There goes my heart beating
'Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back nowPikiran ku masih kemana-mana sedangkan jam sudah menunjukkan jam 1.00. Besok masih harus kerja tapi pikiran ku masih kesana kemari ya Allah. Semua itu karena lamaran Aruna.
Bahkan lagu You're The Reason milik Calum Scott saja sudah terputar sampai 20 kali. Ku eratkan pelukan ku ke guling yang ku peluk. Apa ya kok aku jadi bingung. Kalo ditanya nyaman ya nyaman. Apa harus ku terima ya...
Ting
Jangan terlalu dipikirkan
Kesehatan no 1
By
Aruna Candrakanta Brata WijayaTuh kan ya aku sebenarnya nggak jelas atau terlalu mati ya hatiku. Ya Allah yang beginian aja labil kalahin anak ABG yang ditembak crush nya yes. Ehm bismillah ya Allah...
Nggak enak juga ku gantung perasaan nya karena aku yang labil. Padahal jelas jawaban dari istikharah jelas iya. Cuma aku nya aja yang bimbang err ngga lebih kayak gugup kali ya.
Bismillahirrahmanirrahim
"Assalamu'alaikum,"ucapku di telfon dengan perasaan deg-degan parah. "Waalaikumsalam, Kenapa Sha telfon malam-malam,"tanya Aruna di seberang. "Run aku terima lamaran mu,"ucapku sangat pelan.
"Alhamdulillah... Tunggu kamu pulang kita urus pernikahan,"ucap Aruna. "Kenapa,"tanyaku bingung. "Iya karena kalo pake tunangan. Kelamaan mending langsung nikah aja,"ucap Aruna.
"Ouhh gitu,"ucapku mengangguk. "Makasih ya Sha mempercayakan saya di posisi itu,"ucap Aruna. "Ehm terimakasih juga Ru. Mau memilih saya jadi teman sampai tua. Jangan bosan ya kalo dengan ku seumur hidup,"ucapku.
"Nggak Sha. Kita sesama engineer yang terjebak masalah yang sama. Tidur gih besok kerja,"ucap Aruna. "Ehm besok aku pulang,"ucapku. "Ya sudah tetap aja harus istirahat ya,"ucap Aruna. "Iya juga sih,"ucapku mengangguk.
"Ashana,"panggil Aruna. "Ya kenapa Run,"tanyaku. "ILY,"ucap Aruna membuat pipi ku bersemu sebelum menutup telfon. Sesaat seperti terbang ke langit ke tujuh sebelum akhirnya mata ku menangkap foto ku dengan Raka. Jatuh lagi kan...
"Kenapa harus liat ini sih,"ucapku memegang polaroid yang penuh kenangan. Ponsel berdering menandakan ada yang memanggil.
"Kenapa kar,"tanyaku melihat wajah Sekar dalam panggilan video. "Kak Sasha udah lupain kak Raka,"ucap Sekar. "Kalo kamu mau bahas Raka ku tutup telfon,"ucapku dingin. "Nggak nggak. Jadi gimana fix dengan kak siapa lagi itu,"ucap Sekar. "Aruna,"ucapku.
"Dia baik kah? Kakak yakin ngga akan di madu,"tanya Sekar. "Sekar jangan mentang-mentang Aruna bukan abdi negara dia bakal poligami. Sekar dari pada kamu dukung dengan Raka terus jangan pernah telfon aku. Aku juga manusia Kar. Nggak mungkin aku berharap sama orang yang sudah bahagia. Ku harap kamu ngerti,"ucapku sebelum menutup telepon.
---
"Sebagai perjalanan terakhir bersama kalian. Saya pikir jika akan lama bekerja sama. Namun itu lah kehidupan yang penuh teka-teki. Saya sebagai ketua tim Gold Empire. Mohon maaf sebesar-besarnya kepada kalian. Jika kadang lisan dan tindakan saya kurang baik,"ucapku menutup prosesi perpisahan.
Nggak ada haru sih kita. Prinsip para engineer selalu sama. Minyak yang diolah mau di Indonesia maupun di luar negeri juga berasal dari sumber yang sama. Sama halnya dengan kita, sejauh apapun langkah kita tetap sama.
Kapal mulai merapat ke dermaga diiringi sorak bahagia. Pekerjaan selama sebulan lebih akhirnya selesai. Jika saja tidak ada kecelakaan di anjungan mungkin hanya 2 minggu. Tapi nggak papa deh nggak besar banget juga pengaruh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Srikandi Lautan Emas Nusantara - Completed
EspiritualHighest ranking : #5 surabaya #1 teknik #5 kimia Dulu saya nggak pernah mengharap menjadi pekerjaan saya saat ini. Dulu saya berniat untuk masuk sekolah untuk abdi negara. Namun tahun pertama saya gagal karena usia saya masih 15 tahun. Ya akhirnya...