[6] conversation

241 32 1
                                    

Jihyo tampak bersiap-siap untuk berangkat bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihyo tampak bersiap-siap untuk berangkat bekerja. Masih dengan gaya khasnya yang selalu terburu-buru, ia memakai sweater kuning pastel, mantel abu-abu, dan celana denim panjang. Setelah itu ia menatap cermin dan menguncir rambutnya, lalu meraih tas selempangnya di atas ranjang.

Dia benar-benar terlambat bangun pagi ini. Alarm di ponselnya tidak berbunyi karena ia lupa mengisi daya baterainya semalam. Jadi beginilah Jihyo sekarang, berlari untuk mengejar bus yang sayangnya sudah berangkat beberapa menit yang lalu.

Jihyo mengatur napasnya yang tidak teratur karena berlari tadi. Sepertinya dia harus merelakan pekerjaannya di restoran, karena dia sudah beberapa kali mendapat peringatan terlambat datang bekerja. Jika hari ini ia terlambat, sudah pasti ia akan dipecat.

Biarlah, pikir Jihyo. Sebenarnya sudah cukup lama Jihyo ingin berhenti dari restoran kecil tempatnya bekerja itu. Karena pemiliknya suka memberikannya tugas-tugas aneh, salah satunya adalah saat ia mengantarkan buket bunga ke klinik dekat kafe Somin.

Ah, mengingat saat itu. Jihyo jadi teringat dengan seorang lelaki yang belakangan ini sering ia temui secara tak sengaja, entah kebetulan atau bagaimana.

Dengan kaki yang lemas Jihyo pun mengambil duduk di kursi halte sembari merogoh saku tasnya.

Matanya kini mengarah pada kartu nama yang sudah cukup kusut karena Jihyo masukkan secara asal ke dalam tasnya. "Kim Jong Kook." gumamnya menyebut nama yang tertera di kartu nama yang mencantumkan nama klinik yang ia datangi beberapa minggu yang lalu.

"Apakah kau mempunyai waktu untuk mengganti pertemuan kita yang sempat gagal beberapa minggu yang lalu?"

Kalimat Jongkook kemarin kembali teringat olehnya. Sebenarnya Jihyo cukup merasa bersalah karena menolak ajakan lelaki itu, tapi dia serius tidak memiliki waktu untuk berkencan. Dia harus bekerja setiap hari dari pagi sampai sore. Selain itu, dia memang tak memiliki keinginan untuk berkencan. Setidaknya untuk saat ini, atau mungkin selamanya?

"Sayang sekali, padahal dia terlihat cukup baik." pikir Jihyo.

Lalu, matanya mengarah pada bus yang baru saja datang dan membuatnya tersadar dia tak memiliki waktu untuk memikirkan itu. Dia harus mencari pekerjaan lain untuk mengganti pekerjaannya yang telah hangus karena keterlambatannya.

•••

choco-salt, 2020

Blind Date || KJK x SJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang