♛♛♛
Panik
Satu kata yang dirasakan Alena, tadi pagi saat dia tengah berbelanja bersama Usi. Alde datang kearahnya dan mengatakan bahwa Tari tengah terbaring dirumah sakit dan menginginkannya untuk datang, awalnya Alena ragu untuk ikut dengan Alde namun melihat penampilan berantakan kakaknya itu membuatnya percaya dan ikut bersama Alde.
Bahkan dia sudah meninggalkan Usi yang tadi pamit ke toilet ditambah tak ada satupun pengawal Theo yang mengikutinya membuat tak ada yang menyadari ketidak beradaannya.
"Mas, mbak Tari sakit apa? " tanya Alena namun tak dibalas oleh Alde.
Karena tak dihiraukan keberadaannya, Alena pun memilih diam dan menunggu hingga mereka tiba dirumah sakit.
Alde keluar dari mobil dan pergi tanpa menunggu Alena yang kesulitan untuk mengejar langkah Alde yang besar, hingga langkah Alena pun tiba disalah satu ruang rawat yang terdapat Tari yang tengah berbaring tak sadarkan diri.
Ternyata diruangan khusus itu terdapat kedua orang tuanya dan juga paman dan bibinya yang menatap Alena dengan penuh permusuhan, tak menghiraukan itu Alena pun mendekat kearah Tari karena dialah prioritasnya kali ini.
Mata Alena terpaku pada satu titik, air matanya mencelos begitu saja dengan penuh penyesalan.
"Sekarang kamu tau harus apa, Alena."
♛♛♛
Bughh!Theo melayangkan pukulan ke rahang salah satu pengawalnya hingga pengawal itu jatuh terduduk dengan bibirnya yang sudah berdarah, namun tak ada niat sedikitpun untuk membalas karena disini dia yang salah.
"Ini kedua kalinya kalian gagal menjaganya. " desis Theo dengan rahang yang mengeras.
Dia sangat marah kala Marco mengabarkan bahwa Queen nya tak ditemukan dikediamannya, selama seharian ini Theo memang disibukkan dengan tugasnya yang selama sebulan dia telantarkan dan sorenya dia dibuat marah dengan kehilangan tunangannya.
"Kalian sudah mencarinya? " tanya Theo pada pemimpin pengawalnya yang memiliki nama Reno.
"Kami sudah melacaknya dari cincin yang dipakai nona namun ternyata nona tak memakai cincin nya, tapi kami sudah mengecek CCTV supermarket dan kami melihat nona pergi bersama tuan Alde. " jelas Reno, sebenarnya dia takut karena melihat kemarahan Theo adalah hal yang paling menyeramkan. Baginya, yang tadi itu belum seberapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I WILL [END]
Romance~ sequel of FATE ~ Hal yang paling disesali oleh Alena adalah mengatakan tiga kata laknat yang mengubah kehidupannya, hidupnya yang sudah kacau semakin hancur saat kehadiran seseorang yang katanya sudah mengenalnya lama. "Will you merry me? " "Yes...