[بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم]
"Jika salah satu melakukan kesalahan, bukan berati semua orang akan melakukan kesalahan itu."
_______
Zalfa sudah berada di pesantren. Seperti biasa bakda isya' para santri menjalani kelas madrasah, yang lain masih menunggu gadis itu di depan pintu kamar asrama karena Zalfa itu lama banget. Cukup lama menunggu Zalfa, akhirnya dia keluar juga, segera mereka bergegas menuju kelas. Sampai dikelas mereka, sudah banyak santriwati di dalam. Sebelum madrasah dimulai mereka lalaran nadzom terlebih dahulu, entah itu Jurumiyah, Imriti atau bahkan Alfiyah. Sesuatu kelasnya masing-masing. Lalaran biasannya melantunkan bait demi bait nadzom menggunakan nada atau musik tertentu agar dirasa mudah untuk menghafal.
Dengan alat musik seadanya lalaran dimulai, disitulah rasa kebersamaan dan kekeluargaan santri terjalin. Meskipun banyak kasus yang mencermarkan nama pesantren, yakinlah masih ada pesantren - pesantren yang benar mendidik, dan mengedepankan akhlak Al-karimah. Jangan hanya menjudge seluruh nama lembaga sama, bila tidak merasakan apa yang didalamnya.
Setelah 15 menit lalaran masuklah Ustadzah Maemunah, ustadzah yang terkenal akan kegarangannya. Bahkan tidak ada yang berani tidur disaat jamnya beliau.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh." ucap Ustadzah Maemunah mengawali pembelajaran, dan segera dijawab serempak penghuni kelas
Sebelum pelajaran biasannya terlebih dulu diabsen satu persatu kemuadian baru pelajaran dimulai. Kali ini pelajarannya Ustadzah Maemunah adalah Nahwu, ilmu yang membahas tentang kaedah bahasa arab, dengan mempelajari Nahwu memudahkan kita untuk memahami kalam Allah dan kalam Rasul, dan mempermudah kita dalam membaca Kitab kuning.
Tidak mudah untuk mempelajarinnya butuh waktu lama. Jadi santri menuntut ilmu itu tidak cuma satu dua hari tapi dalam waktu yang lama, seperti dalam syair kitab Alala.
اَلاَ لاَتَنَــــالُ الْعِـــلْمَ اِلاَّ بِســــــِتَّةٍ ۞ سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
Elingo dak hasil ilmu Anging nem perkoto # Bakal tak critake kumpule kantin pertelo
(ingatlah, kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, akan saya jelaskan semuanya dengan terperinci)
ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ ۞ وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
Rupane lompat Lobo sobat Ono sangune # Lan piwulange guru kab sing suwe mangsane.
(cerdas, semangat, sabar, dan biaya, serta petunjuk guru dan masa yang lama)
Meskipun banyak rintangan dan ujian kadang dialami semasa menimba ilmu tersebut. Memang menggapai ilmu tak semudah membalikkan telapak tangan, ujian santri itu banyak apalagi jika ustadz atau ustadzah sedang menerangkan, serasa musik klasik yang menenangkan. Kadang tak sadar kepala udah nyender saja di meja.
"Zalfa." Tegur keras Ustadzah Maemunah di depan meja Zalfa.
"Na'am Ustdazah, maaf saya ketiduran, maaf ustadzah." Zalfa gelagapan dengan wajah bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presma Pesantren
Ficción GeneralGus dan Santri. Kisah klasik sering kali ditemukan. Tak lain dengan Zalfa gadis 19 tahun yang punya kegaguman dengan Zafran. Tidak lain ialah anak pemilik pondok pesantren yang ia tempat, dan lagi? Dia seorang Presiden Mahasiswa di kampusnya. Dia la...