🍁RENCANA LIBURAN🍁

5.7K 357 30
                                    

"Ketika aku berada di dekatmu, aku selalu aman"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
✨DISYA PUTRI ANANTA✨

HAPPY READING❤



Tepat pada hari ini, Ujian sekolah di laksanakan. Argan sudah sangat bersiap dengan hari ini dari jauh-jauh hari, semoga saja lancar dan berjalan dengan sempurna.

Terutama untuk hasil nilainya, Argan harus berusaha memperbaiki semuanya.

Dengan di bantu oleh Disya, Argan kini tengah bersiap memakai seragam. Bahkan untuk memakai seragam saja harus di bantu oleh Disya, bagaimana bisa dia mandiri sebagai seorang ayah nanti?.

Dengan sabar dan telaten, Disya membantu Argan berpakaian. mulai dengan seragam sekolahnya dan memasangkan dasi di leher Argan.

"Nanti ngisi yang bener, jangan nyontek sana-sini." Ucap Disya seperti menasihati seorang anak kecil, dengan tangan yang terus bergantung pada leher Argan untuk memasangkan dasinya.

"Ck.....iya bawel kamu" Balas Argan, yang sudah sedari tadi malam mendengarkan kata itu, apakah Disya tak bosan mengatakannya-pikir Argan.

"Di bilangin malah ngeyel!" Sahut Disya tak mau kalah.

Argan akhirnya hanya menghela nafas, mencoba mengalah. sampai kapanpun laki-laki tak akan pernah menang melawan omongan perempuan.

"Iya sayang, kamu tenang aja bantu doa dari rumah, oke." Timpal Argan memberi senyum.

"Udah beres, sekarang kamu ke bawah sarapan dulu. Bunda sama papah kamu udah nunggu di bawah" Ucap Disya pada Argan, setelah selesai membantu merapikan setelan seragam Argan.

Argan mengangguk paham, lalu bersiap pergi menuju ke lantai bawah untuk sarapan pagi bersama.

Namun belum sempat keluar dari kamar, Argan kembali masuk lalu menarik lengan Disya yang sedang membereskan tempat tidur.

Cuppp

Argan mencium tepat di bibir mungil Disya, lalu pergi berlari tergesa-gesa untuk menghindari amukan istrinya itu.

Disya yang kagetpun hanya terdiam terpaku, memegang kembali bibirnya yang tadi di cium sesaat oleh Argan.

"Kenapa sebentar sih?" Ucapnya tak sadar, lalu kembali pada aktifitasnya melipat selimut.

Terdiam sejenak kembali, mengingat kejadian beberapa detik yang lalu, akhirnya."Ehh....Argan!" Teriak Disya keras ketika menyadari apa yang di katakannya.

"Punya suami gada ahlak ya gini!" Timpal Disya kembali mengomel sendiri.

Argan berlari menuruni tangga dengan tertawa lepas, mendengar teriakan dari Disya yang cukup keras. sudah di pastikan bahwa istrinya itu sedang mengomel tak jelas.

"dasar,Ibu hamil baperan" Ucap Argan, lalu tertawa kembali.


*****

Kini Argan dan Disya sudah berkumpul di meja makan, untuk sarapan bersama pagi ini.

Dengan raut wajah yang kesal, Disya membantu menyiapkan sepiring nasi untuk Argan. walau begitu mengesalkan, Disya harus tetap melayani suaminya itu.

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang