[16] the strange feel

204 30 6
                                    

Lonceng kecil yang terpasang di pintu kafe berbunyi dan membuat Jihyo yang sedang sibuk membuat hot lemon tea milik Eunhye mengalihkan pandangannya pada seseorang yang baru saja masuk ke dalam kafe itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lonceng kecil yang terpasang di pintu kafe berbunyi dan membuat Jihyo yang sedang sibuk membuat hot lemon tea milik Eunhye mengalihkan pandangannya pada seseorang yang baru saja masuk ke dalam kafe itu.

"Jongkook Oppa!" pekik Eunhye sembari melambaikan tangannya begitu melihat seseorang yang sedang ia tunggu sudah datang.

Jongkook menatap Eunhye sejenak sembari mengangguk, lalu matanya bertemu dengan mata Jihyo. Sepasang mata wanita itu masih membuat jantung Jongkook berdebar dengan kencang, walaupun ia telah mengetahui fakta tentang Jihyo yang benar-benar mengejutkannya, hingga semalam ia tak bisa tidur karena memikirkan itu.

"Oppa." panggil Eunhye lagi dan membuat adegan tatap menatap antar Jihyo dan Jongkook berakhir.

Jongkook tersadar dari lamunannya dan segera duduk di hadapan Eunhye. Matanya menatap syal yang ia kenali sebagai miliknya yang kini sudah terletak di atas meja yang ditempatinya dengan Eunhye.

"Ini... bagaimana bisa?" Tangan kekar Jongkook menyentuh syal abu-abu miliknya itu, lalu kembali melirik Jihyo yang sedang sibuk di meja bar dan kini tak menatap ke arahnya lagi.

"Kau meminjamkannya pada pegawai itu?" tanya Eunhye. "Tadi aku tak sengaja melihat syal itu di genggamannya dan benar itu milikmu, jadi aku mengambilnya. Tapi kau ada hubungan apa dengannya?"

"Oh, begitu." Jongkook hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, dan tidak memedulikan pertanyaan yang dilontarkan Eunhye. Pandangannya beralih pada jam tangannya. "Bisakah kita pergi sekarang?"

"Tak bisa!" bantah Eunhye sembari cemberut. "Aku baru saja memesan makanan dan minuman. Setidaknya aku harus mengisi perutku dulu sebelum pergi."

Jongkook menghela napas, "Kenapa juga kau harus memesan makanan di saat seperti ini?" tanyanya dan dijawab dengan kedipan bahu Eunhye. "Untung saja aku tak mempunyai janji temu dengan pasien hari ini." celetuknya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap adik sepupunya yang tampak tidak tahu malu dan hanya mengeluarkan cengiran.

Tak lama kemudian, Jihyo pun datang dengan membawa tray yang di atasnya terdapat segelas hot lemon tea dan sepiring waffle pesanan Eunhye.

"Silahkan menikmati." ucap Jihyo lalu menaruh kedua hidangan itu di meja Jongkook.

"Semalam kau pulang dengan selamat, kan?" tanya Jongkook pada Jihyo dan mendapat balasan kernyitan di dahi perempuan itu. Dalam sekejap Jongkook meringis, dia lupa kalau dia sendiri yang mengantar Jihyo pulang. Seputus asa itukah Jongkook mencari topik pembicaraan dengan gadis itu?

"Hm.. Maksudku setelah aku menurunkanmu di depan gedung apartemenmu... Bukankah kau harus berjalan lagi untuk sampai di apartemen milikmu?"

Jihyo hanya melongo mendengar pertanyaan Jongkook. "Ah, ya..." Walaupun pertanyaan itu sedikit aneh, ia hanya coba menanggapi. "Terima kasih." Tanpa alasan, Jihyo mengatakan itu dan berlalu pergi.

Sepeninggalan Jihyo, Jongkook kini beralih pada Eunhye yang menatapnya curiga.

"Kau berkencan dengannya semalam?" terka Eunhye dengan tepat.

Jongkook kembali menghela napas, "Kau tak perlu tahu." Ia menyentil dahi gadis di hadapannya yang selalu penasaran dengannya itu dan membuat Eunhye meringis.

Masih dengan raut cemberut Eunhye menatap Jongkook. "Aku sudah bilang semalam, seharusnya kau mengatakan padaku jika berkencan dengan seseorang." gerutunya pelan sembari memainkan pisau dan garpu untuk memotong waffle miliknya.

"Baiklah. Benar, aku sempat berkencan dengannya. Tapi aku tidak menjalin hubungan lebih jauh karena ditolak olehnya. Puas?" Jongkook menjawab dengan suara yang tak kalah kecilnya, agar Jihyo tak mendengarnya.

Eunhye mengulum senyumnya yang tak tertahankan saat mendengar Jongkook ditolak. Tawanya yang berusaha ia tahan pun meledak. "Jadi kau benar-benar di--"

Kalimat Eunhye yang cukup nyaring terpotong saat Jongkook mengisyaratkan gadis itu untuk diam dengan meletakkan telunjuknya di bibirnya.

"Ah, baiklah." Tawa Eunhye pun mereda, dan membuat gadis itu terbatuk-batuk karena tawa yang meledak secara tiba-tiba tadi.

Jongkook dengan perhatian mendorong teh lemon hangat di atas meja mendekat ke tangan Eunhye. "Minumlah, siapa suruh kau tertawa keras seperti itu." ledeknya sembari tertawa kecil.

Jihyo yang sedang tidak melayani pelanggan ataupun membuat pesanan, mau tak mau harus menyaksikan percakapan Jongkook dan Eunhye yang ia tak ketahui tentang apa. Tapi melihat tawa yang menghiasi percakapan itu membuat Jihyo menganggap hubungan Jongkook dengan gadis itu bukan sekedar teman.

Untuk sejenak, ada perasaan aneh yang berkumpul dalam hati Jihyo. Perasaan aneh yang merupakan perasaan tidak suka menyaksikan pemandangan itu.

Memang benar Jihyo menolak Jongkook karena tak ingin Jongkook menjalin hubungan dengan wanita berstatus janda sepertinya, tapi melihat sikap Jongkook saat ini pun membuat Jihyo sedikit tak rela, entah kenapa. Apakah memberitahu fakta sebenarnya tentang dirinya semalam pada Jongkook adalah pilihan yang salah?

•••

choco-salt, 2020

Blind Date || KJK x SJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang