🍁SATU KESEMPATAN🍁

21.8K 1.1K 23
                                    

"Aku mohon, jangan buat aku semakin sakit"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🌹Disya Putri Ananta🌹

Happy reading❤

Satu minggu berlalu, Disya tak masuk sekolah dengan alasan sakit, namun tak seluruhnya berbohong. Karena ia juga merasa tidak enak di badannya terutama ia sering bolak balik kamar mandi memuntahkan isi perutnya, entahlah ia kenapa.

Dan hari ini akhirnya ia bisa berangkat ke sekolah lagi, ia harus bangkit dan tak boleh terus-menerus menangis, ia yakin ia bisa melewati ini semua,

Dan seandainya kemungkinan terburuk setelah ini benar-benar terjadi, maka ia hanya akan menerima semuanya pasrah.

Ia turun kebawah untuk membuat sarapan paginya sendiri, mengingat dirinya hanya tinggal sendiri.

Setelah beres dengan sarapan hasil buatannya sendiri, ia berlalu keluar untuk naik angkutan umum menuju kesekolahnya.

10 menit berlalu, akhirnya ia sampai di depan gerbang sekolahnya, banyak yang memperhatikannya namun ia hanya acuh toh ini sudah biasa semenjak Argan dekat dengannya, maka ia hanya melangkahkan kakinya terus tanpa memperdulikan sekitarnya.

Sampai di kelasnya, Disya menaruh tas nya lalu menumpu ke dua tangannya di atas meja serta menundukan kepalanya, ia sangat pusing masih memikirkan keputusan yang akan di ambilnya ini, tetapi ia sudah memikirkan semuanya dengan matang dan semoga saja ini berjalan sesuai dengan keinginannya.

Tak lama datang kedua sahabatnya yang heboh seketika setelah melihat dirinya berada di kelas,

"Disyaaa....udah sembuh lo?, akhirnyaa!" Ucap Rika heboh setelah melihat Disya kembali sekolah.

"Sumpah gue kangen sama lo Dis" Timpal Sanda senang lalu memeluk erat Disya.

"Gue kira lo gak bisa sakit, hhhha" ucap Sanda di iringi tawa kecil,

"Gue juga manusia kali, ya pasti bisa sakitlah"

"Iya...iya dahh serah lo"

" gue kangen banget sama lo Dis, gue di sini berdua sama ni kutu satu pusing tau gak, ganjen abis emang ni anak!" Adu Sanda karena jenggah,

Memang waktu Disya tak masuk sekolah, Rika selalu saja tebar pesona terhadap cowok-cowok di sekolah,
Sampai-sampai Sanda jenggah dengan kelakukan sahabatnya ini,

"Malu-maluin aja lo ka," balas Disya tertawa kecil

"Halah dia iri sama gue Dis,"

"Iri sama lo? Gak bnget jir-_"

"Iri bilang boss"

"Udah-udah debat mulu lo berdua"

"Noh, si Sanda duluan dis"

"Lo ka bukan gue" balas sanda sengit

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"Issss, udah-udah ngapa masih debat sih" Disya berusaha menengahi keduanya.

"Ya maap" balas Rika dan Sanda berbarengan

"Untung temen"

Mereka bertiga melepas rindunya dengan berpelukan erat,

"Apa mereka akan terus gini, kalo mereka tau gue udah gak suci lagi?" Disya bergumam dalam hati,

Tak terasa air matanya mengalir begitu saja, kedua sahabatnya pun melepas pelukan mereka, heran kenapa Disya menangis?

"Lo kenapa Dis?"

"Lagi ada masalah ya? Cerita sama kita Dis"

Disya tak tahu harus bercerita apa tidak, ia takut kedua sahabatnya ini menjauhi dirinya,jika mereka tau yang sebenarnya terjadi.

"Gue gak pp ko, terharu aja"

"Eh kita ke kantin aja yo, gue laper" ajak Disya pada keduanya.

"Oh yaudah deh, ayo"

Mereka bertiga berlalu menuju kantin sekolah mumpung bel masuk belum berbunyi.

Mereka asik berjalan serta sesekali tertawa dengan bahasan mereka, sampai tiba-tiba tiga orang laki-laki menghentikan langkah mereka,

"Dis, gue mau ngomong sama lo"ucap salah satu dari mereka terhadap Disya.

// A R G A N //


Kini Disya dan laki-laki itu berada di sebuah taman tak jauh dari lingkungan sekolah.ya siapa lagi kalo bukan Argan.

Argan membawa Disya jauh dari kedua sahabatnya yang ke bingungan, saat Argan meminta Disya untuk ikut dengannya namun Disya sempat menolak, tapi setelah Argan membujuknya susah payah akhirnya ia bisa membawa Disya keluar dari area sekolah.

Berbeda dengan kedua sahabatnya, Bima dan Adit mereka berdua sudah tahu semua masalahnya.

Diam dan larut dalam keheningan, tak ada satapun yang memulai percakapan, hingga akhirnya Argan memberanikan diri memulai lebih awal.

"Dis?"

"Hm"

"Dis?"

"Hm"

"Jangan cuek napa!"

"Iya, apa?!"

"Jadi gimana keputusan lo?"

Disya terdiam sejenak, ia berusaha memantapkan hatinya untuk keputusan ini!

"Gue harap lo gak buat gue makin benci sama lo!"

"Gue harap lo paham"

Kini Disya menunduk, apakah Argan akan benar-benar bertanggung jawab padanya,

"Gue akan bener-bener jaga lo Dis, karna gue sadar,"

"Gue suka sama lo Disya"

// A R G A N //

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang