[20] muffin

189 33 2
                                    

Jihyo pulang ke apartemennya sembari terus memikirkan pertanyaan Jongkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihyo pulang ke apartemennya sembari terus memikirkan pertanyaan Jongkook.

"Bagaimana tanggapanmu jika aku ingin melanjutkan perasaanku padamu?"

Hembusan napas kasar keluar dari mulut dan hidung Jihyo. Kenapa juga ia harus memikirkan pertanyaan itu?

Untung saja ia tak sempat menjawab karena Jongkook tiba-tiba menerima telfon yang entah dari siapa, sehingga membuat lelaki itu pulang dengan terburu-buru. Ada beban yang ia rasakan saat seseorang menyukainya dalam kondisi seperti ini, tapi melihat Jongkook yang tampak tulus membuat Jihyo sedikit tidak putus asa.

Setidaknya, masih ada yang bisa menyukainya dengan tulus walaupun dia adalah wanita yang sudah pernah menikah.

Saat mencuci tangannya di westafel dapur, mata Jihyo teralih pada sebuah kardus yang ia letakkan dekat kompor. "Astaga, aku lupa!" pekik Jihyo saat menyadari bahwa seharusnya malam ini ia harus membuat muffin untuk ia berikan pada Sechan dan Somin besok.

"Seharusnya aku tak mengobrol terlalu lama dengan Kim Jongkook." gerutunya.

Jihyo sedikit lega karena sudah membeli bahan-bahan yang lain di saat dia memiliki waktu kosong di antara pekerjaannya di toko kue dan di kafe.

Sekarang Jihyo tinggal membuatnya dengan sepenuh hati, karena ia akan memberikan itu pada sahabatnya, Somin yang selalu menemaninya sejak SMA dulu, dan Sechan yang katanya ingin menjadikan muffin-nya sebagai menu baru jika rasanya enak. Setidaknya dia memiliki penghasilan tambahan dan menambah pengalamannya.

Paginya, Jihyo terbangun di pukul lima untuk bersiap-siap bekerja di toko kue. Dia meregangkan tubuhnya sedikit sebelum mandi dan bersiap. Tapi langkahnya terhenti saat menatap meja makan yang kini terdapat beberapa muffin yang ia buat semalam. Muffin itu tampak enak dan terlihat bagus dengan bungkusan yang juga menambah kesan imut di sana.

Semalam ia hanya bisa membuat sembilan buah muffin. Sesuai rencana ia akan memberinya pada Somin dan Sechan, tapi sepertinya Jihyo terpikir untuk memberinya juga pada Jongkook. Jika dia memberi sembilan muffin untuk tiga orang, berarti masing-masing bisa diberi tiga.

"Apakah aku harus memberikan Jongkook juga?" pikir Jihyo, tapi ia segera menggelengkan kepalanya. "Tapi, bagaimana kalau ia besar kepala karena mengira aku bersusah payah membuat ini untuk dia? Aku tak bisa membiarkan hal itu terjadi."

Senyum pun terukir di bibir Jihyo saat mendapatkan ide.

•••

"Ada apa?" Jongkook yang sebenarnya sedang berangkat kerja kini harus singgah di toko kue Sechan dulu setelah sebelumnya si pemilik toko itu menelfonnya dan berkata ia harus mengambil sesuatu di sana.

Sechan yang memang sudah menunggu Jongkook di depan toko kue itu pun memberi temannya itu kantung kertas, dan membuat Jongkook mengernyit.

Jongkook menerima kantung kertas itu dan memeriksa isinya. "Muffin? Kau sedang membagikan roti sisa yang tidak terjual padaku?" Tatapan Jongkook yang penuh curiga kini mengarah pada Sechan.

Sechan tampak kesal dengan pikiran buruk Jongkook. "Jika kau tak mau muffin buatan Jihyo ini, ya sudah, kau tak perlu menerimanya." gerutunya sembari mengambil kantung kertas itu kembali dari tangan Jongkook.

Mendengar nama Jihyo membuat Jongkook terkesiap. "Buatan Jihyo?" Tangannya merebut kantung kertas itu dan kembali menatap isinya. "Ini benar-benar buatku?" tanyanya sembari tersenyum lebar. Dia benar-benar senang mendapatkan pemberian Jihyo.

"Oh, ya. Jihyo juga memintaku untuk menegaskan ini padamu," Sechan menjeda ucapannya dan menatap Jongkook yang kini menunggu lanjutan kalimatnya, "Katanya kau tak boleh besar kepala. Sebenarnya muffin ini dibuat untuk dua orang saja, yaitu aku dan seorang temannya. Tapi karena masih ada sisa, jadi dia memberinya padamu."

"Apa?" Jongkook yang tadinya senang kini merasa kesal. Dia pun membalikkan badannya dan hendak pergi.

"Kau harus memakan itu sesegera mungkin, lima hari lagi bahan yang dipakai untuk membuatnya sudah kadaluarsa!" pekik Sechan dan membuat Jongkook semakin kesal di tengah ia sedang menyalakan mesin mobilnya.

•••

Gak habis pikir sih, Jihyo kok jahil banget bilang muffin yang mau dikasih ke Jongkook itu muffin sisa 😂

choco-salt, 2020

Blind Date || KJK x SJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang