33. Epilog

1.7K 158 49
                                    


Cerita kita selalu di awali
oleh prolog.
Kemudian di akhiri dengan
Epilog.

-Ata L.B

Mengungkapkan perasaan yang Jada sendiri masih belum terlalu mengerti.

Agatha bilang, ia sebenarnya menyukai Arsen. Tetapi, otaknya bilang, ia menyukai Bara.

Tapi, Jada sudah memutuskan untuk memilih Arsen. Ia akan mengungkapkan perasaanya pada Arsen, lalu ia baru tau nanti apa yang ia rasakan.

Berjalan beriringan yang tujuannya juga tak tau kemana. Jada hanya mengajak Arsen ke asal kakinya melangkah saja. Yang penting pergi menjauhi kelas, dan para siswa yang berada di koridor.

Ia ingin mencari tempat yang cukup sepi, dan sepertinya taman adalah tempat yang cocok.

Jada berjalan duluan, di ikuti Arsen dari belakang. Walau wajah Arsen terlihat biasa saja, namun dalam hatinya ia penasaran. Apa yang ingin Jada katakan, sampai-sampai mereka harus ke taman.

"Udah di sini aja, bentar lagi mau masuk." Arsen langsung menghentikan langkahnya, tepat di bawah pohon yang cukup rindang.

Jada ikut berhenti, menghirup nafas dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan. Kemudian berbalik badan untuk menatap Arsen.

"Mau ngomong apa?" Lanjut Arsen bertanya, matanya ikut menatap Jada. Membuat keduanya saling menatap satu sama lain.

Jada menghela nafas pelan, "Oke, gue cuma mau bilang. Kalau gue suka sama Lo."

Arsen berkedip dua kali, berusaha mencerna apa yang di katakan Jada barusan. Lalu sedetik kemudian ia malah tersenyum remeh, "Lo mau nge-prank gue karena bentar lagi gue pergi?"

"Hah? Eng--apa? Lo mau pergi?" Jada berusaha mencerna apa yang di maksud pergi oleh Arsen barusan.

"Gak usah pura-pura gak tau. Lo cuma mau mainin gue aja kan?" Arsen menggeleng pelan, "Thanks, hadiah Lo ini yang terburuk." Arsen langsung berbalik badan, hendak melangkah pergi namun urung.

Lantaran tiba-tiba saja tubuhnya membeku kala Jada langsung memeluk tubuhnya dari belakang. Membenamkan wajahnya pada punggung bidang Arsen, kemudian bergumam. "Please, kasih waktu gue ngomong."

Satu menit berlalu, Arsen berusaha mengontrol detak jantungnya. Berusaha bersikap biasa, lalu melepaskan pelukan Jada. Kemudian membalikan badannya, "Oke, sepuluh menit, di mulai dari sekarang."

Jada mengangguk, mengusap pelan air matanya yang tadi sedikit keluar. Ia tak tau mengapa tadi hampir saja menangis.

"Gue, beneran suka sama Lo." Arsen mendengarkan, sebelah alisnya terangkat. "Ok, kalau Lo gak percaya gak apa-apa. Gue gak tau alasan apa tentang akhir-akhir ini Lo jauhin gue, tapi yang pasti. Setelah Lo ngejauh dari gue, hari-hari gue jadi sepi."

Jada menghela nafas pelan, kemudian mendongak menatap Arsen lantas tersenyum. "Kata Agatha, ini tandanya gue suka sama Lo."

"Tapi, sayangnya Lo gak boleh suka sama gue di saat Lo sendiri udah punya pacar da."

Kening Jada langsung mengkerut heran kala Arsen mengatakan hal tersebut, "Pacar?" Tanya Jada tak mengerti.

Arsen mengangguk, "Lo kan udah punya pacar, si Bara. Jadi, Lo gak boleh suka sama gue. Gue juga gak mau jadi orang yang perusak hubungan."

Fake Nerd Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang