Part 7 : Traveler

359 35 0
                                    

"Aduhhh Akh... Pelan-pelan Bi,"ucapku meringis saat kaki di urut Mira. Ya ku akui semua ini salah ku yang sangat percaya diri padahal biasanya pakai sepatu safety bukan high heels. Seakan model papan atas yang lihai memakai heels padahal nyatanya lebih mirip mo dilempar bbaru iya.

Flashback On

Selepas acara selesai, kami mengambil beberapa foto bersama untuk dokumentasi. Iya lah untuk apa lagi. "Bos enakin dulu istirahat sebelum berangkat kerja. Menikmati masa santai dengan beristirahat itu sangat baik Bos,"ucap David.

"Okey makasih ya sarannya. Asal kamu juga jangan salah masuk kamar lagi ya,"ucapku mengundang gelak tawa Gold Empire. "Tapi ku akui sebagai laki-laki itu kesalahan fatal. Kamu bukan pecinta sesama jenis kan,"ucap Draco makin menambah rasa sebal David.

"Sudah dapat body Flight Attendant yang Masya Allah. Malah cari banci kampung baru,"ucap Razaq. "Nanti sampai rumah di cek memang benar kah rumah mu. Nanti salah masuk lagi,"ucap Rocky.

"Miss. Ashana bisa bicara sebentar,"gelak tawa kami terhenti  melihat Aruna yang mendatangiku. "Sangat boleh Pak. Bos ini sangat ramah, rendah hati dan tidak sombong,"ucap Samuel. "Benar apalagi tatapan teduhnya Miss. Ashana itu. Langsung bawa ke KUA pun nggak papa,"ucap Jean makin membuat ku tenggelam dalam malu.

Aruna membawa ku ke sebuah tempat yang agak jauh dari keramaian. "Billy sekarang ya,"ucap Aruna. "Boleh minta foto berdua. Sebagai partner yang baik setidaknya kita saling membantu kan,"ucap Aruna. "Of course,"ucapku semangat.

"One Two Three,"

"Nanti saya kirim di email mu,"ucap Aruna. "Ok,"ucapku santai. "Oiya kata Mr. Draco kalian baru berangkat lusa benar,"tanya Aruna. "Ehm ya seperti yang Anda dengar,"ucapku menyahuti. "Mau tour keliling Sangatta naik sepeda. Siapa tau nanti di jalan kamu ketemu dengan jodoh mu kan,"tawar Aruna.

"Good Idea. Tapi kalo masalah jodoh ku pikir tidak sekarang lah,"ucapku menggeleng. "Trauma itu boleh asal jangan sampai kamu lesbi ya,"ucap Aruna. "Astagfirullah. Buruk sekali pemikiran Anda Pak,"ucapku terkekeh geli.

"Ehh apa itu noda kuning di baju mu,"ucap Aruna agak jongkok sambil ku amati percikan noda kuning mengenai baju. "Sepertinya tak sengaja mengenai pot yang belum kering waktu masuk tadi,"ucapku. "Iya itu sal.... OH MY GOD!!??,"aku melihat ke arah sumber teriakan.

"Astagfirullah,"ucapku bergegas lari dari situasi ambigu. Bisa dikira macam-macam kalo ada yang liat posisi ku ya begitu nauzubillah ini. Dengan langkah panjang mengabaikan panggilan rekan rekan ku aku hanya tau aku butuh kamar mandi. 

Brakkkk

"Aduhhh,"ucapku mengaduh memegangi pergelangan kaki ku yang terkilir. "Bos ngga papa bos,"tanya Samuel. "Boronya kamu Sam. Menurut mu kaki terkilir tuh enak kah,"tanya David kesal. "OH MY GOD!!?? I'm so sorry. Tadi cuma niat buat prank aja,"ucap Jean melihat pergelangan kaki ku.

"No Problem Mom. Tapi Gimana pulangnya,"tanya ku bingung. "Excuse me,"tanpa banyak kata Aruna menggendong ala bridal style menuju keluar. Niat baik Aruna justru mengundang banyak jepretan kamera para wartawan.

Namanya juga orang-orang penting. Pasti segala seluk beluk nya dan apa saja yang dilakukan tidak akan pernah habis massa untuk melepasnya makin membuat ku memberontak untuk dilepaskan. "Pak turun kan saya Pak,"ucapku memberontak.

"Memang kamu bisa jalan sendiri. Okey ku turunin sekarang tapi supir mu sudah ku suruh pulang,"ucap Aruna tak terbantahkan yang sangat mirip dengan dirinya. "Maaf ngerepotin,"ucapku tak enak  sendiri.

Srikandi Lautan Emas Nusantara - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang