4 • MATHEO SIDE •

4.8K 385 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


♛♛♛

Reyza Matheo POV :

"Apa tidak ada cara lain selain kau berlutut padanya? "

"Apa aku harus membuat dia hamil juga agar dia menjadi milikku? Maaf tapi aku tidak seperti Dad. "

Aku menyeringai saat melihat daddy ku menahan kesal, aku selalu suka ekspresinya seperti itu selain datar saja.

"Kenapa kau menurunkan harga dirimu dengan berlutut padanya? "

"Karena mommy bilang, aku tak boleh seperti dad yang tidak pernah mengalah dengan perempuan. Mom bilang aku harus menghormati perempuan sama seperti aku menghargai mom, begitu kan mom? " jelasku dan menatap mom yang terlihat girang.

"Ini baru putraku. " bangganya padaku, kulihat daddy menatapku tajam yang kubalas dengan santai.

"Sweetheart. " tegur daddy pada mommy.

"Apa Rey? memang benar kan kalau Math itu putraku. " aku tersenyum melihat mommy yang tertawa puas, dia wanita pertama yang membuatku jatuh hati. Aku sangat menyayangi wanita itu, ibuku.

"Lusa kita ketempat orang tua calon istrimu, bersiaplah. " ucap mommy.

Setelah aku melamar gadisku yang ternyata melupakanku, aku langsung terbang ke negara kelahiranku untuk mengurus perusahaan pusat karena daddy yang katanya sedang sakit tapi saat aku pulang ternyata daddy hanya ingin berliburan dengan mommy, bukankah itu menyebalkan?

Umurku saat ini dua puluh tiga, saat umurku baru menginjak dua puluh aku sudah lulus sarjana disalah satu universitas, begitu cepat karena aku mengikuti kelas akselerasi. Tapi sudah tiga tahun ini aku belum menyanggupi untuk mengurus perusahaan pusat milik daddy dan hanya mengurus perusahaan cabang karena aku belum siap, aku tahu daddy sudah terlihat ingin pensiun tapi aku belum mau mengingat bagaimana kerasnya daddy untuk memertahankan harta Hudson itu dengan bersusah payah dan tak ada waktu untuk hal lainnya. Jadi aku lebih memilih untuk mengurus cabang dulu dan menggantikan daddy jika sedang berhalangan.

Keinginanku untuk melamar gadisku, membuat daddy memanfaatkannya agar aku bisa secepatnya turun langsung menjadi pemimpin perusaah pusat. Aku telah berjanji pada daddy akan bersedia untuk mengganti posisinya setelah aku sudah mengikat gadis incaranku selama hidupku, maka dari itu daddy ingin pernikahanku dipercepat agar dia bisa berduaan dengan mommy selama mungkin dan menikmati masa tuanya walaupun umurnya belum ada setengah abad.

"I'm home!! " teriakkan itu membuatku telingaku sakit, inilah yang paling menyebalkan dari kedua adikku. Suaranya yang memiliki oktaf yang sangat tinggi, padahal mommy tidak memiliki sifat seperti itu apalagi daddy entah darimana asalnya suara itu. Ahh sepertinya aunty Friska.

YES, I WILL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang