Melihat sedan hitam terparkir di samping rumah Mika mempercepat langkah menuju pintu yang terbuka.
"Papa!!" melihat Dewi bersama pria setengah baya yang Mika sebut Papa saat akan berjalan ke dapur Mika berlari menubrukan tubuh kepelukan Tian, papa Mika yang merentangkan tangan menyambut pelukan.
"Hai, sayang." mengusap surai rambut perlahan mereka merenggangkan pelukan.
Setelah hampir tiga bulan tak bertemu karena sang Papa dinas ke luar kota selama ini membuat Mika rindu kepada beliau.
"Gimana kabar kamu?" mengecup puncak kepala sembari menoleh pada sang istri yang tersenyum melihat keakraban ayah dan anaknya.
"Tambah lebar ya pipinya?" sebelum Mika menjawab, Tian kembali bicara sambil tertawa mengetahui Mika terlihat baik yang membuat Tian bersyukur puterinya masih diberi bahagia selama beliau jauh dari Mika dan Dewi.
"Ah Papa." merajuk ledekan Tian dengan segera beliau kembali memeluk tubuh Mika, kali ini dengan sebelah tangan lainnya merangkul Dewi agar ikut gabung saling memeluk.
***
Merebahkan tubuh di kasur sambil membuka ponsel yang langsung banyak notifikasi chat grup membuat Mika kepo saat Karin yang lebih banyak spam.Membuka ruang chat grup yang hanya terisi Mika, Karin dan Raman. Otomatis Mika terkejut saat Karin mengirim gambar.
Karina.
Anjir anjir anjir,Kampret banget ya si Rendi! baru kemarin putus sekarang udah ada yang baru masaa.
Raman.
Astaghfirullah.Nyebut dulu Rin nyebut. Kan lo udah putus?
Karina.
Apaan lo! Gue lagi gak mau ya ribut sama lo.Bukan itu yang membuat Mika terkejut tapi gambar yang Karin kirim yang Mika heran.
Mika.
Hah? Beneran?Gambar yang Karin kirim memang Rendi tapi bukan hanya cowok itu saja, ada Evan juga Dita yang membuat Mika bingung harus bagaimana menanggapinya. Evan hanya bilang akan ada acara sepulang sekolah nantikan? Mika Mana tahu acara seperti ini yang Evan maksud.
Nongkrong bareng atau lebih tepat double date mungkin? Mereka berempat. Rendi bersama cewek yang Mika tak tahu siapa namanya yang Mika tahu dia adalah adik kelas mereka.
Tentu saja Karin mendumel sebab baru berapa hari putus Rendi sudah mendapat gandengan kembali.
Meninggalkan ruang chat yang menampilkan Karin menyesal karena baru sadar digambar itu ada Evan yang jelas kekasih Mika duduk berdampingan bersama Dita di foto selfie yang ternyata Karin dapat dari ig story milik Afita alias gebetan Rendi sekarang yang kebetulan Karin ikuti akunnya.
Raman.
Jangan bilang lo belum tau kalo cowok lo keluar bareng mereka, Mi.Karin.
Eh yaampun.@mikaar sorry gue baru ngeh ada doi.
Maap banget gue gak maksud bikin lo cemburu juga, Mi.
Mika.
Iya Rin gak apa kokSantai aja.
Padahal aslinya Mika tak bisa santai sama sekali.
***
Selesai makan malam Mika ikut bergabung di ruang tivi bersama orang tuanya. Duduk sambil memeluk Tian yang bersandar di sofa sambil merangkul Mika membuat Dewi kian tersenyum. Mika memang begitu dekat dengan Papa."Pa? " mendongak melihat Tian yang sesekali tertawa melihat acara lawakan di layar.
"hemm."
"Papa masih inget Evan kan? " menunduk sembari menekuk kedua alis saat Mika memilih menegakkan tubuh di samping Tian.
"Ituloh anaknya mbak Aisyah, Pa. " kali ini Dewi yang menjawab saat Tian terlihat bingung mengingat nama Evan.
"Oh iya. Sahabat kamu waktu kecil kan? Papa inget loh temen main layangan bareng, temen lari bareng. Kalian dekat banget dulu. "
"Hehe ternyata Papa masih inget. "
"Bukannya dia di Jerman ya sekarang? " Mika menggeleng. "dia udah kembali, Pa. "
Tian ikut menegakkan tubuh sepenuhnya fokus pada Mika. "Sejak kapan? Wah tambah ganteng kan pasti? " menaik turunkan alis Tian menggoda Mika.
"Ehm iya" mengangguk malu Mika merasa panas disekitar wajahnya yang kini merona.
"Mika lagi jatuh cinta ya, Ma? " mengambil secangkir kopi yang disodorkan Dewi, Tian terkekeh saat Dewi tersenyum membenarkan pernyataan suaminya.
"Mereka sudah jadian, Pa. " berbisik pada Tian yang masih bisa Mika dengar membuat Mika kian merona. "Mama! Kan aku yang mau kasih tahu duluan ke Papa. " mereka berdua terkekeh melihat Mika merajuk seperti itu.
Tian mengetahui semuanya. Awal bagaimana Mika begitu menunggu Evan sejak dulu atau Evan yang tak pernah sekalipun membagi kabar apapun pada Mika, pun puisi-puisi yang menghias di kamar Mika, Tian juga tahu ditujukan kepada siapa puisi tersebut.
Cukup tahu cerita Mika dari Dewi yang lebih banyak tahu tentang anak mereka ketika Tian disibukkan oleh banyaknya pekerjaan.
Tak apa. Mika masih sekolah. Masih labil dalam hal seperti ini. Anggap saja sebagai cerita yang bisa Mika kenang di masa depan saat Mika benar-benar dewasa dengan pemikiran yang lebih matang.
******
Haii,
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen ya, Terimakasih.Salam,

KAMU SEDANG MEMBACA
MIKA
Teen FictionUntuk kamu yang dulu pernah ada dalam cerita yang akhirnya aku tutup rapat. Bagaimana? Sudah mendapatkan cerita yang lebih indah dariku? Aku tak menyesal melepasmu, sebab aku tahu menggenggammu lebih lama bukan pilihan terbaik. Kamu memaksa tak ingi...