasuki lapangan pertandingan. Mereka berdua sudah memegang mic di tangan, siap menyambut tamu sekaligus membuka pertandingan kali ini dengan memanggil satu per satu anggota tim basket dari kedua belah pihak. Dentuman musik DJ juga terdengar membahana, memeriahkan penyambutan hari itu.

Baik supporter dari SMA Garuda maupun SMA Taruna sudah memenuhi bangku penonton. Mereka nampak serasi dengan balutan kostum dengan warna yang senada. Pada bagian depan tribun, beberapa anak merapikan drum dan juga bendera yang akan digunakan untuk memandu kekompakan tim supporter dalam menyanyikan yel-yel yang sudah dipersiapkan. Biasanya yang berada di sana adalah tipikal anak yang berisik, aktif, dan tak tahu malu. Jihan masuk ke dalam salah satunya. Ia akan memandu melakukan gerakan formasi bersama dengan teman-teman lainnya yang sudah ditugaskan.

"Nah Karin, gimana kalo kita tes dulu suara supporter dari kedua sekolah terbaik di Jakarta ini?" tanya Adam, selaku host laki-laki berbasa-basi untuk memeriahkan acara pagi itu.

Karin menoleh ke arah Adam dan mengangguk. "Boleh tuh. Sebelum pertandingan kali ini dimulai, kita akan mengetes kemeriahan dari SMA Garuda ataupun dari SMA Taruna. Kalian semua siap?" tanyanya.

"SIAAAAAAPPP!" jawab penonton dengan penuh semangat.

"Okai kita mulai. Dari SMA Taruna mana suaranyaa?"

"Aaaaaa!!" supporter dengan kostum putih itu berteriak dengan keras membuat tim SMA Garuda menambah semangat mereka untuk mengalahkan tim SMA Taruna karena dalam akhir pertandingan, terdapat lomba best supporter yang harus mereka raih juga.

"Wah, cukup cukup. Meriah banget ya! Nah Rin, sekarang giliran kamu nih ngetes suporter dari SMA Garuda. Kira-kira mereka lebih keras nggak ya?" tanya Adam berusaha memancing layaknya host handal di televisi.

"Kita coba denger ya. Tim SMA Garuda mana suaranyaaa?"

"Aaaaaaa!!!" lagi-lagi gedung itu dimeriahkan dengan teriakan penontom yang sudah tak sabar menantikan pertandingan hari ini.

"Imbang ternyata Dam. Tapi apakah skor kali ini imbang juga atau dimenangkan oleh SMA Taruna? Atau SMA garuda? Nggak perlu lama-lama lagi, mari kita panggil anggota tim basket SMA Garudaaaa!" pekik Karin disertai sorakan penonton dengan begitu meriah. Bunyi tabuhan dari drum mulai menggema dari sisi selatan dan utara. Bahkan, beberapa dari mereka membawa banner dan juga spanduk bertuliskan kata semangat untuk sekolah masing-masing.

"Azka!" panggil Adam diikuti Azka yang keluar dari belakang tribun sebelah timur. Lelaki itu berlari dan menyalami wasit yang terlebih dahulu sudah diperkenalkan.

"Dimas!" panggil Karin. Seperti yang Azka lakukan, Dimas langsung berlari dan menyalami wasitnya. Namun, bedanya lelaki itu membentuk saranghae ketika melihat ke tribun SMA garuda. Di saat-saat seperti inipun lelaki itu masih bisa lawak juga.

Selanjutnya nama Akmal, Revan, Leon, dan juga Dika dipanggil. Dan yang paling akhir inilah yang dinanti-nantikan. "Alexander!" panggil Karin diikuti bunyi gemuruh dari SMA Garuda. Inilah kebanggaan sekaligus seeorang most wanted yang menjadi sebuah berlian di sekolah tersebut.

BimaSena✔️ COMPLETED [SEQUEL KEYLANDARA #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang