30. Kesal

541 84 6
                                    


Sejatinya,
Ia hanya menghargai keberadaanmu.
Bukan mencintaimu.

-Ata L.B


Percayakah kalian jika karma itu nyata?

Menurut Jada, sepertinya iya.

Dulu Arsen selalu mengejar dan berjuang untuknya, walau ia selalu mengabaikan Arsen dan malah terus menatap Bara.

Dan sekarang, ketika Jada memutuskan untuk berjuang juga dengan Arsen. Arsen justru mengacuhkannya, dan lebih memilih bersama temannya.

Tak sepenuhnya sebenarnya, Arsen masih mau berbicara dengannya. Walau, dengan perkataan dingin---untuk mengusirnya.

Seperti saat ini, "Kalau gak ada perlu, Lo bisa pergi."

Padahal Jada baru saja datang dua puluh menit yang lalu. Ikut duduk bersama Arsen dan dua temannya yang lain. Dan Jada selama ini memang tak pernah mencari topik pembicaraan ketika bersama Arsen. Karena selama ini, Arsen lah yang selalu saja berbicara walau dulu Jada tak mendengarnya sekalipun.

"Tap-"

"Gak ada yang penting kan?" Arsen memotong perkataan Jada, dan hanya bisa membuatnya menghela nafas. Mengangguk pelan lalu beranjak pergi dari sana.

Meninggalkan Arsen dan kedua temannya yang hanya bisa terdiam menatap kepergian Jada.

"Lo kenapa malah abain dia? Bukannya kemarenan Lo ngejar dia? Dan sekarang, pas dia dah Nerima Lo, Lo malah acuhin dia. Aneh Lo," ucap Andra, ia merasa aneh dengan sikap Arsen sejak dua hari belakangan ini.

Tak hanya Andra, Gavin pun sama. Arsen sekarang malah lebih menjadi banyak diam, dan dingin. Bahkan dia kelihatannya sudah berhenti untuk berjuang.

"Buat apa? Gak ada gunanya merjuangin dia." Arsen berkata sinis, kedua matanya terlihat mengkilap seperti tengah menahan emosi.

"Maksud Lo?" Tanya Gavin tak mengerti.

"Dia udah punya pacar, jadi buat apa gue berjuang untuk dia? Gue bukan cowok murahan yang ngerebut pacar orang gitu aja." Setelah mengatakan hal tersebut, Arsen langsung beranjak pergi. Meninggalkan kedua sahabatnya yang hanya bisa menatap satu sama lain.

Arsen ada benarnya juga, merebut hak orang lain itu tak bagus. Pantas saja dari kemarin Arsen malah selalu mengabaikan Jada.

Tapi, siapa pacarnya Jada?

✓✓✓✓✓

Sedangkan di tempat kumpul Bara. Di rooftoof seperti biasa, terdapat Dio, Lays, Taro dan Bara tentunya.

Mereka saling memainkan ponselnya masing-masing. Membuat suasana di sekitar mereka menjadi hening dan hanya suara tombol menu yang terdengar.

Suara decakan Lays memecah keheningan, "Kenapa mereka bisa like postingan gue tanpa ngikutin gue sih?"

Kedua matanya menatap layar ponsel, yang dimana ia sedang memainkan Instagram. Sedangkan Bara langsung mendongak, menatap Lays yang terlihat sebal.

"Kalau Lo nemuin sebatang emas di tempat sampah. Apa Lo bakal ambil sampahnya juga?" Sontak saja perkataan Bara membuat kedua temannya yang lain langsung terkekeh mendengarnya. Sedangkan Lays kembali mendengus tak suka.

Beradu argumen dengan Bara, terkadang mampu membuat otak ngebul untuk berpikir bisa membalas argumen dia.

"Makanya, gak usah lebay. Cuma postingan sosial media doang itu," ucap Dio, namun matanya tetap terfokus pada ponselnya. Maklum, ia sedang chatan dengan sang pacar. Jadi tak mau di lewatkan sedetikpun. Namanya juga bucin.

"Iye-iye." Lays menghela nafas sejenak, lalu beralih menatap Bara. "Gue perhatiin, sejak dari kemaren si Jada itu kok gak datengin Lo lagi ya Bar?"

Perkataan Lays membuat Bara langsung menatapnya. Lalu terdiam, ternyata bukan hanya Bara saja yang berpikiran seperti itu. Lays pun sama. Memang semenjak kemarin, Jada sama sekali tak menemuinya. Ia tak tau kenapa, tapi hal itu cukup membuat Bara sedikit khawatir.

"Coba Lo chat dia, siapa tau ada apa-apa kan?" Usulan dari Dio membuat Bara mengangguk, lalu langsung mengechat Jada. Menanyakan kabarnya, namun sayangnya pesannya centang satu.

"Gak on."

"Yaudah, tunggu aja on," ujar Dio.

"Atau, Lo datengin aja dia di kelasnya." Akhirnya Taro ikut bersuara, lantaran ia sudah Afk dari game.

Bara terdiam, lalu mengangguk pelan. Beranjak bangun kemudian berlalu pergi dari sana. Meninggalkan ketiga temannya yang hanya bisa menggeleng tak percaya atas sifat Bara yang kini sedikit berubah.

Bara dulu tak mau repot-repot untuk mengetahui kabar orang lain. Bahkan ia terlalu abai dengan sekitar, termasuk mereka sebagai temannya. Tapi sekarang, dengan cewek cupu, Bara malah care banget.

Walau, Carenya itu ada sebuah sebabnya. Dan mereka tau sebabnya mengapa, lalu berdoa semoga Jada tak terlalu baper dan tak sakit hati ketika mengetahuinya.

✓✓✓✓✓

"Ya ampun da, udah dong. Jangan di banting. Hancur semua barangnya, emang Lo mau ganti?"

Agatha memprotes tak terima, kala Jada membanting semua bangku di kelasnya. Beruntung kelas sangat sepi dan hanya ada mereka berdua saja. Tapi tetap saja, ketika nanti bel masuk, semuanya pasti kaget ketika melihat kelas yang kini berubah menjadi kapal pecah.

"Gue marah tha."

Agatha mendengus, "Marah sih marah, tapi gak usah banting bangku juga kali."

Sedikit kesal sebenarnya, Jada tadi tiba-tiba saja masuk kelas dan membanting bangkunya sendiri. Membuat Agatha yang sebentar lagi akan terlelap, malah harus rela tersentak kaget.

"Tapi gue kesel tha, gimana cara alihinnya?" Jada kalau sedang marah ataupun kesal, pasti benda di sekitarnya akan menjadi korban kekerasan oleh Jada sendiri.

Agatha tak bisa membayangkan, semisal nanti Jada sudah punya suami. Dan mengetahui suaminya selingkuh, terus Jada langsung membanting suaminya begitu saja.

Hal itu membuat Agatha bergidik ngeri membayangkannya.

"Lo kesel kenapa sih? Lo belum jelasin sama gue."

Jada terdiam, nafasnya masih naik turun karena emosi. Ia juga baru sadar bila dirinya belum menjelaskan apa-apa kepada Agatha, pantas saja dia merasa heran.

"Oke, nanti gue jelasin. Sekarang Lo bantuin gue buat berdiriin ini bangku semuanya."

Mendengarnya membuat Agatha mendengus sebal. Melihat sekitar yang dimana semua bangku bergeletak tak berdaya di lantai, ternyata Jada seniat itu. Syukurnya dia punya niat juga buat benerin lagi. Walau, Agatha harus membantunya juga.












JADA MARAHNYA KEK GUE, YANG EMANG KALAU MARAH PASTI BANTING BENDA DI SEKITARNYA.

BANTU SHARE DAN VOTE.

THANKS

WATTPAD : Atalia_balqis
IG : Ata.l.b

Fake Nerd Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang