♛♛♛
Alena POV
Saat ini aku tengah duduk menunggu diantara banyaknya orang yang tengah berlalu lalang, pandanganku menelisik kesemua sudut berharap orang yang tengah kutunggu datang karena sudah setengah jam aku duduk menunggu kedatangan mereka.
Aku lupa memberi tahu, saat ini aku sudah berada dibandara dengan ditemani oleh dua pengawal Theo dan mbak Usi menunggu kedatangan keluarga Hudson atau bisa dibilang menunggu mertua juga adik iparku.
Theo tak bisa ikut untuk menjemput karena dia sedang ada pekerjaan yang aku tak tahu, jadilah aku disini menunggu kehadiran mereka yang tak kunjung datang. Hingga tak lama kemudian ku tersenyum kala melihat keluarga yang sebentar lagi menjadi keluargaku berjalan kearahku, aku berdiri diikuti oleh mbak Usi yang duduk disampingku.
"Halo sayang. " sapa mommy Thea padaku dan memeluk tubuhku.
"Hai mom, apa kabar? "
"Very good. " jawab mommy dengan penuh semangat.
Akupun melepas pelukan mommy dan memeluk keanggota keluarga yang lain, mereka semua baik sehingga aku merasa nyaman bersama mereka apalagi dengan kedua adik Theo yang memiliki sifat easy going dan ceria membuat hubungan kami membaik layaknya seorang teman.
"Ayo kita ke hotel. " ajakku pada semua, sebenarnya hanya orangtua Theo dan kedua adiknya saja yang datang karena mereka akan mengurus pernikahan kami yang akan berlangsung sekitar satu minggu lagi.
Aku tahu pasti mereka mengetahui apa yang terjadi disini tapi aku bersyukur karena tak ada satupun dari mereka yang menyinggung masalah yang terjadi minggu lalu, jujur aku belum siap.
Setelah menempuh perjalanan, kami pun sampai didepan hotel yang sudah satu bulan ini aku tempati. Saat kami turun, kami tepatnya keluarga Hudson disambut langsung oleh General manager di hotel ini juga jajaran manager setiap departemen dibelakangnya, aku tak heran dengan itu karena saat aku pertama kali datang kesini bersama Theo pun kami disambut seperti ini apalagi sekarang yang notabene nya sang pemilik hotel.
"Selamat datang Mr. Hudson dan Mrs. Hudson, bagaimana diperjalanan? " sapa GM itu.
"Cukup menyenangkan. " jawab mommy, satu sifat yang kutahu tentang ayah Theo yaitu sangat dingin dan irit bicara bahkan aku tak pernah berbincang santai dengannya.
Setelah berbasa-basi, kami pun menuju lantai paling atas sebelum rooftop dimana tempat penthouse berada. Dihotel ini memiliki dua penthouse dan memiliki kemewahan yang sama, letaknya masih satu lantai dengan penthouse yang aku tempati. Setiap penthouse memiliki empat kamar, karena kamar yang kutempati bersama Theo sudah penuh karena terisi oleh mbak Usi dan Marco akhirnya mommy memutuskan untuk menempati penthouse yang ada didepan penthouse kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I WILL [END]
Romance~ sequel of FATE ~ Hal yang paling disesali oleh Alena adalah mengatakan tiga kata laknat yang mengubah kehidupannya, hidupnya yang sudah kacau semakin hancur saat kehadiran seseorang yang katanya sudah mengenalnya lama. "Will you merry me? " "Yes...