Air susu di balas
air tuba.
Whattsaap gak di balas,
Padahal ceklis dua.-Ata L.B
"Lo nyewa dukun dimana?"
Baru juga Jada duduk di bangku kelas nya, ia langsung di tanyakan oleh Agatha. Mendengus sebal, sembari membenarkan letak kacamatanya yang melorot. Lalu menatap Agatha, "Gue gak nyewa dukun, harus berapa kali sih gue bilang?"
Agatha mengangkat kedua bahunya, "Ya kan, sapa tau aja."
Jada menggeleng pelan, sejak kemarin ketika ia menceritakan tentang Bara yang lebih memilih menyuruh teman nya pergi, sedangkan dirinya di suruh tetap diam bersama Bara. Agatha menjadi penasaran, bahkan sampai menanyakan dukun mana yang ia sewa. Padahal ia sama sekali tak menyewa dukun, bahkan ia juga tak mengikuti petunjuk di buku.
Sebenarnya, bukan hanya Agatha saja yang heran. Tapi Jada juga, ia agak takut kalau Bara tak benar-benar berubah untuknya. Bisa jadi karena sesuatu hal. Tapi, sepertinya tak Mungkin deh.
"Hai janda."
Jada langsung mendengus sebal, kala orang yang tak ingin Jada temui malah datang ke kelas nya. Dengan senyuman bodoh nya, dia menghampiri Jada di meja nya.
"Ke kantin yuk." Ajak Arsen, namun di abaikan oleh Jada.
"Hei, dosa loh kalau ngabain orang itu."
Jada menghela nafas pelan, lalu menatap Arsen malas. "Enggak!" Kemudian kembali memfokuskan matanya pada layar ponsel.
Sedangkan Agatha berpura-pura membaca buku, ia juga tak mau di jadikan nyamuk di antara keduanya.
"Lo main HP Mulu, tapi kenapa chatan gue jarang Lo bales?" Tanya Arsen.
"Ga liat."
"Masa?"
"Hm."
"Oh ya?"
"Ya."
"Kok bisa?"
Jada menghela nafas, dan kembali menatap Arsen, membenarkan letak kacamatanya sebentar. "Maaf, bisa keluar dari sini? Ini bukan kelas kamu."
Bukan nya kesal, Arsen malah tersenyum. Membuat Jada tak habis pikir tentang Arsen, dia terbuat dari apa sih. Setiap di sinisin oleh Jada, bukan nya marah, eh malah senyum.
"Kan belum bel masuk, jadi gue masih bisa ada di sini walau ini bukan kelas gue," ujar Arsen, membuat Jada berdecak sebal. Lalu memilih untuk mengabaikan.
Kalau ia terus saja meladeni Arsen, bisa-bisa ia terkena darah tinggi. Jadi lebih baik mengabaikan nya.
✓✓✓✓✓
"Lays."
"Ya?"
"Kekuatan Lo itu apa?"
Lays berpikir sejenak, lalu tersenyum, "Senyuman nya."
"Kalau kelemahan Lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl (COMPLETED)
HumorCERITA INI KALIAN COPY? SIAP-SIAP GUE BULLY! Nerd, apa yang kalian pikirkan setelah membaca seuntai kalimat tersebut? yang pasti kalian langsung tergambar pada sosok yang berpakaian cupu, memakai kacamata, dan hobi sekali membaca. iya kan? namun, a...