ARSA - 27

1.8K 350 28
                                    

🥀H A P P Y    R E A D I N G🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀H A P P Y    R E A D I N G🥀

SETELAH trio kepo tertangkap basah tengah menguping pembicaraan, Rosa pun akhirnya bisa pulang seusai menodong Arzan dengan kalimat :

“Pilih rok, gaun atau kulot?”

Tiga sahabatnya tersebut memberikan tatapan menuntut, tak mau kalah dan seakan-akan tidak menerima penolakan. Arzan tentunya bingung sekaligus ngeri-ngeri sedap sendiri. Rosa harus menengahi kalau masih ingin Arzan pulang dengan sehat sentosa. Pun berakhir Rosa mengenakan gaun, Arzan sempat bergumam kalau Rosa akan cantik dengan gaun bermotif bunga tersebut. Gumaman itu rupanya sampai ke telinga Chelsie dan si gadis langsung bersorak gembira akan kemenangannya. Sementara Jessica serta Jenna memberikan tatapan permusuhan kepada ketua OSIS Bina Bangsa itu.

Arzan meringis. Sementara Chelsie berkata kelewat polos entah memang ingin menggoda. “Asa! Gue restuin kalian. HAHAHA!”

Gadis chipmunk tersebut menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Chelsie ini benar-benar ingin mengudarakan peperangan padanya. Sesampainya di luar gedung rumah sakit setelah Jessica menandatangani surat keluarnya atau entahlah, Rosa kurang yakin. Yang ia tahu Jessica dipanggil resepsionis saat mereka keluar dari kamar. Rosa menghirup udara dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.

Ah! Menyegarkan.

Akhirnya ia bisa bebas dari penjara bernama ruang inap rumah sakit. Rosa menerbitkan senyuman seraya menatap lembayung senja di langit. Dilukiskan luar biasa indah oleh Sang Pencipta, tanpa cela apapun.

“Zan, Rosanya pulang sama kita, ya,” celetuk Jessica tiba-tiba. Gadis berponi tersebut melirik Rosa sebelum memfokuskan pandangan ke arah Arzan. “Nggak papa, 'kan?”

Arzan tersenyum simpul dan mengangguk, tentu tidak masalah sama sekali. Toh, ia tidak punya hak untuk menuntut juga. “Iya, nggak papa. Santai aja.”

Ketiga gadis itu menyunggingkan senyuman penuh makna lalu menatap Rosa serempak. Yang ditatap mengerjap bingung, apa? tanyanya lewat kode mata. Mereka melotot ke arah si gadis dan Rosa makin mengerutkan dahinya.

“Apaan sih?” ujarnya bingung, sedikit jengah juga.

Jenna merotasikan matanya malas. Didekatinya gadis chipmunk tersebut dan berbisik, “Salam perpisahan dulu, kek, sama Arzan. Apa, kek! Melempem aja lo kayak bolu.”

Sementara Arzan menipiskan bibir di tempatnya, mendadak merasakan atmosfer canggung lagi. Cowok tersebut mengelus tengkuknya dengan gerakan lambat. Lalu tiba-tiba Rosa melebarkan mata kala tubuhnya didorong tanpa belas kasih oleh Jenna ke arah Arzan hingga menubruk dada bidang pemuda itu. Arzan bahkan sampai mundur selangkah demi menjaga keseimbangan mereka sembari menyentuh pundak Rosa.

How Bad Do You Want Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang