30 • ALDEBARAN •

2.8K 294 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






♛♛♛







Anderson?

Mendengar itu membuat kepalaku berputar, kucengkeram pelipisku dan berusaha untuk fokus pada pembicaraan yang terasa memanas.

"Anderson? James? Celyn? Siapa mereka? " tanyaku menatap Theo dengan nyalang, kepalaku semakin berputar rasanya tapi aku harus menahannya untuk mendengar penjelasan Theo.

"Katakan siapa mereka Theo?! " tanyaku dengan mengeraskan suara, mengingat nama itu membuat jantungku berdetak kencang.

"Dia—"

"Dia bukan siapapun Lena, jangan dengarkan dia. " aku menatap ayah yang memotong perkataan Theo.

Doaarrr...

Sial! Sial! Sial!

Kenapa harus hujan?! Ini bukan waktunya!

Aku menatap jendela besar yang menampilkan taman yang terbuka, aku melihat awan sudah menghitam bahkan ada kilat petir. Kurasakan wajahku memucat, tubuhku bergetar juga kepalaku yang semakin berdenyut sakit.

Doaarrrr

Tubuhku tertarik kedalam sebuah pelukan hangat, kurasakan terdapat tangan yang menutup telingaku namun itu tak bisa menghilangkan suara hujan yang semakin mengencang.

"Tutup gorden nya!! " pekik Theo yang masih membawaku kedalam pelukannya.

"Ada apa dengan Alena, Math? " samar-samar aku mendengar mommy bertanya.

"Dia trauma dengan suara hujan dan petir, mom. "

"Oh ya Tuhan. "

Kepalaku terus berdenyut kuat seolah terdapat batu yang menekan kepalaku, tubuhku sudah bergetar hebat dan nafasku yang sudah tak teratur. Hingga kurasakan mataku memburam dan kegelapan menarikku.







♚♚♚









Author POV

"Sebenarnya apa yang terjadi Math? Siapa Anderson yang kamu sebut tadi? " tanya Thea menatap putranya yang masih duduk disamping calon istrinya yang masih tak sadarkan diri.

"Sebenarnya Queen bukan berasal dari keluarga Binata. " Thea mengernyit heran.

"Apa maksudmu, Math? "

"Mom ingat nama teman perempuanku saat tinggal dirumah grandpa. "

"Teman pertama Math disini yang membuat Math berat untuk pulang? " Theo mengangguk membalas tebakkan Ibu kandungnya.

YES, I WILL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang