🍁AWAL SEGALANYA🍁

28.2K 1.2K 23
                                    

"Jika yang lain bisa bertekuk lutut, Gue pastikan lo juga sama seperti mereka"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~Argan Wijaya Aditama~



Happy Reading💙

Jam menunjukan pukul 07.00 wib, Namun Argan masih
tetap meringkuk di ranjang tempat tidurnya. sudah di pastikan ia akan telat masuk sekolah hari ini.


Tak mau dirinya semakin telat, Ia pun beranjak dari tempat tidur, Lalu masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.


Setelah selesai mandi dan urusan seragam sekolahnya, Argan pergi dengan memacu motor kesayangannya dengan kecepatan penuh dan tak memperdulikan pengguna jalan lain-nya yang mengumpati dirinya.

// A R G A N //


Seperti dugaan nya, Argan terlambat walaupun ia sudah memacu motornya dengan kecepatan penuh pun ia masih akan tetap terlambat.

Dengan segera ia  kembali memacu motornya menuju warung di belakang sekolahnya untuk menitipkan motornya disana. dan tentu saja ia akan masuk kedalam sekolah lewat jalan pintas, ya sudah pasti memanjat tembok.

Tiba di warung belakang sekolah, Ia menyimpan motornya.

"Telat lagi den?" Ucap bu asri sang pemilik warung, dan terbiasa memanggil Argan dengan sebutan "Aden"

"Iya bu, Telat bagun" balas Argan santai.

Lalu Argan pergi menuju tembok yang sudah tersedia tangga, entah siapa yang menyiapkan tangga disana, dan tentu sudah pasti itu di peruntukan untuk siswa yang terlambat agar bisa masuk sekolah dan belajar atau mungkin hanya numpang tidur di kelas.
Bisa saja bukan?

Belum sempat ia menaiki tangga, Dari arah berlawanan ia melihat seorang gadis yang berlari menuju ke arahnya, ahh atau mungkin dia juga sama terlambat masuk dan mencoba masuk melewati tembok ini.

Semakin mendekat, Argan menyadari bahwa gadis itu adalah gadis yang di maksud oleh Dimas malam itu, Tepat waktu baginya untuk memulai mencoba mendekati gadis itu.

"Kamu telat?" Ucap Arga lembut.

Padahal dalam hati ia sangat mengutuk dirinya dengan kata-katanya sendiri terlebih kepada gadis yang tak dikenalnya ini, Ini sungguh bukan dirinya yang langsung ramah terhadap orang lain.

Jika bukan untuk membuktikan pada musuhnya itu sudah pasti ia tak akan ramah pada gadis itu.

"Lo, nanya gue?" Balas gadis itu memastikan.

"Iya, aku nanya sama kamu." Balas Argan lagi di tambah dengan senyuman manis miliknya.

"Kalo gue gak telat gak bakalan gue ada disini!" Jawab gadis itu ketus.

"Oh yaudah kamu duluan aja yang naik"

"Oke"

Gadis itu pun menaiki tangga, Lalu turun dengan selamat di susul oleh Arga yang mengikuti nya.

"Thanks udah ngebolehin gue manjat duluan" ucap gadis itu.

"Iya sama-sama" Balas Argan masih dengan senyum manisnya yang tentu saja senyuman yang mempunyai arti buruk untuk gadis itu.

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang