23 • I'LL BE BACK •

3.1K 342 5
                                        


♛♛♛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♛♛♛





Author POV

Pilihan, semua orang akan merasa dilema karena sebuah pilihan. Apalagi pilihan yang menyangkut masa depannya dan harus diputuskan dalam waktu singkat, ditambah keterlibatan orang yang kita sayangi karena dampak dari perbuatan kita.

Itu yang dirasakan oleh Alena, rasanya dia ingin menangis saja.

"Pergi saja Alena! Jangan hiraukan kami! " ucapan itu membuat Alena menatap Lintang dan Lily yang tengah menangis.

"Aku akan ikut kalian. " ucap Alena pada tiga pria yang tengah menatapnya tajam.

"Alena! Jangan! " bantah Lintang.

"Tapi biarkan mereka bebas. " imbuh Alena menatap tajam kearah Alde yang terkekeh, tak menghiraukan teriakkan Lintang padanya.

"Baiklah, bawa mereka ke kereta mereka dan pastikan mereka duduk dikursinya tanpa melakukan apapun. " titah Alde pada dua pengawal yang menahan tubuh Lintang dan Lily.

"Diam ditempat, Alena. " tegas Alandro membuat langkah Alena yang akan mendekat kearah Lintang terhenti.

"Tunggu. " pekik Alena membuat langkah pengawal yang menggeret Lintang dan Lily berhenti.

"Terima kasih telah membantuku selama ini dan maaf sudah melibatkan kalian dalam masalahku, sekarang kalian pergilah dan gapai impian kalian. " air mata keluar dari kelopak mata Alena, begitu juga dengan Lily yang semakin terisak.

"Kakak. " panggil Lily terisak membuat Alena semakin merasakan sesak.

"Jangan sakiti mereka. " peringat Alena pada pengawal yang mengantar Lintang dan Lily.

"Mereka akan selamat jika kamu menurut pada kami. " ucap Alandro.

Isakkan Alena semakin kencang bersamaan dengan hilangnya keberadaan dua sahabat kecilnya dibalik tembok, pertahanan Alena runtuh dan tubuhnya meluruh kelantai dingin dengan tangan yang mengepal.

"Bangun! " titah Alde yang sudah berdiri dihadapan Alena.

"Ayo Alena! " titah Alde dengan tangan yang menarik lengan kecil adiknya dengan kasar hingga tubuh Alena terangkat, Alandro mendekat kearah dua anaknya hingga tangannya terangkat mencengkeram rahang Alena dengan kasar hingga kepala Alena terangkat dengan paksa.

"Dasar anak kurang ajar! Kamu sudah sukses membuat keluarga kita malu. " ucap Alandro menarik masker dan topi yang dipakai Alena.

Plak!

Pipi kanan Alena memerah dan sudut bibirnya yang berdarah, disana tertampak jelas tapak tangan besar Alandro yang memerah.

"Bawa dia ke mobil. " titah Alandro pada pengawal yang ada dibelakang mereka.

YES, I WILL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang