🍁SEMOGA SAJA🍁

11.5K 520 24
                                    

"Tuhan sudah menakdirkan yang terbaik untuk mahluknya, dan semoga saja kamu takdir terbaik untukku"
.
.
.
.
.
.
.
🐣Disya Putri Ananta🐣

Happy Reading❣️

Sinar matahari pagi hari yang masuk melalui celah jendela kamar membuat tidur seseorang ter-usik. masih mencoba menyesuaikan cahaya di sekitarnya, namun kenapa berat sekali di sebagian tubuhnya, terutama perut.

Tanpa pikir panjang, ia menoleh, mendapati seorang perempuan yang masih menutup matanya, dia Disya.

Disya terlelap begitu nyenyak seolah tak terganggu apa pun. Disya masih setia memeluk tubuh Argan, hm...pagi yang indah-pikir Argan.

masih menatap dalam wajah istrinya, suara ketukan di pintu membuat Argan harus melihat objek lain. siapa yang mengganggu?

"Ga, bangun!" suara seorang perempuan yang membangunkan anaknya, Dia Rahma, apa dia lupa Argan sudah menikah?

Argan pun segera turun dari tempat tidur dengan sedikit kesal, berjalan perlahan agar tak membangunkan Disya yang terlihat sedikit pucat. pasti itu karena kecapean.

Argan membuka pintu kamarnya, menampakan sang bunda yang tadi berteriak membangunkannya.

"kenapa sih bun?" Balas Argan dengan sedikit nada kesal.

"Bunda cuman bangunin kamu emang salah?" Kini Rahma berbalik tanya pada Argan.

"Tapi gak usah teriak, kasian Disya nanti bangun" Argan memcoba memberi pengertian pada bundanya, mungkin saja dia lupa.

Dan ya, Rahma lupa. sekarang Argan sudah menikah, ck... mungkin faktor umur, mengingat dirinya pun akan segera menjadi seorang nenek kan.

"hehe...bunda lupa" balasnya dengan cengiran tak berdosa, dasar bunda ini.

Argan hanya memutar bola matanya malas,

"Kamu bangunin Disya ya, terus ke bawah sarapan bareng" ucap Rahma pada Argan

Argan mengangguk patuh, lalu kembali masuk kedalam kamarnya.

Melihat tubuh mungil itu masih setia bergulung dengan selimut, membuat Argan tak tega membangunkannya, mungkin nanti saja ia akan membangunkannya.

Dirinya melangkah menuju arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sembari menunggu Disya bangun. semoga saja nanti, dirinya selesai mandi Disya sudah bangun.

Perempuan itu masih saja bergelung dengan selimut tebalnya, namun menyadari tempat tidur sebelahnya kosong, ia perlahan membuka matanya, kemana Argan?

Namun lagi-lagi ia di landa mual hebat di pagi hari, ia sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu.

Turun dari ranjang menuju kamar mandi dengan terburu-buru, namun sia-sia pintu kamar mandi itu terkunci dari dalam, Disya pun mengetuk dengan sekuat tenaga, sungguh ia sangat mual saat ini.

"Siapa di dalem, cepet buka dong" teriak Disya, sembari menutupi mulutnya dengan tangan

Tak ada sahutan, hanya ada suara gemericik air dari dalam sana.

"ga kamu di dalam?" Disya menebak-nebak.

masih tak ada sahutan juga, namun Disya sudah tak tahan dengan rasa mualnya.

"siapapun di dalam, tolong buka pintunya gue mau masuk!" habis sudah kesabaran Disya, karena tak kunjung mendapat balasan juga.

Tak lama pintu terbuka, menampilkan wajah Argan dengan rambut basah, dan tubuh yang tertutupi handuk.

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang