🍁ADA APA?🍁

7.2K 426 18
                                    

Tap bintanya ayo, gak lama kok:v
Follow dulu akun autornya, biar gak ketinggalan.
siap coment di setiap paragrafnya?

oke-oke Happy Reading Gays🖤

****
"Nikmati hasil takdir dari tuhan, karena sejatinya itu kebahagian nyata mu"
.
.
.
.
.
.
.
🕊Argan dan Disya🕊


Pagi menyapa kedua insan yang masih setia memeluk erat tubuh masing-masing itu, Argan yang lebih dahulu bangun pun masih menyesuaikan cahaya yang masuk.

Disya masih tertidur pulas, wajah putih yang terlihat tenang, membuat pagi Argan berwarna, melihat Disya tenang seperti ini adalah kebahagiaanya.

Masih setia menatap istrinya, Argan tersadar dirinya harus pergi bersekolah, namun sebenarnya dalam hati ia ingin mengulang hal kemarin yang gagal karena bundanya. mengingat itu membuat Argan kesal sendiri.

Mencoba bangkit dari posisinya dengan perlahan karena Argan tak mau Disya bangun karena gerakannya. dan berhasil dia pun berjalan pelan masuk ke dalam kamar mandi ,untuk bersiap bersekolah.

Dia memulai ritual mandinya, hal kemarin masih menjadi pikiran oleh Argan, bagaimana tidak, nafsunya sudah di ubun-ubun namun tak jadi. mau memaksa pun tak tega.

Disya menggeliat kecil, meraba tempat tidur di sebelahnya, namun kosong.

Suara gemericik air terdengar, mungkin saja Argan sedang mandi. melirik jam di nakas, Disya terbelalak ini sudah pagi dan di terlambat untuk menyiapkan keperluan Argan, bagaimana ini?

Dengan tergesa-gesa dirinya beranjak dari ranjang, langsung mengambil dan menyiapkan seragam serta tas sekolah Argan, setelah selesai ia bergegas turun menuju dapur untuk menyiapkan makanan.

Sampai di dapur, ternyata para pembantunya sudah siap dengan masakan untuk sarapan pagi, syukurlah setidaknya Disya bisa sedikit berlega.

Disya pun berbalik kembali menuju kamar untuk mandi terlebih dahulu.

Argan sudah selesai, dia sedang memakai baju seragam yang di siapkan Disya,

"Kenapa gak bangunin aku sih ga?" tanya Disya

"aku gak tega bangunin kamu nya" jawab Argan apa adanya.

"ya tapi kan aku harus ngurusin kamu, nanti-nanti kamu bagunin aku ya kalo aku telat bangun kayak tadi" ucap Disya memberi wejangan.

"Iya Dis" jawab Argan pasrah

"Ya sudah kalo udah selesai kamu turun kebawah sarapab dulu, aku mau mandi"

"iya, kamu juga nanti makan"

Disya pun bergegas menuju kamar mandi, Argan yang sudah selesai dengan penampilannya segera turun menuju dapur.

****

"Hati-hati di jalannya ga, jangan genit juga" Ucap Disya fosesif.

Argan yang mendengarnya hanya terkekeh kecil, senang dengan perhatian kecil dari istrinya ini.

"Iya, kamu jaga diri, kalo ada apa-apa kabarin aku" Argan pun sama memperhatikan Disya.

Beralih pada perut Disya, Argan berjongkok mensejajarkan dengan perut Disya

"jangan buat bunda repot, papah berangkat sekolah dulu" Ucapnya tulus

Disya hanya terkikik geli, biasanya seorang Ayah akan pergi pamit untuk bekerja, tetapi Argan berpamit untuk sekolah.

"Aku berangkat ya" pamit Argan kembali.

"Iya" jawab Disya sembari tersenyum.

Argan pun mengecup singkat pipi Disya, lalu setelahnya berbisik.

"Nanti ulang ya, kemarin kan gagal" ucapnya nakal.

Disya memukul pelan tangan Argan.

