🍁BERBAGI WAKTU🍁

5.9K 415 22
                                    

"Yang pasangan butuhkan bukan hanya kasih sayang, tapi juga sedikit waktu."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
✨ARGAN WIJAYA ADITAMA✨

HAPPY READING

Kini Argan kembali pada rutinitas kesehariannya, sekolah dan belajar. mengingat hanya dalam hitungan satu minggu lagi, Argan akan segera melaksanakan ujian sekolah, dan setelah beres dengan urusan sekolahnya, Argan hanya akan fokus bekerja dan memperbanyak waktu untuk istrinya.

Argan pun semakin di sibukan dengan latihan dan beberapa tugas yang membuat dirinya sedikit pusing, bahkan tak bisa mengatur waktu yang baik untuk belajar dan merawat istrinya. walaupun Disya sangat mengerti akan hal itu, Argan tetap saja tak enak hati ketika melihat lengkungan tipis pada wajah Disya yang terlihat tulus jika menunggu dirinya pulang dari kerja kelompok di malam hari.

"Dis" Panggil Argan, pada Disya yang sedang fokus pada tontonan di ponsel miliknya.

"Kenapa, butuh sesuatu?" Jawab Disya sembari mengerjapkan matanya singkat.

Argan terkekeh ketika melihat wajah Disya yang seperti anak kecil itu. Di mata Argan, Disya hanyalah anak perempuan kecil yang membawa seorang anak kecil lagi di perutnya, lucu bukan?.

"Malah ketawa gak jelas" Sindir Disya menatap aneh pada Argan yang tertawa tak jelas.

Argan akhirnya ikut naik pada ranjang yang ter-isi oleh Disya, membiarkan kepalanya bersandar pada bahu sang istri.

"Aku cape" keluh Argan, ketika kepalanya bersandar.

Argan membuang nafasnya teratur, sudah beberapa hari tak tertidur lelap, karena beberapa notif dari Bima dan Adit yang selalu membebankan tugas pada Argan. Dasar tak ada ahlak.

Namun dengan sabarnya Argan mengerjakan itu semua, tujuan Argan hanya ingin lulus dari sekolahnya dengan nilai memuaskan.  hitung-hitung sebagai penembus kenakalannya dahulu.

Mengingat dahulu Argan hanya masuk pelajaran tertentu, selebihnya dia hanya berdiam di gudang sekolah atau warung belakang sekolah tentu saja dengan kedua curut yang selalu mengikutinya.

Maka dari itu kini dirinya bertekad memperbaiki semuanya, dan mendapatkan nilai yang memuaskan.

Adanya Disya di hidupnya, membawa dampak baik pada dirinya. walau dahulu Argan peroleh dengan jalan salah.

Dengan telaten Disya mengelus puncak kepala Argan, membelainya pelan.

"Makanya jangan terlalu di forsir ga." Ucap Disya berusaha memberi tahu.

"Aku gak mau kecewain kamu, kalau aku gak belajar nilai aku jelek gimana?" Sahut Argan. seperti anak mengadu pada ibunya.

"Ya tapi, kamu juga harus bisa jaga  kesehatan tubuh kamu juga" Timpal Disya kembali.

"Maaf, kalau sekarang jarang ada waktu buat kamu, aku selalu pulang malam" Argan meminta maaf dengan tulus.

"Gak papa, selagi kamu di luar gak macam-macam!" Disya mengucapkannya dengan intonasi tak main-main.

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang