🍁CEMBURU🍁

7.1K 444 34
                                    

"Sekarang ataupun nanti, Rasanya akan tetap sama, jika itu bersamamu."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🐣DISYA PUTRI ANANTA🐣

Happy Reading❤

"Stop deketin Argan, bodoh!" Bentak seorang pria yang sudah terpalang emosi.

"Dan lo stop deketin gue, brengsek!" Umpat sang wanita tak kalah dengan bentakan sang pria.

Pria itu hanya bisa mengerang frustasi, mati-matian dia memperjuangkan gadis itu, hingga rela melakukan hal bodoh terhadapnya, namun gadis itu tetap saja ter-obsesi pada seorang Argan.

Ternyata seperti ini mencintai seseorang dengan tulus, harus memperjuangkan walaupun hasil yang di dapat hanya melukai hati sendiri.

"Lo milik gue. jadi stop bertingkah bodoh dengan obsesi lo!" ucap pria itu, berusaha ubtuk memedam ledakan emosinya.

Gadis itu hanya tertawa " Gimana pun caranya, gue akan buat Argan jadi milik gue!" jelasnya " Untuk perasaan lo, gue gak peduli!" timpalnya lagi dengan sedikit berteriak.

Hatinya seperti tertampar, kenyataan itu tak mudah di terima. gadis yang bisa mengubah dunianya itu ternyata mencintai orang lain. bahkan tak sedikit pun peduli terhadapnya.

Apa mencintai seseorang harus sesakit ini?

"Dan gue oastikan lo gak bakal bisa dapat Argan. dia bukan buat lo, tapi orang lain!" ucap sang pria berusaha menyadarkan.

Lagi-lagi sang gadis hanya tertawa, " Dengan cara apapun itu, Argan akan tetap jadi milik gue!" setelahnya dia pergi menjauh.

"Gak semudah yang lo pikir, san"

****

Hari ini, Argan serta Disya berencana untuk berkunjung ke rumah yang dahulu di huni Disya, sudah lama rasanya tak kesana. sejak pagi Disya terus saja merengek minta bertemu dengan boneka-boneka Doraemon kesayagannya. dan pada akhirnya Argan pun menyetujui keinginan istrinya itu.

Tepat jam 11 siang, Disya sudah siap dengan pakaian berwarna biru, rambut hitam di gerai, serta tas kecil berwarna biru senada menghiasi keindahan tubuh seorang Disya.

"Ga, cepetan!" panggil Disya yang sudah tak sabar untuk melihat boneka kesayangannya.

"Bentar Dis" Jawab Argan dari dalam kamar.

setelah selesai, Argan pun segera bergegas untuk menemui Disya yang sudah menunggu di sofa ruang tamu.

"Berangkat sekarang?" Tanya Argan setelag berhadapan dengan Disya.

"Iya Ga, aku udah siap" Balas Disya bersemangat.

Mereka berdua pun berlalu menuju mobil, menikmati perjalanan menuju rumah Disya.

Perjalan mereka di iringi canda tawa yang mereka ciptakan, entah itu hal penting atau hal tak penting, hal itu membuat mereka semakin dekat.

"Mau makan dulu?" Tawar Argan.

"Emm....boleh" Jawab Disya, karena dirinya pun belum makan.

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang