♛♛♛
Alena POV
Setelah pengobatan yang aunty Friska lakukan kemarin, kini aku merasa sedikit tenang walaupun hanya sedikit tapi itu membuatku lebih bisa berfikir dengan jernih sekarang. Lalu kemarin aku dan Theo mendatangi salah satu rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan apakah aku benar-benar mengalami amnesia atau tidak dan ternyata aku memang mengalami amnesia, untungnya tidak permanen sehingga dengan bantuan aunty Friska aku dapat mengingat kembali ingatan masa kecilku.
Hubunganku dengan Theo pun bisa dikatakan semakin dekat, walaupun sifatku masih sama seperti dulu padanya tapi aku mulai menerima keadaan dan tak menampik rasa nyaman saat berada didekatnya.
Pagi ini kami tepatnya aku, Theo, Kay, Erick, dan Felisha— putri tunggal dari pasangan aunty Friska dan uncle Sean— akan pergi berliburan disekitar kota Solo. Para orang tua memilih tidak ikut karena mommy dan aunty akan mengurus pernikahan kami yang akan berlangsung lima hari lagi sedangkan daddy dan uncle harus mengurus pekerjaannya, mommy memang memaksaku untuk tidak ikut campur dalam urusan pernikahan dan menyuruhku untuk berliburan saja bersama para anaknya jadilah aku hanya akan pergi memilih kebaya yang akan aku kenakan dan cincin pernikahan.
Saat ini aku sudah siap dengan penampilanku, didepanku ada Felisha yang rambutnya tengah ku kepang sesuai keinginan gadis yang memiliki umur yang tak beda jauh dengan Erick. Theo disampingku tengah fokus melihat apa yang aku lakukan, sedari tadi kami sudah siap namun kami harus bersabar menunggu tiga adiknya yang masih belum siap.
"Sudah selesai. " ucapku dengan merapikan rambut nakal Feli."Yeaaa!! Makasih kak Lena. " girang Feli dan langsung berlari kearah kamarnya.
"Aku masih bingung bagaimana rambut itu terikat seperti tali. " aku terkekeh melihat wajah bingung yang baru pertama kali kulihat.
"Itu namanya kepang daun. " ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I WILL [END]
Romance~ sequel of FATE ~ Hal yang paling disesali oleh Alena adalah mengatakan tiga kata laknat yang mengubah kehidupannya, hidupnya yang sudah kacau semakin hancur saat kehadiran seseorang yang katanya sudah mengenalnya lama. "Will you merry me? " "Yes...