ARSA - 59

1.4K 266 43
                                    

🥀H A P P Y    R E A D I N G🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🥀H A P P Y    R E A D I N G🥀

"LO nggak nanya, Sica?"

Begitu mereka memasuki apartemen pertanyaan tersebut terlontar dari bibir Rosa. Ia memandang takut-takut pada Jessica yang berbalik memandangnya. Gadis itu menghela napas berat sembari menyugar rambutnya. Semenjak Jessica meminta waktu berbicara empat mata dengan David di detik selanjutnya keduanya pergi dari ruang makan. Rosa tak bisa menangkap maksud dari tatapan Jessica namun ia jelas mengerti. Bahwa ada sesuatu yang tak baik tengah diperbincangkan keduanya.

Jessica tipikal orang yang tidak berbasa-basi, kepada siapapun ia berbicara. Sahabatnya itu memilih langsung ke inti dan menyelesaikannya dalam waktu singkat. Setelah perbincangan super rahasia tersebut Jessica bersikap seperti biasa. Masih bertengkar dengan Alvin saat sarapan, berbicara padanya seperti biasa. Dan Rosa takut dengan sikap tenang Jessica sekarang. Gadis berponi tersebut terkadang bersikap tenang dalam satu keadaan dan mendobrak habis tanpa diduga-duga.

Bahkan selama perjalanan pulang pun Jessica tidak membahas atau pula bertanya mengenai, kenapa Rosa bisa berada di rumah Arzan?

"Tentang lo dan malam sialan itu?" Jessica balik bertanya, nada bicara terdengar kesal dan dingin.

Rosa menahan napas. "Sica."

"Audy."

Rosa bergeming di tempatnya, ia mengalihkan pandangan dari iris Jessica yang menatap lurus. Seolah ingin sekali menguliti Rosa hidup-hidup demi mencari satu benang kusut di dalam mata. "Apa?"

"Gue cuma mau bilang kalau gue ini sahabat lo. Sumpah, gue kecewa abis lo lebih milih nelpon Arzan dibandingkan gue yang semalaman nungguin kabar lo. Dy, gue nggak masalahin lo pulang atau enggaknya tapi kabar, Dy, kabar," ucap Jessica, gadis itu menghela napas berat seraya menyugar rambutnya. "Firasat gue emang udah nggak enak semenjak bokap lo chat seminggu lalu. Gue nggak mau banyak komentar karena tau, sahabat gue lagi bahagia banget. Gue nggak mau matahin semangat lo gitu aja. Makanya gue ngirim supir kemarin buat lo."

Satu liquid bening jatuh dari pelupuk mata Rosa, dadanya sesak mendengar penuturan Jessica. "Ma-maaf, Sicaㅡhiks."

Jessica menghembuskan napas pelan dan menghampiri Rosa kemudian memeluknya. Diusapnya kepala gadis chipmunk tersebut dengan lembut lalu berkata. "Nggak papa, gue bilang gini bukan mau nyudutin lo doang. Gue juga ngerti dari sudut pandang lo, lo takut gue ngamuk ke bokap lo kalau sampai gue tau kalau dia manfaatin lo."

"Lo tau darimana?" Rosa melepaskan pelukan, si gadis menatap Jessica bingung. "Arzan yang cerita?"

Jessica menggeleng. "Supir gue yang cerita, dia emang gue suruh stay di sana buat nganterin lo balik. Ternyata lo berantem abis sama keluarga lo di depan restoran, supir gue ngevedioin dan ngirim ke gue."

How Bad Do You Want Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang