Part 13 : Tears

264 31 0
                                    

Setelah perjalanan panjang yang memakan banyak waktu, akhirnya kami tiba di San Ramon, California. "Oke guys. Kalian akan tinggal di Chevron Housing di San Francisco, California. Besok baru akan ada kegiatan penyambutan kalian di Chevron U.S.A Inc.

Istirahat yang baik dan refreshing aja. Karena awal datang akan fresh sampai sekitar 3 harian. Selama itu Miss. Ashana akan mengkoordinir untuk lokasi dan lain-lain. So, Have a good rest and stay healthy,"ucap Draco Malfoy. "Yes Sir,".

Beda jelas beda. Jalanan dan pemandangan serta budaya nya. Ku abaikan sejenak dan ku tarik koper besar menuju salah seorang supir yang memegang nama ku. "Morning Miss,"sapa nya. "Morning,"ucapku mengangguk.

"Perkenalkan nama saya Marino Campbell. Akan bersedia mengantar kemana pun Anda pergi,"ucap Marino. "Hai Marino aku Ashana. Just call me Asha,"ucapku simpel tak mau berbelit. "Music,"tawarnya ku anggukkan saja.

Sebuah simfoni terputar di dalam mobil terasa menenangkan. "San Ramon jika tak bisa menyembuhkan lara jangan sampai bawa lara. Aku sudah datang sejauh ini bukan untuk mencari lara. Aku hanya ingin kehidupan yang tenang,"ucapku dalam hati.

Harapan itu masih sama melekat dalam diri ku. Mengikhlaskan kepergian seseorang yang sudah nyaman berpulang ternyata jauh lebih sulit daripada mengikhlaskan untuk yang lain. "Oiya Miss. Asha di rumah ada seorang asisten rumah tangga. Namanya Marion,"ucap Marino.

"Ouh Okey,"ucapku santai. Jalanan santai nan lenggang tanpa macet sangat kontras dengan kondisi negri ku. Walau begitu masih tetap ku cintai dari dulu sampai sekarang. "Kita diminta ke kediaman Mr. And Mrs. Draco Malfoy Nona,"ucap Marino.

Mau ngapain lagi ya aku disuruh ke kediaman nya. Positif thinking aja kan tadi Draco suruh ngambil beberapa data terkait Chevron USA Inc. sebelum kerja beberapa hari kemudian.

Mobil akhirnya memasuki sebuah kawasan bangunan mirip kastil gaya Romawi kuno. Namun beberapa di beri tambahan menjadi kesan elegan. Saat sudah sampai baru, turun aja sudah langsung diseret masuk Jean Austen Malfoy. Kenapa gerang dengan bos ku?

Aku akhirnya disini. Duduk di ruang tamu bersama dengannya. "Bentar lagi ya Sha,"ucap Jean membuat mengangguk pasrah. "Hello Miss. Asha ini berkas mu,"ucap Draco. "Thank you sir,"ucapku. "You're welcome but still waiting in here,"ucap Draco.

"Assalamu'alaikum,"

"Waalaikumsalam,"

"Kemana saja kamu ini Zhian,"ucap Jean. "Gimana nggak lama kak. Kakak suruh aku jemput ke dermaga. Nggak ngomong kalo sudah di rumah,"ucap pria berkulit putih itu. "Oke-oke. Attention please,"ucap Draco menengahi.

"Kak siapa dia?,"tanya Zhian. "Err bisa kah kamu sopan Zhian,"ucap Jean menggigit bibir nya gemas. "Oke. Hay Zhian Ferdian Malfoy,"ucap Zhian. "Ashana Mahya Ardianti,"ucapku santai. "Ouh jadi dia yang ku baca janda,"ucap Zhian.

"Zhian,"ucap Draco memeringati. "Ya. Saya janda Mr. Zhian,"ucapku. "Kan kak lebih baik jodohkan aku dengan nenek nenek saja,"ucap Zhian. "Ya ampun. Jadi Miss Ashana dia Zhian putra sulung saudara ku Ferdian. Pemilik Aramco. Sekarang menempati salah satu posisi di Chevron Corporation,"tutur Draco.

"Oiya Zhian kami bukan memilihkan Asha untuk mu. PD sekali Anda ya. Miss. Ashana memang datang kesini tapi bukan untuk mu,"ucap Jean. "Ya alhamdulilah. Nggak mau pun aku janda,"ucap Zhian.

"Tapi kamu bakal nyesel kalo bilang gitu sekarang,"ucap Draco. "Maaf sudah menunggu terlalu lama,"ucap laki-laki tinggi berkulit putih. "Dari mana kamu Stefan,"tanya Jean. "Aku tadi sempat sholat dulu,"ucap Stefan membuat ku melongo.

"Okey Miss. Ashana dia Stefan. Dan Stefan dia Miss Ashana,"ucap Draco. "Jadi sebelumnya Stefan mengurus perusahaan Exxon Mobil. Tapi dia memutuskan masuk Chevron meninggalkan Exxon mobil bersama orang tua nya,"ucap Jean.

Srikandi Lautan Emas Nusantara - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang