Part 18 : Valuable lessons

186 26 0
                                    

"Welcome in Chevron Marine Product Gold Empire,"ucap perempuan muda seusia dengan Marion lah. "Thank you Miss. Olivia,"ucapku bersalaman dengannya. Bersamaan dengan itu Rocky dan Samuel mengangkat mesin yang memang akan ditaruh disini.

Berat ehh makanya berdua bukan ada dua. Tugasnya cuma bawa, presentasi, spesifikasi. Semoga bisa selesai cepat ya Allah. Sebenarnya bukan rindu daratan tapi karena aku lebih suka pekerjaan yang cepat selesai. Lumayan lah perjalanan kapal dari CA ke sini.

Tapi sebenarnya kalo ku hitung sudah ada 3 bulanan aku berada di luar Indonesia. Sembari menyiapkan presentasi, aku memakai peralatan safety. "Rock Sam jangan sampai gagal fokus,"ucapku. Karena mereka berdua yang akan menjalankan mesin nya.

Kan bahaya kalo nggak fokus. Aku yang tanggung resiko makanya lebih baik mengingat kan. Lembaran spesifikasi sudah dicetak tinggal presentasi. "Bos ngga gugup kan,"tanya Samuel. "Sejak kapan ada kata gugup di kamus Bos,"ucap Rocky.

"Ada-ada aja kalian ini. Sudah fokus aja dulu,"ucapku beranjak ke tempat operator. Memeriksa apa sudah berlaku dengan baik atau nggak kan.

"Dav sudah bisa kan slide by slide nya,"ucapku. "Sudah Bos. Tinggal crude oil,"ucap David. Tak lama ku lihat Razaq dengan beberapa sampel berjalan ke arah kami. "Pokoknya fokus dan sebelum itu marilah menundukkan kepala sejenak. Berdoa mulai,"ucapku.

"Berdoa selesai. Good job guys,"ucap ku mulai naik ke podium. Dari podium terlihat banyak mata memandang penuh serius. Tarik nafas... Buang... Kamu bisa Sha...

---

"Miss. Ashana seperti yang Anda jelaskan, bagaimana cara membersihkan alat tersebut,"ucap Julia. "Thank you for your question. Karena kita tau besi bisa berkarat maka pembersihan nya cukup di lap saja dan jangan tempat kan pada suhu yang makin mempercepat reaksi pengkaratan,"ucapku.

"Setelah mendengar paparan Anda, saya sebagai CEO Chevron Marine Product menerima CRX657 dari Gold Empire untuk di tempatkan disini,"ucap Olivia membuat sorak tepuk tangan memenuhi ruangan.

"Alhamdulillah,"batin ku sembari maju untuk kegiatan simbolis penyerahan CRX657 beserta penanda tanganan. Foto bersama dan rangkaian lainnya. Selepas presentasi, Olivia mengajak ku menikmati teh atau beberapa kopi sebentar.

"Miss. Ashana sebenarnya saya sangat kagum waktu Kak Jean bilang cewek bisa bertaruh dengan ganasnya ombak samudra demi kelangsungan transportasi dan lainnya. Nah itu juga yang membuat ku yakin kalo aku juga bisa seperti itu.

Dan nyatanya setelah sekian lama, aku bertemu dengan Anda,"ucap Olivia. "Terimakasih Miss. Olivia tapi kehidupan saya jauh dari kata baik seperti itu,"ucapku. "Ya aku juga tau dan mengerti hal itu. Aku berharap kamu mau jadi anggota Malfoy,"ucap Olivia membuat ku melongo.

"Alzida Draco Malfoy,"ucap laki-laki yang baru datang. Siapa gerang ini heh? Biar nggak berangkat, ada aja trik nya Jean Austen Malfoy ini. "Putra Mr. Draco Malfoy?,"tanyaku. "Hmm iya.. Pasti kamu sudah pusing dengan perjodohan ibu ku kan,"tebak Alzida.

Mau bilang iya dia anaknya. Mau bilang nggak kok munafik bener. "Tak perlu dijawab aku paham kok. Ya mungkin ibu mau kamu menjadi bagian Malfoy,"ucap Alzida. Kayak nya manusia didepan ku ini bosen juga disuruh ketemu dengan cewek yang nggak dikenal.

"Kenapa harus aku?,"ucapku menunjuk diri sendiri. "Ya karena kamu yang terpilih. Aku nggak maksa kalo kamu memang ngga mau dan itu hak kamu,"ucap Alzida. "Iya Miss. Asha. Selama 3 tahun terakhir keluarga besar Malfoy selalu menunggu mu datang,"ucap Olivia.

Ya Allah keluarkan hamba dari situasi ini nah....

Ada aja cara Jean buat masukkan aku dalam anggota Malfoy. "Bukannya menolak. Sebagai laki-laki pasti kamu pernah jatuh hati kan,"ucapku bertanya. "Hmm semasa hidup di Indo. Aku menyukai seorang gadis tangguh yang berseragam loreng,"ucap Alzida membuat ku bernafas lega.

Srikandi Lautan Emas Nusantara - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang