🍁WAKTU BERSAMA🍁

7K 407 12
                                    

"Begitu kamu berhenti mencari apa yang kamu inginkan, kamu menemukan apa yang kamu butuhkan."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
❣️DISYA PUTRI ANANTA❣️

HAPPY READING🦌


Hari yang di tunggu kini telah tiba, suasana ujian telah Argan lewati dengan baik, tentu saja dengan dorongan semangat dari sang-istri.

Seperti rencana sebelumnya, tepat hari ini mereka akan menuju sebuah pantai di Bali. mereka tempuh bersama perjalanan itu dengan penuh canda tawa, tanpa terkecuali para orang tua yang selalu di goda oleh Adit dan Bima selama perjalanan berlangsung.

"Tante gak salah bawa anak kan waktu di rumah sakit?" Ucap Adit pada Rahma yang duduk tepat di hadapan-nya.

Rahma yang mendengar ucapan itu hanya mengernyit heran, apa maksudnya?

"Maksud lo?" Sambar Argan kala mendengar jelas pertanyaan Adit pada sang bunda.

"Ya maksud Adit, kenapa Argan bisa se-ganteng itu?" Sambung Adit kembali, dengan wajah yang di buat polos.

Ingin ku tampar rasanya-_

"Tante gak salah bawa anak kok, itu udah bibit dari papahnya Argan, makanya unggul." Balas Rahma berusaha menyombongkan Anak dan suaminya.

Aditama tertawa puas dengan balasan sang istri. Itu semua sudah pasti-pikirnya.

"Kok gue geli ya denger lo ngomong gitu. apa jangan-jangan lo suka sama Argan?, lo Gay?" Kini Bima bersuara, memang benar, kenapa Adit tiba-tiba berbicara begitu?.

Adit dan Argan kini mendelik tajam pada Bima, bisa-bisanya dia berkata begitu.

"Gue gak Gay anjir. gue cuman mengagumi ketampanan dari Argan" Balasnya membela diri.

"Lo kagum ya kagum aja, tapi jangan gitu gue geli juga dengernya!" Sentak Argan memberitahu, dirinya pun merasa demikian.

"Sssttt....Diam, Disya mau tidur!" Disya bersuara, sedikit berteriak frustasi. tak biasakah selama perjalanan ini semua membiarkan dirinya istirahat yang tenang?.

"Adit tuh Dis" Rika mengompori, sedari tadi hanya diam sekarang membuka suara untuk memojokan laki-laki itu.

"Bukan cuman gue woi"

"Ya tapi lo yang mulai bego!" Sentak Rika kembali.

"Jangan nyolot dong, nyolot terus perasaan" Balas Adit berusaha cuek, lalu memalingkan tatapannya.

Semua yang ada di sana hanya tertawa, ternyata perjalanan bersama seperti ini membuat hilang kebosanan mereka.

"Udah pada diem, kasian istri gue" Sahut Argan menengahi, lalu menarik kepala Disya agar mendarat pada dada bidang miliknya.

"Tidur lagi Dis" Ucapnya pelan, lalu mengusap pelan pucuk kepala Disya.

"Hmmm" Balas Disya singkat dengan deheman, lalu kembali tertidur.

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang