EXTRA PART #1

2.2K 283 79
                                    

🥀H A P P Y    R E A D I N G🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🥀H A P P Y    R E A D I N G🥀

ZAN, tau nggakㅡ”

“Udah dong, Saaa!”

Arzan tidak sanggup. Arzan tidak kuat lagi. Arzan sudah tidak bisa menanggungnya lagi. Arzan bisa-bisa stres plus diabetes jika diberi gula terus-menerus. Bukannya apa-apa, hanya saja memang Arzan menyukai perubahan sifat Rosa. Sangat malahan. Manisnya tak tanggung-tanggung membuat Arzan terkadang malu sendiri. Arzan malah seperti anak gadis sementara Rosa seperti cowok yang hobi menggombalinya seperti sekarang.

Tingkah manis Rosa terkadang datang begitu saja tanpa permisi, langsung menyerang danㅡtok! Pas sekali mengenai hatinya. Arzan lama-lama bisa jantungan kalau begini caranya.

Rosa nyengir, tidak merasa bersalah sama sekali. “Gue 'kan belum selesai ngomong, sayangku. Aduh! Gemoy sekali Anda!” Rosa terbahak.

Arzan tersenyum tabah. Sabar sekali menghadapi Rosa.

“Zan, lo tau nggakㅡ”

“Kalau gue mirip calon imam lo?” sambar Arzan jengah, kalimat ini sering sekali dilontarkan Rosa padanya. Bahkan tak malu mengungkapkannya di depan umum sekalipun. Benar-benar gadis chipmunks itu.

Rosa nyengir lagi tetapi si gadis menggeleng. “Bukan.”

“Terus?”

“Lo mirip ayah dari anak-anak gue, ihi!” Rosa terbahak lagi sementara Arzan sudah ketar-ketir menutupi wajahnya yang memerah.

Sungguh. Arzan merasa seperti anak gadis sungguhan. Kurang ajar, nggak bisa nih. Gue harus tanya Alvin cara ngegombal gimana. Mati gue entar lama-lama.

Gadis chipmunk tersebut kembali meluncurkan aksi. “Diammu menandakan bahwa cinta dalam diam itu indah. Aduh! Tapi cintaku inginku utarakan saja, jadi Arzan jangan ke selatan, ya.”

Arzan selesai. Dibantingnya kasar laptop ke atas meja dan bangkit untuk keluar dari ruang OSIS tersebut. “Beneran mati muda gue entar. Assalamualaikum.”

“Eh! Jack! Kamu mau kemana, masa Rose ditinggalin gini! Astagfirullah! Iya-iya! Gue diem lagi Arzan!”

Mendapati pintu dibanting kuat hingga menimbulkan bunyi dentuman keras. Tawa Rosa kembali menggema, menjahili Arzan sudah menjadi passion-nya. Sementara itu Arzan melempar Alvin dengan bola basket di markas sepupunya tersebut. Alvin melotot kaget, ada gerangan apakah sampai-sampai sepupunya yang selalu tenang bagaikan air itu hingga kusut begini wajahnya?

How Bad Do You Want Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang