🍁DRAMA MALAM HARI🍁

7.3K 416 25
                                    

"Menunggu-mu adalah kebiasaanku sekarang"
.
.
.
.
.
.
🖤Argan Wijaya Aditama🖤

Happy Reading💟

"Bunda pulang!" Teriak wanita paruh baya masuk kedalam rumah dengan rusuh.

Ya, itu Rahma. yang baru saja pulang bersama Aditama dari surabaya untuk menemani suaminya itu bekerja.

Tanpa memberitahu terlebih dahulu pada anak dan menantunya, ia ingin memberi kejutan.

"Kok sepi ya?" Rahma bergumam heran, kemana anak dan menantunya itu?.

"Bun, kok sepi ya?" tanya Aditama yang ikut masuk, sembari membawa tas kerjanya. namun ia terheran kenapa rumahnya ini begitu sepi?

"Gak tau juga pah, bunda udah teriak juga gak ada yang jawab"

Dengan rasa penasaran, keduanya pun pergi melangkah menuju kamar Argan, mereka berpikiran bahwa Argan dsn Disya berada di sana.

Sampai di depan pintu kamar Argan, tiba-tiba saja dari dalam sana terdengar beberapa suara yang terasa aneh di telinga Rahma dan Aditama,

"Udah Ga, sakit ihh!" suara terdengar dari dalam kamar Argan.

"Diem Dis!" sahutnya juga

"Tapi...sakit Ga!"

"Bentar lagi masuk, kamu tahan ya" suaranya melembut.

"Cepetan ih, aku udah tahan dari tadi"

"Ini susah banget masukin nya!" Suara yang di iringi erangan frustasi.

"Jangan banyak gerak dis kamunya, jadi makin sulit masuknya"

"cepetan sakit!"

"Bentar lagi, tahan ya"

Mereka berdua masih setia menempelkan telinganya di depan pintu kamar Argan, mereka jadi salah tingkah sendiri mendengar suara yang berasal dari dalam sana, mungkin mereka sedang-"

"Udah yuk pah, jangan di ganggu" Ucap Rahma sedikit berbisik. berniat mengajak suaminya untuk menjauh dari kamar Argan.

"Pantesan kamu panggil gak jawab, mereka lagi anu-" Sahut Aditama terkikik geli, dasar anak-anak.

"makanya kita pergi aja pah, nanti ketahuan Argan malu kita" Bujuk Rahma kembali, jika ketahuan menguping kan bisa berabe.

"Yaudah ayo" Aditama menyetujui ucapan istrinya, dan melangkahkan kakinya menjauh dari sana.

"Bun, papa juga mau kayak mereka" Ucap Aditama tenang.

Namun ucapan itu memberhentikan langkah Rahma seketika,

"Inget umur kamu pah, udah mau punya cucu juga!" Ingat Rahma, suaminya ini terkadang lupa umur.

"Mereka aja bisa" elak Aditama tak mau kalah.

"Mereka masih muda, lah kamu?-"

"Udah ayo, kita beresin barang-barang aja!" timpal Rahma kembali, dengan wajah yang masih menahan kesal, ada-ada saja suaminya ini.

Mereka pun kembali melangkahkan kakinya menjauh dari kamar Argan.

Sedangkan di dalam kamar, kedua insan itu masih berjuang untuk memasukan baju tidur bermotif doraemon ke sayangan Disya, namun ternyata bajunya sudah tak muat di tubuhnya.

"Cepet dong, biar aku gak sakit lagi!" Bentak Disya pada Argan. yang kini masih berjuang untuk membantu memakaikan baju itu pada tubuh sang istri.

"ganti baju yang lain aja ya, ini udah gak muat Dis" Argan mencoba memberi pengertian pada Disya.

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang