Part 1 : Prolog

832 66 7
                                    

Ashana Mahya Ardianti...

Dari nama ku pasti banyak yang berpikir kalau aku seorang perempuan yang anggun dan lemah lembut kan. Tapi lupakan kata-kata itu. Aku jauh dari keduanya. Usia 27 tahun. Usia yang matang untuk berkeluarga dan mempunyai keturunan.

Tapi sayangnya aku tak seberuntung kalian yang berkeluarga di usia ini. "Miss. Ashana Mahya Ardianti mobil sudah siap,"ucap salah seorang pegawai yang menjemput ku. Dengan membawa pakaian safety dan beberapa alat keperluan, aku masuk ke dalam mobil yang menjemput ku.

Perjalanan 10 menit hingga sampai ke pelabuhan. Mata ku melihat suasana pelabuhan yang ramai dengan banyak orang dengan kepentingan masing-masing. Pukul 9 pagi, cukup ramai untuk kondisi pelabuhan sekarang. "Barang Miss. Ashana Mahya Ardianti sudah di masukkan ke kapal. Tinggal Anda yang masuk ke kapal,"ucapnya hormat.

Aku langsung menuju kapal tanpa kalimat lain. Berjalan ke ruangan utama di kapal. "Wow ini nih yang ditungguin,"ucap Rocky, partner kerja ku. Aku hanya menarik sudut bibir sejenak sebelum akhirnya duduk di kursi yang tersisa di ruangan itu. "Good Morning Miss. Ashana Mahya Ardianti,"ucap David, partner kerja ku berkebangsaan Inggris-Indonesia.

"Morning Mr. David Acklio,"ucapku menyahut. Oiya satu tim ku berisi 5 orang. Ada aku, David, Rocky, Razaq, dan Samuel. Nggak usah ditanya lah pasti sudah tahu kalau aku cewek sendiri. Oiya ngomongin soal kehidupan ku. Pasti kalo baca dari tadi ngerasa nggak bewarna. Ya gitu juga dengan ku.

"Good Morning everybody,"sapa Jane, CEO Chevron Indonesia. Kami langsung menjabat tangan atasan kami. Mrs. Jane Austen Malfoy istri dari Mr. Draco Malfoy. Orang-orang besar dibalik nama Chevron Indonesia. "Okey everybody. Setelah lama tidak berjumpa, kita kembali bertemu. Apalagi satu tim dengan Gold Empire,"ucap Jane.

"Oiya dari progres kalian, Miss. Ashana Mahya Ardianti punya progres paling bagus. Saya salut dengan Anda Miss. Ashana,"ucap Jean. "Terimakasih Mrs. Jean,"ucapku sambil tersenyum kecil. "Saya pastikan kehidupan Anda sangat bahagia Miss,"ucap Jean.

Aku hanya tersenyum kecil menanggapi pernyataan dari Jean. Setelah sedikit berbincang, Jean pergi beristirahat di kamar nya. Aku memilih untuk membuka buku ensiklopedi Islam. "Sweetie apa yang kamu baca,"tanya Razaq. "Kisah romansa Islam,"ucapku tanpa mengalihkan perhatian.

"Ckckck. Bos kita ini selalu galau,"ucap David ikut bergabung. "Dengan siapa aku galau. Aku selalu jomblo,"ucapku jujur. "Okey kamu benar. Tapi saya salut ada perempuan dengan hijab menutup dada mengarungi lautan luas demi mencari karunia Tuhan,"ucap Samuel.

"Thanks Sam. Kalian nggak lagi kangen dengan pacar atau istri kalian,"tanya ku. "Ini sudah ditengah lautan Bos tersayang,"ucap Rocky membuat ku mengangguk paham. Seperti halnya perjalanan biasanya, aku selalu berteman dengan buku hingga sampai tujuan.

Namun sebuah kisah menyita perhatian ku. Siapa lagi kalo bukan istri para nabi yang tulus mencintai Allah dan rasul-Nya. Tuntutan untuk segera berkeluarga terus-terusan mengganggu hidup ku. Tak hanya itu banyak omongan miring dari tetangga di rumah orang tua ku.

Wajar saja jika berkata demikian. Bukan kah sudah ku katakan usia kini menginjak 27 tahun. Namun dengan tinggi badan 155 cm dengan berat badan 44 kg. Sebenarnya orang yang baru kenal banyak yang kira masih anak kuliah tapi inilah realita.

---

Keringat membasahi sekujur tubuhku seusai menghitung titik letak minyak bumi di pertambangan lepas pantai milik CV Chevron Indonesia. "Bos ngga mau minum,"tanya Samuel. "Nggak Terimakasih. Aku nggak minum,"ucapku tersenyum tipis dan berlalu ke kamar. Aku harus menunaikan shalat Dhuhur sekarang.

Perlahan ku tanggalkan pakaian kerja hingga menyisakan baju formal saja. Membasuh wajah yang sedikit kacau dan menunaikan kewajiban seorang hamba.

Srikandi Lautan Emas Nusantara - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang