Srikandi Lautan Emas Nusantara - Completed

Part 15 : Captain America

"Morning Miss Ashana,"aku menoleh melihat Stefan datang menjemput ku. Sebenarnya untuk apa sih jauh-jauh dari San Ramon ke San Francisco cuma buat jemput. Kan ada Marino juga yang bisa anterin.

"Morning Mr. Stefan,"ucapku tersenyum tipis lalu masuk kedalam mobilnya. "Sudah sarapan Miss,"tanya Stefan. "Ehm aku sedang puasa hari ini,"ucapku. "Puasa di hari bekerja. Apa bukan masalah,"ucap Stefan shock.

"Nggak Stef ini hari Kamis. Aku terbiasa puasa Senin Kamis,"ucapku santai. "Ohh I know. Very impressive,"ucap Stefan membuat ku aneh aja. Masa iya orang puasa di bilang impressive. Impressive mbah mu Mas.

"Terkait data yang dikasih Uncle Draco, ada yang mungkin kurang jelas,"tanya Stefan. "Ehm sejauh ini paham aja,"ucapku. "Oiya Miss. Ashana malam ini bisa dinner kah,"tanya Stefan. "Secara teknis aku sudah kenyang waktu berbuka. Jadi kemungkinan ngga makan malam tapi terimakasih tawarannya,"ucapku.

"Ohh ngga papa santai aja,"ucap Stefan. Aku memasang earphone daripada membicarakan hal yang aneh dengannya. Maaf ya kalo terkesan judes atau gimana. Aku kan memang nggak pernah friendly ke lawan jenis.

---

"Welcome Miss. Ashana Mahya Ardianti and another member of the Gold Empire,"ucap Stefan. "Thank you for an extraordinary reception. Please guide for the future,"ucapku. Sedikit basa-basi sebelum akhirnya kami mulai mempelajari tempat baru yang ada di Chevron USA Inc. ini.

"Jadi guys kali ini kita pindah divisi ke Research and Development. Sebelum itu apa ada yang bermasalah,"tanya ku dalam rapat tim. "Ehm tidak ada Miss,"ucap Samuel. "Mungkin sedikit adaptasi karena biasanya akan ada perjalanan mengarungi lautan luas,"ucap Rocky.

"Resiko untuk R&D juga nggak sebesar kalo kita di anjungan. Oke kenapa nggak kalo bisa lebih aman,"ucap Razaq. "Nah itu juga yang terpikir,"ucap Samuel.

"Tapi bos. Kalo misalnya R&D kita tim tunggal bagian ini atau akan ada tim lain,"tanya David. "Ehm good question. Kita tim tunggal jadi harapan nya meski bukan di atas anjungan dan sebagainya jangan sampai kekompakan tim berkurang. Bisa dimengerti,"ucapku.

"Siap Bisa,"

"Oke kalo sudah mengerti. Ku rasa hari ini ngga ada job. Besok baru ada info lebih lanjut akan disampaikan lewat grup chat. Jangan ada yang sampai nggak tau info,"ucapku. "Okey. Oiya Bos diluar dari itu bagaimana jika Bos berkunjung ke rumah,"ucap Samuel.

"Dimana rumah mu,"tanyaku. "Bos selain rumah dinas, aku juga punya rumah pribadi di LA,"ucap Samuel. "Bisa ini weekend,"ucap Rocky. "Pintu selalu terbuka untuk kalian,"ucap Samuel. "Ehm ngga bisa,"ucap Razaq. "Why,"tanyaku.

"Aku mau program kehamilan dengan istri ku,"ucap Razaq. "Ouh good Luck,"ucapku. "Bos jadi selama di Chevron USA Inc. kita bekerja di dalam ruangan ini,"tanya David. "Nggak. Kita ke gedung sebelah. Ini cuma salah satu contoh ruangan meeting,"ucapku.

"Lama-lama kita cium bahan kimia buat teknologi terbaru terus ini,"ucap Rocky. "Ya kan memang begitu tujuan dari Industrial research engineering,"ucapku. "Hmm iya bener juga kata bos. Jadi kita juga bakal kerja kayak pekerja daratan pada umumnya?,"tanya Razaq.

"Nggak kita kerja hari Senin sampai Jumat hingga menemukan proyek. Nah proyek yang dicari itu ngga serta merta cuma satu. Tapi terkait kebutuhan lapangan demi efisiensi,"ucapku. "Oalah oke bos. Berarti misalnya dalam satu job kita selesai dalam satu bulan. Maka sisanya cuti,"tanya David.

"Yup bener banget. Makanya semakin rajin dan giat semakin cepat kita holiday,"ucapku. "Kayaknya bos ngga sabar mau holiday,"ucap Samuel. "Nggak juga. Cuma ya kalo holiday aku pengen aja ke Mekkah,"ucapku.

"Ikhtiar Bos,"ucap Razaq. "Ehm iya gitu sudah. Kalian tau sendiri permintaan terakhir Aruna malah bikin kepikiran,"ucapku. "Bawa santai bos. Nggak lucu loh kalo masuk rumah sakit,"ucap Samuel. "Oke makasih guys. Sekarang ayo pindah ke gedung kerja kita,"ajak ku.