ARSA - 52

1.4K 291 81
                                    

🥀H A P P Y     R E A D I N G🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🥀H A P P Y     R E A D I N G🥀

MALAM minggu.

Malam di mana Rosa akan menghadiri acara makan malam bersama keluarganya. Senyuman si gadis tak kunjung luntur seharian ini, masih terus mengembang. Tidak peduli meskipun otot-otot wajahnya mulai pegal, Rosa tetap menarik lebar kedua sudut bibirnya. Si gadis sudah siap dengan gaun hitam panjang yang memiliki belahan kaki. Rambutnya digerai lurus melewati bahunya yang terekspos. Rosa juga mengenakan anting berbentuk kupu-kupu di telinganya.

Malam ini Rosa tampil cantik dan elegan dalam satu waktu yang sama. Gadis chipmunk tersebut menatap pantulan dirinya di cermin full body. Senyumnya terbit lagi seraya menata rambut lurusnya.

Feel better?” ceteluk Jessica seraya bersandar pada daun pintu. “Or feel happy?”

“Keduanyalah, Jessica!” seru Rosa antusias, dengan tubuh ditopang sepatu hak tinggi hitam pula, si gadis berjalan mendekat ke arah Jessica. “Gimana? Udah cukup atau gue harus pakai kalung?”

Jessica memandang sahabatnya tersebut dari ujung kepala hingga kaki dengan telunjuk menutupi bibir. Jessica berdeham agak lama sebelum mengangguk, “Pakai kalung, gaun lo polos soalnya.”

Rosa mengangguk semangat dan berniat berbalik untuk mengambil kalung liontin miliknya. Namun tangannya dicekal hingga Rosa tetap pada posisi, gadis chipmunk tersebut memandang bingung ke arah Jessica.

“Kenapa, Jes?”

Alih-alih menjawab pertanyaan Rosa, Jessica mengangkat tangan dan menjatuhkan untaian kalung di depan wajah Rosa. Kalung berlian yang bersinar apalagi terkena pantulan lampu kamar. Jessica berjalan ke belakang tubuh Rosa dan membantu gadis itu mengenakan kalungnya.

“Ini kalung pemberian kakek, gue jarang make karena lo tau sendiri. Gue nggak suka make perhiasan selain anting,” ungkap Jessica, gadis berponi tersebut menyibak pelan rambut panjang Rosa. “Lo pake aja, nggak papa dan jangan nggak enak hati. Sayang juga kalau kalungnya nggak pernah di pake dan lagian bukan kado ultah juga. Cuma hadiah kecil-kecilan dari kakek sewaktu perjalanan bisnis ke AS.”

Rosa tersenyum simpul sambil mengelus bandul kalung yang melingkar cantik di lehernya. “Gue nggak tau lagi harus ngomong apa selain makasih, Sica,” ujarnya lirih.

Jessica menarik pelan tubuh Rosa ke depan cermin dan menumpukan dagunya pada bahu polos sang sahabat. “Gue cuma mau denger kabar bahagia dari lo aja, itu udah cukup. Sukses, ya, makan malamnya.”

Gadis chipmunk tersebut buru-buru berbalik dan memeluk Jessica erat-erat. “Makasih banyak, Sica. Love you so much.”

How Bad Do You Want Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang