🍁DIA ARGAN KAN?🍁

6.7K 419 17
                                    

"Biasakan dirimu dengan sikapku"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
✨ARGAN WIJAYA ADITAMA✨

HAPPY READING✨

Hari cerah seperti biasa menyambut pagi hari kedua pasangan suami istri yang masih saling bergelung dalam satu selimut. sepertinya tak ada tanda-tanda untuk keduanya bangun.

Namun keduanya harus terganggu oleh deringan ponsel, yang di pastikan itu adalah suara ponsel Argan. siapa yang sepagi ini mengganggu keduanya?

Drttt.....Drtttt.....[Anggap saja seperti itu:v]

"Ck....siapa sih" Gerutu Argan kesal, hingga akhirnya mau tak mau dirinya harus menganggkat telpon tersebut.

Argan mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelponnya, saking masih ngantuk dan kesal bersatu di pagi hari.

"Hallo" Ucap Argan dengan nada ketus.

"Wih....santai dong tai." Balas orang di sebrang sana.

"Siapa sih, ganggu pagi gue aja" Sahut Argan yang sepertinya menahan rasa ingin menonjok orang yang menelponnya ini.

"Wah, lo gak kenal sama suara emas gue?, ck kebiasaan lo" Balasnya semakin bertele-tele.

Argan sungguh sangat kesal dengan keadaan paginya ini, kenapa dia tak menyebutkan to the point saja siapa dirinya. haruskah dia membuat kesal Argan?.

"Siapa, kalo gak penting gue matiin!" Putus Argan yang hendak menekan tombol merah pada layar ponselnya.

"Ett....jangan dulu, iya ini gue Adit yang paling ganteng se-alam semesta....hehe" Akhirnya mahluk mars sahabat dari Argan, menjawab dengan kekehan kecil.

"Ngapain lo telpon gue pagi-pagi, gada kerjaan selain ganggu hidup gue?" Tukas Argan tajam, kenapa tuhan memberi dirinya sahabat yang selalu membuat dirinya kesal?

"Santai anjir. Gue cuman mau bilang, gue udah di sekolah, gue sendirian cepetan sini"

"Jadi lo telpon gue cuman gara-gara itu doang?" Argan kembali mendengkus kesal, jika saja Adit ada di hadapannya kini, Argan akan meremas wajahnya hingga tak berbentuk.

"Bacot amat lo, buruan ke sini. jangan kelonan mulu" Jawab Adit tak sabar.

"Lo yang bacot!" Balas Argan, lalu mematikan sambungan telponnya sepihak.

Argan janji, jika bertemu dengan Adit, akan ia remas wajah yang pas-pasan itu.

"Ga, kenapa sih?" Disya kini bertanya, karena pagi hari ini ia melihat wajah kusut Argan.

"Cicak gak guna, ganggu terus" Jawab Argan, sembari meremas kesal rambutnya.

Disya terkekeh kecil, Sikap Argan akhir-akhir ini sangat berbeda. Dia kini lebih seperti anak kecil yang manja, serta moodnya yang naik turun, membuat Disya kewalahan sendiri. Kenapa suaminya ini mirip dengan perempuan ketika PMS?

Namun Rahma meyakinkan, bahwa itu hal wajar. mungkin saja itu efek dari kehamilan Disya yang mungkin saja berdampak juga pada Argan.

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang