Sore semuaa!!
Balik lagi sama YIW, serius deh tadinya saya mau up besok tapi tangan udah gatel buat up sekarang jadi saya up deh padahal saya belum mandi wkwk.Semoga kalian suka dan tetap dukung!
♚♚♚
Sudah kuduga.
Aku menahan semua emosiku saat semua orang yang ada di lobby menatap kami apalagi para wanita yang menatapku sinis, ditambah sebuah tangan yang melingkar dipinggangku. Ingin sekali aku menepis tangan itu namun aku ingat ancamannya saat kami masih ada dilantai sepuluh, pria itu mengatakan akan mempercepat pertunanganku dan dia jika aku tak menurut padanya.
Selama seminggu aku berfikir untuk membatalkan pertunangan yang akan terlaksana tiga minggu kedepan dan dengan mudahnya dia mengatakan akan mempercepatnya, menyebalkan.
"Aku ingin makan diluar. " ucapanku membuat pria itu menghentikan langkahnya yang akan memasuki cafetaria kantor.
"Kenapa? " tanya nya namun sekarang langkahnya menuju luar lobby.
"Aku benci dilihat sinis oleh semua orang. " jujurku.
"Biarkan saja, mereka hanya iri padamu. " balasnya acuh.
Aku mendengus dan masuk kedalam mobil tak menghiraukan dia yang ingin membukakan pintuku, biarkan saja dia melihat sifatku seperti ini agar dia merengek pada orang tuanya untuk membatalkan pertunangan.
Setibanya disebuah restoran Jepang, akupun turun dan masuk tanpa berniat untuk menunggunya yang sedang mengunci mobil sport miliknya.
"Sifatmu benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat yah. " katanya yang baru saja menduduki bangku didepanku.
"Kita tidak saling mengenal. " balasku dengan penuh penekanan.
"Dasar pelupa. " aku menyipitkan mata mendengar hinaannya padaku.
Seorang pelayan datang ke meja kami, aku kembali mendengus saat melihat tatapan pelayan wanita itu yang menatap penuh binar pada pria dihadapanku.
"Pesan saja sesukamu. "
Aku menyeringai dan mulai membaca daftar menu, aku sebutkan semua jenis makanan yang harganya diatas tiga ratus ribu. Setelah selesai dan pelayan itu pergi, akupun tersenyum melihat tatapannya yang terkejut.
Pasti dia ilfeel padaku!
"Apa kau yakin akan menghabiskan semuanya? " tanyanya ragu yang kubalas anggukan yakin.
Aku adalah seorang yang bisa menghabiskan banyak uang demi makanan berbanding jika aku membelanjakan pakaian dan kebutuhan lainnya yang tak rela menghabiskan uang yang banyak, lagipula tak ada kata kenyang dalam kamusku.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I WILL [END]
Romance~ sequel of FATE ~ Hal yang paling disesali oleh Alena adalah mengatakan tiga kata laknat yang mengubah kehidupannya, hidupnya yang sudah kacau semakin hancur saat kehadiran seseorang yang katanya sudah mengenalnya lama. "Will you merry me? " "Yes...