"udah sana sekolah yang bener, jangan genit!"

Argan pun segera masuk ke dalam mobilnya menuju sekolah.

Sepanjang perjalanan Argan tersenyum senang, rasanya ingin segera kembali lagi ke rumah, bermanja dengan istrinya itu.

Sampai di parkiran sekolah, Argan di sambut dua curut pengganggu, Bima dan Adit sudah stay menunggu Argan datang. Dasar jomblo!

"Sumbringah banget tu muka, abis dapet jatah?" tebak Bima asal, dia tak tahu apa yang terjadi semalam sepertinya.

"berapa ronde, gaya apa aja, di keluarin dimana?" Tanya Adit berbondong.

Argan hanya menatap sebal pada sahabatnya itu, kembali ingat kejadian kemarin, andai saja bundanya tak datang, dia pasti tak akan pergi sekolah pagi ini.

"diem lo berdua" jawab Argan mendesis sebal.

"baperan lo"

mereka pun segera berjalan meninggalkan area parkiran untuk ke kelasnya, sepanjang perjalanan banyak tatapan memuja pada ketiganya dari beberapa penghuni sekolah, apalagi kaum hawa.

Hingga Argan menangkap seorang wanita yang sedang di cekal tangannya oleh Dimas, dia adalah wanita yang Argan tolong sewaktu terkunci di kamar mandi, sedang apa dia dengan Dimas?

"Ikut gue!" Dimas menarik paksa tangan gadis itu, namun gadis itu menolak dan memberontak.

"Buruan, lo nurut sama gue!" ucap Dimas lagi dengan nada keras.

"Gue gak mau!" tolaknya

"apa perlu gue seret lo?!"

"Gue gak mau, lepasin gue!"

"ikut atau-" belum sempat Dimas menyelesaikan kalimatnya, tangannya di hentakan keras. dan alhasil cekalan tangan Dimas terlepas.

"Lo banci?"

Dia Argan, yang tak sengaja melihat gadis tempo hari itu ketakutan karna Dimas

"gak usah ikut campur!" tegas Dimas pada Argan

"Lo pergi dari sini!" Titah Argan pada gadis itu,

Gadis itu pun mengangguk paham, lalu berlalu dari hadapan Argan dan Dimas.

"Pengecut" tekan Argan ke arah Dimas.

"Lo gak usah ikut campur!" Jawab Dimas tak kalah keras.

Bima serta Adit datang menyambangi Argan yang sedang berdebat dengan Dimas.

"Kenapa ga?" Tanya Bima.

"Gak pp, lo berdua duluan aja" jawab Argan santai.

Bima serta Adit pun menurut, lalu melangkahkan kaki menuju kelas.

"Gak usah kasar sama cewek, kalo lo bener bukan banci!"
ucap Tajam Argan pada Dimas.

Argan akui bahwa dirinya juga brengsek, namun itu dulu. setelah Disya masuk pada kehidupannya, Argan paham dan mulai berubah.

"Lo gak tau masalahnya, jangan so ikut campur anj" Balas Dimas dengan emosi penuh

Entahlah apa masalahnya, namun Argan tak suka jika melihat wanita yang di sakiti oleh kaumnya sendiri. walau dahulu ia begitu namun itu hanyalah bagian masalalu hidupnya saja.

Argan pun melangkahkan kakinya menuju kelas, tak memperdulikan Dimas yang sudah kepalang emosi itu, setidaknya wanita itu sudah tak di ganggu lagi oleh Dimas.

sampai di depan kelas, Argan pun masuk dengan santai menuju tempat duduknya,

"Kenapa tadi ga?" tanya Adit penasaran

"Bukan apa-apa, gak penting!" ucapnya santai.

Baik Bima maupun Adit pun hanya mengangguk paham, dan memulai obrolan lainnya.

Argan masih berfikir, ada apa dengan gadis itu dan Dimas?

******

Satu emoji untuk cerita ini?

Mau Up kapan?

Jangan lupa buat dukung juga cerita aku yang lain yah:)

see you next part😙

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang