Gue demi teman.
Tapi teman demikian.-Ata L.B
Tak ada yang lebih indah, dari melihat matahari di pagi yang cerah. Tak ada yang lebih indah dari melihat sang pujaan hati yang tak berada jauh dari diri sendiri.
Sang pujaan, namun hanya impian.
Sudah hampir sebulan Jada berusaha untuk mendekati Bara, walau memang sangat teramat sulit. Di tambah dirinya di ganggu oleh seseorang yang kini pagi-pagi sudah menempel padanya.
Arsen, cowok yang sama seperti Jada.
Bedanya, Jada mendekati Bara, dan Arsen mendekati Jada.
Lalu Bara mendekati siapa?
"Bisa ga sih? Ga usah gangguin aku sehari aja?" Jada tampak sudah cukup kesal, sedangkan arsen tetap pada wajah konyol nya.
"Enggak, gue bakal tetep gangguin Lo. Karena itu hobi gue."
Mendengar nya membuat Jada menghela nafas jengah, menyayangkan Agatha yang datang agak telat untuk hari ini.
Lagipula, Jada juga terlalu pagi untuk berangkat sekolah. Karena ingin melihat Bara lebih awal, makanya ia datang pagi. Namun, malah di ganggu oleh Arsen.
"Kalau gitu, ubah hobi kamu."
"Ide bagus."
"Hah?"
Arsen tersenyum, membuat Jada bergidik ngeri.
"Oke, hobi gue berubah. Sekarang hobi gue mencintai Lo," yah kata-kata buaya.
Dan Jada ingin sekali rasanya muntah. Namun sayang image nya. Jangan sampai Bara melihat. Soalnya, hanya beberapa langkah jaraknya.
Lantaran Jada sengaja duduk di bangku koridor samping kelas nya Bara.
Memilih mengabaikan Arsen, Jada mengambil ponsel nya lalu memainkan nya. Daripada ia harus stres mikirin arsen, mending main ponsel.
"Eh, Lo pernah nelpon nomor setan gak?"
Jari Jada yang tadinya men-scrol langsung terhenti, menatap Arsen dengan mengangkat sebelah alis nya.
"Gak pernah ya?" Nada arsen terkesan mengejek, membuat Jada mendengus sebal.
"Mau gue kasih tau nomor nya gak?"
"Gak, makasih." Singkat dan jelas.
Namun Arsen tak menyerah.
"Hei, katanya juga kalau bisa nelpon nomor si setan. Bisa dapet nomor orang yang di suka loh."
Kali ini Jada terlihat tertarik, belum sempat menjawab Arsen langsung berkata kembali.
"Cukup teken nomor yang nanti gue sebut deh, pasti bisa. Kalau gak percaya, coba aja langsung."
Jada menghela nafas, menatap wajah Arsen yang memang tak pantas untuk di percayai. Tapi, ia juga tak bisa membohongi dirinya sendiri. Ia juga penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl (COMPLETED)
HumorCERITA INI KALIAN COPY? SIAP-SIAP GUE BULLY! Nerd, apa yang kalian pikirkan setelah membaca seuntai kalimat tersebut? yang pasti kalian langsung tergambar pada sosok yang berpakaian cupu, memakai kacamata, dan hobi sekali membaca. iya kan? namun, a...