9. Cinta Dan Benci

965 146 0
                                    


Cintailah dirimu dulu,
Baru kau mencintai orang lain.

-Ata L.B

Bel istirahat berbunyi, membuat suasana sekolah langsung ramai. Banyak siswa yang keluar kelas untuk menuju ke tempat nya masing-masing. Ada yang ke kantin, taman, perpustakaan. Kalau aku mah ke hati kamu aja.

Jada serta Agatha, sudah selesai memilih pesanan. Lalu langsung duduk di bangku kantin---yang beruntung nya saja tersisa satu lagi sehingga mereka berdua tak perlu menunggu orang lain selesai makan.

"Gimana? Lo udah nemuin cabe yang Lo mau?" Agatha memulai pembicaraan, membuat Jada yang hendak menyendokan makanan ke mulut nya menjadi terhenti.

Menghela nafas pelan, lalu menggeleng. "Belum,"

"Masa gak ada bersedia?"

"Bukan gak ada, masalahnya ga ada yang sesuai kriteria gue."

Agatha berdecak, "Lo mau nyari jenis cabe, apa mau nyari pacar? Pake kriteria segala."

Giliran Jada yang berdecak, lalu merotasikan kedua bola matanya malas. "Gue gak mau asal aja, kalau gue asal. Yang ada nanti rencana gue malah jadi kacau. Jadi, gue mau nyari yang bener-bener cabe."

Agatha menghela nafas pelan, kalau saja ada orang lain yang mendengar selintas pembicaraan ini. Pasti menyangka kalau Jada sedang mencari buah cabe, padahal nyatanya manusia.

"Emang ada berapa yang daftar kemaren?" Tanya Agatha, seraya menyendokan satu buah bakso ke dalam mulut nya.

Jada tampak berpikir, dan tampak sedang menghitung dengan jari-jarinya. Membuat Agatha berpikir, pasti Jada---

"Baru satu sih kemaren."

Sudah kuduga, batin Agatha berkata demikian.

Tersenyum jenaka sembari menggelengkan kepalanya pelan. "Yaudah, pake aja dia."

"Ish, masalahnya dia ga ada di kriteria gue sama sekali."

"Emang gimana sih kriteria Lo itu?"

Jada tampak berpikir, membenarkan letak kacamatanya sejenak. "Gue mau, dia harus kayak berpenampilan jal*ng, nge-sok, dan bisa nge-bully."

Mendengar hal itu membuat Agatha tersenyum culas, "Mending, Lo nyari di bar sana. Karena di sekolah ini gak ada siswi yang modelan kek gitu."

Jada mendesah kecewa, "Gue aja gak pernah ke bar, bahkan gue gak tau apa itu bar."

"Serius?" Agatha tampak kaget. Wajar saja dia kaget, karena Jada bukan lah tipe orang yang kalem. Ya walau tak pernah ke bar, setidaknya pasti tau apa itu bar.

Jada mengangguk, lalu sedetik kemudian menyengir. "Maksud nya, gue gak pernah bolos untuk ke bar."

Pandangan Agatha langsung berubah menjadi datar, kemudian tersenyum lebar. Membuat Jada sedikit merinding.

"Hehe, becanda ta." Jada menunjukan tanda peace nya, melihat wajah Agatha yang ternyata seram juga saat berubah menjadi datar dan tak ada ekspresi.

Menghembuskan nafas kasar, lalu berdecak, "Jangan bilang kalau Lo pake kriteria itu karena ngikutin tata cara yang ada di buku?"

Jada menyengir lantas mengangguk, membuat Agatha tak habis pikir di buat nya. Ternyata, ada orang yang sejenis Jada. Orang yang selalu saja menghalu dan ambisius. Terlalu keras untuk bisa mewujudkan segala kehaluan nya.

✓✓✓✓✓

Cewek ke toilet sendirian?

Jarang yang begitu. Karena rata-rata kaum hawa pasti minta di temani jika ingin ke toilet, ataupun keluar kelas. Namun, Jada malah tipe orang yang ga mau ada siapapun menemaninya terkecuali dalam keadaan mendesak saja.

Dan ke toilet, bukan lah keadaan mendesak bagi Jada.

Jelas saja tak mendesak, soalnya Jada sengaja izin ke toilet ketika jam pelajaran MTK---satu-satunya mata pelajaran yang paling di benci oleh Jada.

Sempat Agatha menawarkan diri untuk menemaninya. Namun Jada menolak, soalnya kalau sampai Agatha ikut. Acara bolos nya pasti akan kacau, karena jada tau jika Agatha menyukai pelajaran MTK. Berbanding terbalik dengan nya.

Kan Jada hanya suka dengan bara aja.

Gak tau kalau Baranya suka apa engga sama Jada.

Setelah merasa selesai dengan urusan nya, Jada langsung keluar dari toilet. Namun, sesuatu menghalangi nya.

Kepalanya yang awal menunduk, lantas langsung mendongak. Menatap satu orang yang cukup membuat mod Jada menjadi sedikit hancur seketika.

Arsen, cowok yang seminggu belakangan ini mendekati dirinya. Walau Jada sudah terang-terangan menolak. Namun Arsen malah tak menyerah.

Padahal Jada berharap itu bara, bukan Arsen.

"Minggir."

Arsen malah tak bergeming, ia tetap di tempat nya. Menyengir bodoh, membuat Jada menjadi sebal.

Memutar kedua bola matanya malas, lalu memilih untuk berjalan melewati Arsen lewat samping nya. Namun tangan nya malah langsung di cekal Oleh Arsen.

Jada menoleh, menatap Arsen yang kini tersenyum konyol. Membuat Jada langsung mendengus sebal, namun hanya sesaat.

"Lo tau apa itu cinta?" Arsen bertanya, namun di abaikan oleh Jada.

Melihat Jada yang acuh, membuat Arsen tersenyum kecil lalu menghela nafas pelan, "Cinta itu pertama kali di ciptakan oleh Adam dan hawa, lalu di bawa terbang oleh Rama dan Sinta. Kemudian di tenggelamkan oleh Jack dan rose, lalu di bawa mati oleh Romeo dan Juliet. Tapi kemudian kembali di hidupkan oleh aku dan kamu."

Dasar Bambang, bisa aja gombal nya.

Jada langsung berkedip dua kali, menggelengkan kepalanya. Dan berkata dalam hati untuk tak termakan omongan dari Arsen.

Menghirup nafas dalam-dalam, lalu menatap balik Arsen. Membalas senyuman nya dengan sebuah smirk.

"Dan kamu tau apa itu benci?" Tanpa menunggu jawaban dari Arsen, Jada langsung saja kembali berkata.

"Benci itu lawan dari kata cinta, dan benci yang bertepuk sebelah tangan itu sama sakit nya dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Jadi, lebih baik kamu ikut membenci ku, supaya aku tak merasakan sakit."

Mendengar nya, Arsen langsung tersenyum culas. "Tapi yang Lo harus tau, kebencian itu adalah ungkapan lain bahwa kita mencintai orang itu. Namun, untuk alasan tertentu, kita memilih membencinya. Itu lebih baik, daripada menganggap nya tak ada."

Jada langsung tertegun, sedangkan Arsen melepas cekalan nya. Dan berlalu pergi. Meninggalkan Jada yang tetap termanggu.






DAH SAKIT HATI DULUAN, PADAHAL MASIH DI BILANG PART AWAL.

DAH LAH, NI CERITA KEK GAMBARIN GUE YANG MASIH TETEP PATAH HATI KARENA AKUN.

AKUN ITU KEK DOI.

: )

WATTPAD : Atalia_balqis
IG : Ata.l.b

By
Ata L.B

Fake Nerd Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang