ARSA - 50

1.4K 280 12
                                    

🥀H A P P Y    R E A D I N G🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀H A P P Y    R E A D I N G🥀

HARI ini pun Rosa masih sibuk dengan segala bentuk persiapan untuk open stage. Acara yang awalnya hanya untuk unjuk bakat kini sudah menjadi acara wajib yang formal dan harus diikuti seluruh murid Bina Bangsa. Diadakan sekali setahun dan selalu menyita waktu para muridnya. Namun tak ayal juga menjadi hiburan sendiri karena banyak jam kosong di beberapa kelas. Jika gurunya rajin, maka tugas diberikan atau sebaliknya.

Di ruang padus Bu Bella menilai dengan seksama penampilan tim 1, 2 dan 3. Dikarenakan anggota klub padus tahun ini banyak, mereka di bagi menjadi 3 tim. Tahun dulu hanya 2 tim. Bu Bella selaku guru seni di bidang tarik suara fokus dengan buku penilaian, sesekali melirik murid-muridnya yang bernyanyi di hadapan.

Tangan Bu Bella terangkat sebagai tanda mereka sudah cukup untuk bernyanyi. Wanita tersebut menghela napas pendek, “Ibu harap kalian perhatikan di bagian pernapasan. Kalau mau nyuri-nyri oksigen boleh, tapi jangan sampai keliatan. Kalian memang masih SMA tapi kita tetap harus profesional. Mengerti?”

“Mengerti, Bu!”

Bu Bella mengangguk, “Silahkan istirahat,” ujarnya. “Rosa, kemari sebentar.”

Dari sisi kanan Rosa buru-buru mengambil langkah mendekat ke arah Bu Bella. “Iya, Bu?”

Bu Bella mendongak menatap gadis chipmunk tersebut lalu tersenyum seraya menepuk-nepuk pundak Rosa. “Sepertinya kamu sudah berusaha keras, ya, Rosa. Perkembangannya dibandingkan tahun lalu sangat signifikan sekali. Anak-anak terkontrol di bawah kepemimpinan kamu, saya bangga. Terima kasih sudah berusaha keras untuk klub paduan suara kita, Nak.”

Rosa tersenyum lebar mendengar, ia mengangguk kecil. “Terima kasih kembali, Bu. Saya juga senang bisa memajukan nama klub padus sekolah kita. Sekali lagi terima kasih, Bu.”

“Sampai acara selesai saya serahkan pada kamu, ya, Rosa. Saya percayakan hal ini ke kamu, saya berharap banyak sama kamu.” Bu Bella berdiri dan menanggalkan kaca matanya. “Oh, iya. Kamu udah pilih lagu solo kamu nantinya?”

Gadis chipmunk tersebut mengangguk, “Sudah, Bu.”

“Bagus. Kamu latihan terus, ya, walaupun saya tahu suara kamu sudah bagus. Tapi jangan sampai terbuai, hindari makanan berminyak dulu,” pesan Bu Bella sebelum akhirnya pergi setelah menepuk pundak Rosa untuk kedua kalinya.

Rosa tersenyum senang. Euforia kembali meletus dalam diri membuat sudut bibirnya terangkat ke atas. Gadis itu berbalik mencari Cheryl yang ternyata tengah duduk di sudut ruangan. Seraya mengikat rambutnya Rosa berteriak.

How Bad Do You Want Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang