[9] bakery

214 35 3
                                    

Jihyo pun mendatangi toko kue yang dimaksud Somin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihyo pun mendatangi toko kue yang dimaksud Somin. Sebenarnya sudah beberapa kali Jihyo melewati toko itu, dia juga sering singgah untuk sekedar melihat-lihat saja. Dia jarang membeli kue-kue manis yang selalu menarik perhatiannya tiap kali ia datang itu. Alasannya sederhana, dia lebih suka membeli bahan-bahan untuk membuat roti atau kue, karena itu lebih murah.

Senyum Jihyo mengembang saat menatap kertas yang tertempel di dinding toko yang mengatakan sedang membutuhkan pegawai paruh waktu. Langkahnya pun membawanya masuk ke dalam toko. Begitu ia masuk, aroma harum khas kue yang baru saja dipanggang bercampur dengan aroma manis yang tercium olehnya.

Jihyo menatap sekeliling toko yang cukup luas itu. Semua kue diatur berdasarkan jenisnya, roti manis bersama roti manis, roti asin bersama roti asin, kue kering bersama kue kering, muffin bersama muffin, begitu seterusnya. Toko itu tampak sudah mulai didatangi oleh banyak pelanggan.

Di tengah asyiknya Jihyo sedang menjelajah toko kue itu, seseorang menghampirinya.

"Anda sedang mencari kue seperti apa? Karena sekarang sedang musim dingin, saya menyarankan menu spesial musim dingin kami yaitu bungeo-ppang yang akan segera dibuat begitu anda memesannya, jadi itu akan menghangatkan tubuh." Jelas seorang lelaki yang memakai apron bertuliskan nama toko kue itu.

"Ah, sebenarnya..." Jihyo tampak menggaruk tengkuknya dengan canggung. "Saya lihat tulisan di depan, katanya toko ini sedang mencari pekerja paruh waktu."

"Kalau begitu anda berbicara dengan orang yang tepat. Perkenalkan aku Yang Sechan pemilik toko ini." Lelaki itu pun tersenyum dengan ramah.

Jihyo sedikit terkejut dengan seseorang yang terlihat lebih muda darinya itu sudah memiliki toko yang sebesar ini. "Nama saya Song Jihyo." ucapnya memperkenalkan dirinya.

Sechan mengangguk-anggukkan kepalanya merespons perkenalan diri Jihyo. Dia pun menarik napas untuk menjelaskan secara panjang lebar. "Kami sedang kekurangan pekerja pagi yang bertugas untuk membersihkan dapur. Para koki di tempat ini biasanya memanggang kue-kue saat pukul empat subuh dan di siang hari seperti ini. Jadi apakah anda bisa datang sebelum jam enam untuk membersihkan dapur yang cukup berantakan --ah, bukan cukup, tapi sangat berantakan setelah koki-koki memanggang kue?"

Jihyo pun berpikir sejenak. Sepertinya itu cukup pagi. Sangat pagi malah. "Saya harus bekerja berapa jam? Karena saya juga memiliki pekerjaan di tempat lain saat pukul duabelas."

"Sekitar empat jam, karena biasanya pekerja yang bertugas membersihkan dapur juga ikut untuk membantu toko roti buka." jawab Sechan.

"Baiklah!" Jihyo tampak sangat bersemangat menjawabnya.

"Nona Song, sepertinya kau sangat suka kue." ucap Sechan dan membuat Jihyo menatapnya dengan penuh tanya.

"Kau bahkan belum bertanya tentang bayaranmu dan langsung bersedia bekerja di sini." sambung Sechan sembari terkekeh.

Itu membuat Jihyo sedikit tertawa. Memang benar dia sangat suka kue. Karena dengan melihat kue, semua kenangan indah yang hilang dua tahun lalu terngiang kembali dengan jelas di kepalanya. Maka dari itu, ia ingin memiliki toko kue sendiri agar dia bisa hidup dengan kenangan itu setiap hari.

•••

Suka nggak sama cover barunya? Lebih suka yang baru atau yang lama?

Kupikir cerita ini bakalan berat, tapi sejauh aku tulis cerita ini, ternyata lumayan ringan.

Ada yang nunggu dan udah nggak sabar untuk momen romantis Jong Kook dan Ji Hyo?

choco-salt, 2020

Blind Date || KJK x SJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang