13. Lays dan Taro

594 103 3
                                    


Syarat utama
Supaya menjadi pacar Bara adalah.
Tidur dahulu.
Supaya bisa bermimpi.
Lalu berdoa.
Supaya jadi kenyataan.

-Ata L.B


"Nama temen nya kayak Chiki ya."

Jada tertawa geli, sedangkan Agatha hanya menatap nya datar.

Bagaimana tak datar, bila Agatha sedang menjelaskan namun Jada langsung memotong nya.

Akhirnya Agatha memilih diam, menyeruput minuman nya. Dan mengabaikan Jada yang menyadari bila Agatha hanya diam tak melanjutkan ucapan nya.

"Eh? Kok diem? Gimana sih?"

Agatha tetap terdiam, membuat Jada mendengus sebal.

"Agatha~~"

Agatha hanya bisa menghela nafas pelan, menatap Jada yang kini menyengir bodoh serta menunjukan kedua jarinya tanda Peace.

"Iya deh, gue diem. Gue diem sampai Lo selesai jelasin."

Agatha menarik nafas sebelum berkata. Dan bila kalian tak mengerti Agatha sedang menjelaskan apa. Mari Kita simak. Soalnya Ata juga ga paham apa yang mereka bahas.

"Kak bara itu ga dekat sama siapapun, termasuk keluarganya. Dan yang namanya Lays sama Taro itu orang yang bisa di kata dekat sama Kak Bara. Soalnya, selama gue sekolah di sini. Hanya mereka dua yang sering kelihatan bareng kak Bara. Jadi, gue beramsumsi kalau dua orang itu pasti cukup Deket sama Kak Bara."

Jada terdiam, berusaha memahami. Walau tak paham. Namun, jika ia berkata tak paham pada Agatha. Yang ada dia bakal marah. Jadi, lebih baik Jada mengangguk paham.

Sedangkan Agatha yang menyangka Jada mengerti, langsung bernafas lega. Walau tak tau kenyataan nya jika Jada sama sekali Tak paham.

Hendak kembali meminum minuman nya, namun langsung tersedak. Lantaran Jada yang tiba-tiba saja menggebrak meja. Entah kenapa.

"Eh? Sorry-sorry Tha." Jada panik, Agatha batuk-batuk. Bukan nya bantu dengan memberikan air putih, Jada malah heboh sendiri.

Membuat seisi kantin sekolah tentu saja menatap aneh ke arah mereka berdua. Membuat Agatha yang sudah agak mendingan, langsung malu.

"Da..." Agatha berbisik namun terkesan tegas. Matanya memandang sekeliling, lalu kembali fokus menatap Jada yang masih heboh sendiri. Padahal yang tersedak dirinya, tapi malah Jada terlihat seperti korban nya.

"Jada!" Akhirnya mau tak mau Agatha harus berteriak dan berhasil. Yah berhasil membuat atensi semua orang semakin fokus menatap ke arah mereka berdua.

"Hah?" Jada terlihat ling-lung, lalu menatap sekitar. Dan langsung menyengir, menyadari bila semua orang menatap nya. Dan beruntung nya tak ada Bara. Jadi aman.

Jada kembali duduk, lalu menelungkup kan kepalanya ke atas meja. "Sumpah malu." Walau Jada bergumam pelan, namun Agatha dapat mendengarnya dengan jelas.

"Biasanya juga malu-maluin."

Jada langsung mendongak, lantas cemberut.

"Lo juga, ngapain panik banget tadi? Yang tersedak kan gue, Napa malah Lo yang ribet?"

"Gue takut Lo mati."

Mendengar perkataan Jada membuat Agatha langsung menatap nya datar. Rasanya ia agak menyesal mempunyai teman seperti Jada. Namun, jika ia tak berteman dengan Jada. Peran ia di cerita ini maka tak akan ada.

"Maaf ya Tha."

"Hm."

"Gue tadi gak sengaja gebrak meja, soalnya terlalu kesenengan dapet ide."

Fake Nerd Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang