Part 24 : LDM ( Little Navysha's presence)

243 24 0
                                    

"Hati-hati ya disana. Jaga kesehatan,"ucap Raka memeluk ku erat. "Mas juga kalo nanti berangkat tugas hati-hati. Sholat sama jaga kesehatan,"ucapku tak kalah sendu. Bukan sendu gimana. Masalahnya di saat aku berangkat ke CA. Raka juga bakal tugas ke Papua dan kembali pun tanpa menjemputnya seperti Persit lain.

"Liat nah Mas. Yang lain pakai baju Persit aku pakai baju apa juga ini,"ucap ku mengusap air mata yang sempat menetes. "Kan mereka juga beda kasus dengan kita, Navysha,"ucap Raka membuat ku tersenyum manis.

Navysha itu panggilan aneh Raka karena aku sempat ngamuk waktu itu. Gimana nggak ngamuk kalo kamu dibilang Kijang lah Batara Kala lah apalah. Nah dia bilang Navysha itu Sha biru dongker. Seragam kerja ku maksudnya. Aneh tapi aku suka daripada kijang.

"Kasihan rumah nya,"ucap Anggita. "Bun,"ucapku menyalami nya. "Satunya ke Papua satunya ke CA. Rumah nya ditinggal sendiri,"ucap Anggita.

"Kalo lepas Raka sudah biasa jadi mau nya lepas Asha aja,"ucap Anggita memeluk ku erat. "Iya memang. Sayang betul sama menantu,"ucap Angga. "Hati-hati kalian ya. Dimana pun tempatnya,"ucap Angga membuat ku mengangguk. "Selamat Pagi,"sapa Mrs. Jean.

"Pagi Mom,"

"Maaf sekali tapi saya rasa mau membawa Miss Ups Mrs Caraka pergi,"ucap Jean. "Yah Bun. Asha berangkat. Assalamu'alaikum,"ucap ku berpamitan dan ikut dengan Jean. "Nggak nyangka akhirnya kita sampai di momen ini Sha,"ucap Jean. "Yes mom,"ucapku sendu saat mulai memasuki kapal.

Dari atas bisa ku lihat sosok Raka yang masih bercengkrama. "Ehm 15 menit cukup,"tanya Jean mengedipkan sebelah matanya. "What's,"ucapku bingung. "Kejar dia Mrs. Ashana,"ucap Jean membuat ku langsung melompat dari kapal.

"DEK!!!!???,"

"Iya Mas ada apa,"tanyaku panik. "Ya ampun setangguh itu kah kamu Sha,"ucap Anggita. "Hah kenapa,"tanya ku bingung. "Itu kapal setinggi itu kamu lompat. Kalo jatuh gimana. Kamu bukan Superman yang bisa lompat sana lompat sini,"ucap Raka cemas.

"Oalah sudah biasa Mas. Nggak ada yang liat juga,"ucapku yakin.

"Gila Bu Raka bisa lompat dari atas kapal,"

"Hehehe iya Mas. Nggak sempat kalo lewat tangga,"ucapku memeluk nya erat. "Mas ngga bisa kah kamu masuk koper ku aja biar bisa ku bawa ke CA,"tanyaku. "Heh kamu itu ngga usah aneh-aneh. Katanya tangguh pecinta lautan,"tanya Raka membuat ku tersenyum lebar.

Bener kali aku harus bertanggung jawab. Selesaikan dengan cepat dan pulang. "Sudah? kamu nggak mau ngomong lagi,"tanya Raka. "Nggak ada. Aku mau balik,"ucapku memberanikan diri mengecup singkat pipi nya sebelum lari tunggang langgang ke arah kapal.

Aku bergegas naik kapal melalui sebuah tali tambang besar untuk bisa masuk cepat. Bodo amat pikiran orang yang penting aku nggak terlambat. "Hello guys,"ucapku baru sampai. "Welcome back Mrs. Caraka,"ucap David.

"Yoi. Gimana ini ngga ada job?,"tanya ku. "Ada Mrs,"ucap Samuel. "Job apaan,"tanya Rocky. "Ceritakan dulu Bos kebahagiaan yang buat kembali turun setelah naik kapal,"tanya Samuel. "Bisa aja kamu Sam. Ya temui suami tercinta dong,"ucap Razaq. "Udah kalian bercanda mulu.

Tadi malam aku buka email ngga ada cuma kita harus benar-benar seleksi yang pantas. Nah maka dari itu kita siapkan bahan uji,"ucapku. "Mrs. Ashana,"panggil Draco. "Yes sir,"ucap ku. "Harusnya kalian nggak ada pekerjaan tapi ada sedikit kendala. Mesin DRZ 896 kambuh lagi,"ucap Draco.

"Yes sir,"ucapku. "Thank you,"ucap Draco berlalu pergi. "DRZ 896 tumben kambuh,"ucap Razaq. "Namanya mesin kali ada yang perlu diganti,"ucapku membuka sebuah kertas terkait mesin DRZ 896. "Dimana alat nya,"tanya Samuel. "Di luar baru diangkat tadi,"ucap David.

Srikandi Lautan Emas Nusantara - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang