EPILOG

5.8K 313 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






♛♛♛








"Terima kasih, sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terima kasih, sayang. "

Theo mengecup keningku yang penuh dengan keringat dan menjatuhkan tubuhnya disampingku, tangannya terulur untuk mengelus perut polosku karena kami berdua yang sudah tak memakai busana.

Setelah acara pernikahan kami selesai, kami berdua tumbang karena kelelahan menjalani ritual pernikahan yang sangat banyak. Awalnya semalam kami berdua sedikit canggung dan saling terdiam diatas ranjang tanpa melakukan apapun, tapi entah siapa yang memulai kami berdua tertidur dan terbangun dengan tangan yang saling berpelukkan.

Hingga akhirnya sore tadi kami melakukannya, aku sedikit malu sebenarnya karena bagaimana pun juga ini adalah hal pertama kali kulakukan begitu pula dengan Theo tapi melihat keganasannya tadi membuatku ragu bahwa aku yang pertama.

Mengingat kejadian tadi membuat pipi, telinga dan leherku memanas.

"Aku suka. " bisik Theo yang mengelus pipiku lembut, hal itu tentu membuatku makin merona.

"Emm.. A-aku ingin mandi. "

Aku langsung mencoba untuk bangun dari tidurku dengan mencengkeram selimut agar tetap menutupi tubuhku, namun sebuah tangan menarik bahuku hingga aku kembali terjatuh diatas tubuh Theo.

"Lep- lepas Theo! " aku meronta agar tangannya yang melingkar pada pinggang dan punggungku terlepas.

"Tidak mau, memangnya kau mau kemana? Diam saja disini. Aku masih ingin memelukmu seperti ini dan menikmati tingkahmu yang pemalu seperti gadis remaja yang pertama kali ditembak, sungguh menggemaskan. " mendengar itu membuatku urat maluku seperti ditarik.

Tanpa mau berontak lagi, karena percuma. Aku pun diam dan menyandarkan kepalaku di dada kekarnya, kurasakan detak jantungnya yang tak beraturan sama sepertiku.

"Ayo kita honeymoon. "

"Untuk apa? "

"Tentu agar kita bisa terus melakukan seperti tadi sepanjang hari dan tanpa ada gangguan. " pipiku semakin merona, bahasanya vulgar sekali!

YES, I WILL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang