ARSA - 31

1.7K 312 38
                                    

🥀H A P P Y   R E A D I N G🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀H A P P Y   R E A D I N G🥀

“ROSALINE! MAKAN LO DIKIT AMAT, SIH, ANJIR! KESURUPAN LO?!”

Terkadang terlintas di benak Rosa kalau ia ingin sekali menukar-tambah Jessica dengan makanan. Mungkin lebih bermanfaat baginya. Mulutnya itu, lho, ya ampun, semua toa dan speaker di sekolah ini bisa kalah saing. Memang, sih, tidak akan ada yang protes. Mana berani. Lebih baik tuli daripada dihajar sampai cacat oleh Jessica. Jiwa sosialisasi sahabatnya itu kadang memang nol besar.

Rosa menatap jengah ke arah Jessica yang sudah macam orang kesetanan memenuhi isi piringnya dengan berbagai macam makanan. Bahkan memasukan empat dada ayam besar ke dalan piringnya. Memang sinting gadis berponi itu, tidak ada tandingannya lagi.

“AYO MAKAㅡ”

Rosa menjejal mulut Jessica dengan dada ayam goreng tersebut barulah si gadis diam dan mengerjap bingung ke arahnya.

“Sekali lagi lo teriak. Sumpah, Jes. Gue bakar motor lo sekarang juga, eh, atau lo hari ini bawa mobil?” tutur Rosa sembari menukik tajam bibirnya ke atas.

Jessica membuang ayam di mulut seperti membuang ludah dan memasang wajah cemberut. “Abisnya lo makan dikit amat. Gue kira kerasukan setan busung lapar lo.”

“Gue nggak nafsu makan, Jes,” balas Rosa, nada suaranya menurun.

“Tapiㅡwoi, guguk! Lewat-lewat mulu lo gue perhatiin, kenapa? Nggak pernah liat Rosa cantik begini?! Gue patahin tiga kaki lo-lo pada, ya?!” Jessica yang ingin bangkit dari kursinya segera ditarik Chelsie duduk dan memberi gestur ke arah dua siswi yang dibentak Jessica untuk pergi. “Eh, dodol! Ketemu lagi, gue unyeng-unyeng udel lo, buset! Bikin emosi aja. Cakep kali lo. Argh!”

Jenna menyentil kening Jessica keras sampai si empunya mengaduh. “Apaan sih, anjㅡ”

Gadis kucing tersebut memberikan tatapan death glare dan mampu membuat nyali Jessica menciut. “Gue robek mulut lo sampai teriak atau ngomong kasar lagi.”

Bibir Jessica bergetar kecil dan kemudian bergelayut di lengan Chelsie. “Esieeeeee!” rengeknya.

Chelsie menghela napas pendek lalu mengangguk-angguk sembari menepuk-nepuk pelan puncak kepala Jessica. Macam ibu dan anak. “Iya-iya, jangan teriak-teriak lagi, Nak. Suara kamu jelek, tolong sadar diri.”

Jenna merotasikan matanya malas. Dasar Jessica. Imut-imut begitu kalau pada Chelsie. Gadis kucing itu menatap Rosa yang tengah terkekeh-kekeh kecil sembari menggeleng pelan.

How Bad Do You Want Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang