Kapan kau kembali?
Tak tahu kah kau, aku disini selalu menunggu..
Menunggu yang mungkin tak pasti tuk kembali..
Terkadang aku lelah,,
Tapi, saat sekelebat 'senyummu' terlintas di kepalaku,,
Aku kembali berfikir..
Selemah ini kah aku?
Sampai aku mau menyerah begitu saja dengan penantian ini??
Tapi, aku percaya satu hal,,
'Bukankah tak ada penantian yang sia-sia? '❤❤
'Sreetttt'
Gadis itu merobek kertas diary bergambar Keroppi, yang mana kertas itu tak lagi kosong, ia telah mengisi coretan pena diatas kertas itu dengan tulisan-tulisan kata hatinya. Ini bukan kali pertama ia menulis di buku diary lalu merobeknya, hampir setiap hari ia melakukan itu.
Setelah itu, ia menempelkan kertas yang tadi di robek ke dinding dekat meja belajar yang kini sedang ia duduki. Banyak kertas yang sama yang tertempel di dinding itu. Tapi terkadang gadis itu hanya meletakkan kertas itu di dalam laci meja belajar, karena sudah terlalu banyak kertas yang sudah tertempel di dinding. Ia selalu berharap orang yang selama ini ia tunggu akan segera kembali.
"Nak,,, " sebuah tangan memegang bahu gadis itu yang kini masih duduk di meja belajar milik seseorang.
Dengan sedikit terkejut ia menoleh "Tante.. "
Wanita paruh baya yang tadi disebut tante itu kini berjalan dan duduk di tepi ranjang yang sedikit berjarak dengan meja belajar yang gadis itu duduki.
"Tidak bosan?? "
Degg! Jantungnya berdetak semakin cepat mendengar pertanyaan itu. Apa maksudnya ini?"Ma..Maksud tante? "
"Nak, tante mengerti perasaan kamu, tante juga merasakan apa yang kamu rasakan, bagaimana tidak enaknya menunggu seseorang,kamu bisa pergi kalo memang bosan." Hatinya mencelos mendengar pernyataan itu.
"Tapi--"
"Kamu gadis yang baik dan tante yakin masih banyak di luaran sana yang menanti kamu, kamu berhak bahagia nak, tante nggak mau kamu terlalu larut menunggu seseorang, tante takut jika akhirnya malah mengecewakan. Sebaiknya, kamu lupakan dan cari kebahagiaan kamu yang sebenarnya." wanita paruh baya itu menghampiri gadis itu dan memeluknya.
"Bagaimana mungkin aku bisa mencari kebahagiaan, jika kebahagiaanku yang sebenarnya adalah kamu." batin gadis itu.
***Mika Areta, gadis manis dengan lesung di pipi. Kini ia duduk di kelas 2 SMA.
Menunggu masih menjadi kebiasaan Mika sehari-hari. Berharap yang ditunggu cepat kembali, setelah 5tahun Mika merasakan kehilangan sahabat sekaligus cowok pertama yang Mika sukai.
'Rindu' sekiranya kata itu yang selalu ada di benak Mika sampai saat ini.
Terlalu banyak kenangan, hingga ia lupa bagaimana caranya melupakan setelah orang yang ia cinta pergi meninggalkannya.
Evan Devana, cowok yang selama ini Mika tunggu kepulangannya ke Indonesia, Evan pergi saat akan memasuki sekolah menengah pertama. Evan mengikuti Irma, tantenya untuk tinggal di Jerman dan meneruskan sekolahnya di sana.
Irma dan suaminya tak bisa memiliki keturunan, hingga tante Irma memohon untuk bisa merawat Evan beberapa tahun saja di sana untuk menemani Irma yang kesepian tanpa adanya seorang anak. Dengan berat hati kedua orangtua Evan mengijinkan.
Sejak kecil Mika dan Evan selalu menghabiskan waktu bersama setiap hari, sebelum pada akhirnya mereka berpisah. Evan yang dengan sengaja tidak memberitahukan kepergiannya ke Jerman, dan saat itu membuat Mika sedikit kecewa. Mika mengira kepergian Evan hanya beberapa hari saja tapi nyatanya malah sampai sekarang Evan meninggalkannya.
Rasa nyaman itu sudah ada Mika rasakan sejak mereka bersama, terbiasa hanya berdua membuat Mika yang kala itu akan memasuki bangku sekolah menengah pertama,untuk pertama kalinya merasa tertarik pada lawan jenis, dan dia Evan.
Hingga kecewa itu ada tepat ketika Evan memilih tak memberitahu keberangkatannya. Setiap hari Mika mendatangi rumahnya, duduk di meja belajar milik Evan, menulis rangkaian puisi sebagai bentuk ungkapan betapa Mika merindukan Evan.
Orang tua Evan mengijinkan Mika masuk ke kamar anaknya bukan tanpa alasan, sebab mereka tahu hanya tempat ini yang bisa Mika harapkan bahwa Evan akan kembali,secepatnya.
Satu hal, Mika tak pernah mau mencoba membuka hatinya untuk orang lain, dan sampai sekarang Evan masih tetap ada di hati Mika walau bertahun-tahun Mereka berpisah.
***
Haii, jangan lupa Vote dan Commentnya yaaa 😍
Salam,
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKA
Fiksi RemajaUntuk kamu yang dulu pernah ada dalam cerita yang akhirnya aku tutup rapat. Bagaimana? Sudah mendapatkan cerita yang lebih indah dariku? Aku tak menyesal melepasmu, sebab aku tahu menggenggammu lebih lama bukan pilihan terbaik. Kamu memaksa tak ingi...