[10] part time

221 32 2
                                    

Jongkook melangkah dengan tergesa-gesa menuju mobil yang berada di parkiran apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jongkook melangkah dengan tergesa-gesa menuju mobil yang berada di parkiran apartemennya. Dia benar-benar terlambat bangun pagi ini. Ini semua karena Eunhye yang seenaknya mematikan jam wekernya yang berbunyi tanpa membangunkannya.

Tanpa berpikir panjang, ia segera melajukan mobilnya menuju klinik tempatnya bekerja. Walaupun berkali-kali Jongkook menahan rasa lapar di perutnya karena tidak sarapan, tetap saja perutnya terasa sakit jika melewatkan sarapan. Jadi dia memutuskan untuk singgah di toko kue milik Sechan untuk membeli roti lapis.

Dalam waktu lima belas menit, ia pun sampai di toko kue Sechan yang tak terlalu jauh dari kliniknya.

Setelah memarkir mobilnya, Jongkook berjalan ke arah pintu masuk toko itu sembari terus menatap jam tangannya. Dia terus memastikan apakah waktunya cukup atau tidak. Karena tergesa-gesa, Jongkook tak sengaja menabrak seorang pekerja di toko itu.

Pekerja yang ternyata seorang perempuan itu terjatuh hingga ia meringis kesakitan karena ditabrak tubuh kekar Jongkook. Kantong sampah yang berada di genggaman perempuan itu juga terjatuh di jalan depan toko kue itu.

"Maaf." Walaupun buru-buru, Jongkook memastikan ia bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia membantu untuk memungut kedua kantong sampah itu. Begitu ia akan menyerahkan kembali kantong itu, matanya membulat menatap perempuan di hadapannya yang sedang sibuk menepuk-nepuk celananya yang kotor karena terjatuh di jalanan.

"Song Jihyo?" Jongkook mengerjap-ngerjapkan matanya, apakah ia tak salah lihat?

"Kim Jongkook, lagi-lagi kau?" Jihyo tampak menghela napasnya. Entah apa takdir yang dituliskan oleh Sang Penguasa hingga ia terus dipertemukan pria itu.

"Nona Song, ada apa?" Seorang lelaki yang sangat dikenal Jongkook tampak keluar dari toko kue begitu mendengar suara Jihyo.

Sechan kini mengalihkan pandangannya pada Jongkook. "Oh, Jongkook, kau sedang apa di sini?"

Jongkook tampak menunjuk Jihyo yang kini mengambil kantong sampah itu untuk menaruhnya di tempat pembuangan sampah. "Kau mengenalnya?"

"Dia pekerja paruh waktu di tokoku." jawab Sechan dengan santai.

Jongkook semakin tidak mengerti dan penasaran. "Sejak kapan?"

"Sejak tadi pagi." Lagi-lagi Sechan menjawab dengan santai. "Memangnya kenapa? Kau mengenalnya?"

"Dia adalah seseorang yang seharusnya berkencan buta denganku waktu itu." bisik Jongkook.

Sechan tampak sangat terkejut. Jadi seorang perempuan yang ia panggil 'Nona Song' sejak kemarin adalah perempuan yang sudah membuat Jongkook dimabuk cinta?

"Wah, keren." respon Sechan.

"Apanya yang keren?" tanya Jongkook mengernyitkan keningnya.

Sechan tak sempat menjawabnya karena melihat Jihyo yang sudah kembali dari tempat pembuangan sampah. "Sudah selesai, Nona Song?" tanyanya dengan ramah, seperti biasanya.

Jihyo mengangguk, "Aku lanjut bekerja lagi." ucapnya hendak berlalu pergi, tapi matanya mengarah pada Jongkook. "Apakah Tuan mengenal orang ini?" tanyanya pada Sechan dan terus menatap ke arah Jongkook.

"Ah, jangan memanggilku Tuan. Karena kau teman Jongkook, berarti kau temanku juga, Nona Song." Sechan terkekeh sembari terus menatap Jongkook berniat untuk menggoda lelaki itu.

"Ah, kami tak berteman." Jihyo membantah sembari menggerak-gerakkan tangannya yang juga ikut membantah.

Jongkook tampak kesal. "Jadi apa arti aku yang membeli kopi untukmu kemarin?"

"Aku hanya meminumnya karena kau meninggalkannya. Jika aku membuangnya, itu mubazir, bukan?" ucap Jihyo bagai memberi pukulan telak untuk Jongkook.

"Seharusnya kau tak meminumnya jika tak ingin menganggapku sebagai teman. Jika kau merasa mubazir kau bisa memberinya pada kucing atau anjing yang lewat." Jongkook tampak tidak mau kalah.

"Baiklah, jika kau bersikeras, aku akan membayarmu kembali!" Kini Jihyo terdengar marah dan membuat Jongkook sedikit takut.

"Hei, sudahlah." Sechan pun menengahi pertengkaran mereka berdua. "Nona Song, kembalilah bekerja." perintahnya pada Jihyo.

Sepeninggalan Jihyo, Sechan kembali menatap Jongkook. "Kau kenapa masih di sini? Bukankah jam kerjamu sudah hampir mulai?"

Astaga. Jongkook menepuk dahinya. Dia benar-benar lupa kalau dia sedang diburu waktu saat ini.

•••

Berhubung minggu depan udah kuliah, aku bakal umumin jadwal update baru secepatnya, ya. Tapi untuk minggu ini tetap update senin sampe jumat.

choco-salt, 2020

Blind Date || KJK x SJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang