🍁GILA🍁

6.5K 401 24
                                    

"Kini hidup kita tak hanya berdua, Kita sekarang bertiga dengan anak kita nanti,sebagai pelengkapnya"
.
.
.
.
.
.
💟Disya Putri Ananta💟

Happy Reading🖤

Pagi kembali menyapa, membangunkan Argan dari tidurnya, Sialnya ini hari senin dirinya tak bisa bermalas-malasan lagi.

Bangkit dari ranjang menuju kamar mandi, membersihkan diri dan bersiap untuk menuju sekolah.

Sedangkan di tempat lain, Disya sudah mempersiapkan masakan untuk sarapan suaminya, sedikit-sedikit dirinya harus terbiasa dengan kegiatan ini.

Setelah selesai, dirinya menyusun rapih semuanya di meja makan, menunggu kedatangan Argan.

Tak berselang lama pun, Argan datang dengan pakaian seragam rapih, tas di sampirkan di bahu kiri, tak lupa juga dengan senyum merekah indah di bibirnya, yang tentu saja itu di tujukan hanya untuk istrinya.

"Pagi Dis" Sapa Argan pada sang istri

"Pagi juga, ga" Sahut Disya tak lupa dengan senyum

"Sarapan dulu, aku udah siapin" timpal Disya kembali.

"Iya" Jawab Argan lalu mendudukan dirinya di sebelah Disya.

Argan mulai memakan hidangan yang di masak oleh sang istri,

"Ga, apabisa nanti kamu temenin aku?" Ucap Disya tiba-tiba,

"Kemana?" Timpal Argan.

"Cek kandungan, aku belum cek lagi" Disya memperjelas.

Argan menatap Disya lekat, Disya yang di tatap begitu pun hanya tertunduk.

"Kamu gak bisa ya, yaudah biar nanti aku di temenin sama Sanda dan Rika aja" ucapnya.

Argan tersenyum, memang apa yang tidak bisa untuk istri dan anaknya?

"Pulang sekolah, aku temenin kamu" balas Argan.

Disya tersenyum, ternyata Argan tak lupa pada dirinya dan kandungannya, semoga saja sampai kapan pun akan selalu begitu.

Selesai sarapan, Argan pun beranjak mengendarai mobilnya, lalu bergegas menuju sekolah.

****

Sampai sudah di lingkungan sekolah, Argan memarkirkan mobilnya rapih di parkiran yang masih terlihat sepi. kedua sahabatnya pun belum terlihat batang hidungnya,

Berbalik badan untuk menuju kelas, Argan di kagetkan dengan seorang perempuan, yang berdiri tepat di belakangnya.

"Hai" sapanya setelah melihat Argan berbalik.

"Hm' Argan hanya berdehem kecil, dirinya tak mau berbasa-basi.

Dia adalah waniga yang selalu di ganggu oleh Dimas, dan wanita yang tanpa sengaja selalu di tolong olehnya, betapa beruntung gadis ini.

"Gue Santi, lo siapa?" Ucapnya sembari menyodorkan telapak tanganya pada Argan.

Argan hanya menatapnya binggung, tak berminat sedikit pun. kenapa setiap bertemu Dimas dia ketakutan namun bertemu dengannya seperti tanpa beban?

"Argan" Balas Argan kembali dingin, lalu melangkahkan kaki menjauhi gadis itu.

Argan berjalan tegap, aura tegas dan dingin mendominasi, sepertinya Argan kembali menjadi dirinya yang dulu, tanpa sikap hangat swpeeti pada Disya.

"ga, tunggu woi!" Ucap Santi menintrupsi, berteriak kencang di lorong sekolah.

Dengan malasnya pun akhirnya Argan berhenti " Apa?" ucap Argan dingin.

A R G A N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang