20. Fungsi

576 97 1
                                    


Ada foto Lo di profil sang pacar,
Bukan berarti dia cinta sama Lo.
Kecoa aja ada fotonya di kaleng baygon,
Padahal Baygon lah yang membunuhnya.

-Ata L.B


Masa lalu.

Banyak yang terjebak pada hal tersebut. Banyak yang mempermasalahkannya, tapi ada juga yang membiarkannya.

Sebenarnya, tak semua masa lalu harus di lupakan. Terkadang kita harus sesekali menoleh kebelakang agar bisa mengingatkan suatu hal yang salah di masa lalu, dan membuat kita untuk tak melakukannya kembali di masa depan.

Namun, bagi Arsen. Masa lalu harus di lupakan, bahkan kalau bisa di hilangkan. Ia tak ingin mengingat, bahkan merasa bila Masa lalu tersebut adalah bagian dalam dirinya.

Ia benci masa lalu, ia benci seseorang yang di panggil Papa olehnya. Bahkan, ia rasanya enggan untuk memanggilnya papa.

Sosok Arsen sebenarnya, bukan lah yang ada di sekolahan. Di sekolahan, iya, dia terlihat bahagia. Selalu jahil, baik terhadap guru ataupun siswa lainnya. Namun, bila ia sendirian. Ataupun sedang bersama mama nya---yang kini masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit semenjak tiga tahun lalu.

Ah, sangat teramat banyak hal yang di benci oleh Arsen. Bahkan, kalau bisa, ia akan membuat daftar list untuk itu. Ah ya, satu lagi. Ia juga membenci hari ulang tahun nya, lantaran hari dan tanggal tersebut adalah hari dimana dunianya hancur.

"Jika kamu menuruti papa, papa janji gak bakal ganggu wanita itu lagi."

Lamunan Arsen langsung buyar, kala Papa---ah, bahkan ia membenci memanggil pria paruh baya yang berada di hadapannya ini dengan sebutan Papa.

"Mau saya menuruti kemauan anda atau tidak, saya tetap pada pendirian saya sendiri." Jelas saja Arsen menolak.

Papanya atau orang tersebut, menyuruhnya untuk bersekolah di Jerman. Dimana ia akan di sekolahkan di tempat yang sangat berkualitas.

Tetapi, Arsen tau bila itu hanyalah alibi Papa nya agar ia bisa berjauhan dengan sang mama. Lagipula, ia juga tak bisa pergi begitu saja. Selain Mamanya, ada hati yang harus ia perjuangkan.

"Kalau beg-"

"Dengar ya," Arsen beranjak bangun dari sofa, menatap Papa nya dengan mimik wajah yang serius. "Saya dulu di ajari oleh seseorang, untuk tak menuruti kemauan orang asing. Dan saat ini, saya tengah melakukannya."

Arsen menjeda sejenak, "Jadi, jangan harap saya akan menuruti kemauan anda."

Dan setelah itu, Arsen langsung beranjak pergi begitu saja. Meninggalkan Papa nya yang hanya bisa menghela nafas berat sembari menatap kepergian Arsen.

✓✓✓✓✓

"Lagi main paan si Lo?" Lays kepo, akhirnya ia bertanya kepada Taro yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya.

"Among US," ujar Taro, tetapi matanya sama sekali tak beralih pada layar ponsel.

"Among US? Game apaan?" Tanya Lays.

"Lo gak tau game itu?" Bukan Taro yang bertanya, melainkan Dio---yang duduk di samping Bara.

Lays hanya menggeleng sebagai jawaban. "Wah, parah, ketinggalan Lo artinya."

"Emang game apaan?"

"Game perusak pertemanan."

"Lah? Emang ada?"

"Ada, itu buktinya."

Oke, rata-rata. Semua orang pasti sudah mengenal game among US. Game yang di gadang-gadang adalah perusak pertemanan. Tetapi, sebenarnya ada hikmah juga yang bisa di ambil dari game tersebut.

Seperti, Musuh dalam selimut. Yang kita anggap kawan, ternyata bisa saja menjadi lawan. Tak semua game itu buruk, karena terkadang terdapat nilai berharga yang bisa kita petik.

"Terus, cara mainnya gimana?" Tanya Lays.

"Kalau di jelasin tuh susah, mending Lo liat aja di YouTube, biasanya kan kalau cuma liat lama-lama pasti bisa." Usul Taro memberi solusi, namun matanya tetap fokus pada layar ponsel.

Lays langsung mengangguk kemudian langsung membuka YouTube. Ia cukup penasaran. Sedangkan Dio kembali memainkan ponselnya, menge-chat sang pacar yang berada jauh di sana.

Yah, di antara persahabatan mereka. Cuma Dio lah yang sudah berpacaran. Sedangkan Lays, Taro apalagi Bara. Masih jomblo. Alasan Lays dan Taro jomblo, karena mereka belum menemukan yang cocok---katanya. Sedangkan Bara, ah gak usah di jelaskan, kalian sudah paham. Tapi, kalau gak paham, di pahamin aja udah.

"Eh guys, kalian tau gak, film apa yang serem, tapi gak ada setan nya?" Tiba-tiba saja Dio bertanya, memecah keheningan yang terjadi sementara di antara mereka.

"Lo ngaca aja, udah serem kok. Tanpa setan." Celetuk Lays, membuat Dio segera memukul kepala Lays dengan buku.

"Gue serius, ini si Dinda ngajakin nonton. Dia mau nonton film yang serem, tapi gak ada setan." Dinda adalah nama pacar Dio, bisa di katakan juga Dio adalah orang yang bucin. Bahkan ia menuruti kemauan pacarnya untuk memasang foto sang pacar di profil seluruh sosial medianya.

"Emang ada ya?" Tanya Taro.

Lays mengangkat kedua bahunya acuh, "Maybe kayaknya ada."

"Apa?"

"Film 2012." Tiba-tiba saja Bara menyahut, membuat ketiganya menoleh bersamaan menatapnya.

"Lah iya, film 2012 serem loh. Dan gak ada setan nya," ujar Taro membenarkan.

Lays mengangguk, "Hooh, gara-gara tuh film, satu dunia kena prank loh."

Dio hanya bisa menatap ketiganya datar. Tetapi, emang benar juga sih. Tuh film salah satunya adalah yang serem dan gak ada setannya. Tapi, yakali ngajakin pacar nonton film begituan.

✓✓✓✓✓

"Da, Lo pernah pacaran?" Agatha bertanya, membuat Jada yang tadinya sedang menulis langsung menoleh.

"Enggak. Kenapa?"

"Gak sih, cuma mau nanya aja, Kenapa habis B itu C?"

Jada menatap Agatha aneh, pertanyaan nya itu tak nyambung menurutnya. Tetapi Jada memilih untuk menjawab, daripada tak sama sekali. "Karena habis Bercanda, bisa jadi Cinta."

"Tapi, jangan lupain juga kalau ada huruf D. Yaitu Ditinggalin," ujar Agatha melanjutkan kalimat Jada.

"Lo nanya gue, tapi Lo tau jawabannya?" Tanya Jada tak percaya. Membuat Agatha menyengir.

"Gue gabut Da." Mendengar penuturan Agatha, membuat Jada menghela nafas berat. Tetapi, bukan salah Agatha juga sih. Lantaran saat ini jam kosong. Jadi tak heran bila banyak siswa yang mengalami kegabutan.

J

ada kembali menoleh, menatap Agatha yang kelihatan nya melamun. "Mikirin apaan sekarang?" Tanya Jada.

"Lagi mikirin sebuah fungsi."

Kening Jada mengkerut heran, "Fungsi paan?"

"Fungsi huruf E di kata ES, itu apa ya?"

Jada hanya bisa menghela nafas, kenapa Agatha bisa-bisanya menambahkan ia beban pikiran. Sudah cukup soal MTK yang sedang ia kerjakan sekarang, dan Agatha malah kembali menambahkan lagi dengan sebuah pertanyaan yang cukup sulit di jawab.












BANTU SHARE DAN VOTE.

THANKS

WATTPAD : Atalia_balqis
IG : Ata.l.b

Fake Nerd Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang