Siang semua, saya up lagihh semoga kalian suka dan dapat mengapresiasikan nya yaa!!!
♚♚♚
Message from Ayah :
Sore ini izinlah untuk melakukan fitting baju pertunangan, Reyza yang akan mengantarmu bersama Mrs. Hudson.
Aku mendengus kasar, kucoba untuk menghiraukan pesan itu dan kembali fokus ke komputer dihadapanku. Pertunanganku dengannya tinggal lima hari lagi, acara akan digelar di Jakarta tepatnya dihotel milik Hudson jadi besok seluruh keluarga besarku akan datang membuatku harus menyiapkan tenaga dan mentalku untuk besok.
Tanpa melirik alroji, aku terus fokus dengan pekerjaanku hingga aku merasakan perutku berbunyi yang ternyata waktu sudah menunjukkan angka dua. Karena sudah tak tahan dengan rasa laparku, aku menutup pekerjaanku dan mulai beranjak dari kursi dengan ponsel dan dompet ditanganku.
Saat kubuka pintu, terkejutnya aku saat melihat pria yang berdiri menjulang dihadapanku.
"Ada yang bisa saya bantu, Mr. Hudson? " tanyaku formal karena banyaknya karyawan keuangan yang melihat.
"Apa ayahmu sudah menghubungi mu? " tanya pria itu, entah kenapa sampai saat ini aku tak tahu harus memanggilnya apa.
"Sudah, Mr. Hudson. " dan hanya panggilan itulah yang keluar dari mulutku.
"Don't call me like that, babe. "
Panggilan apa itu? Apa dia tak menyadari tatapan seluruh bawahanku apalagi Nina yang menatap kami terkejut.
"Maaf sir, tapi saat ini kita sedang berada dikantor. " aku masih menampilkan senyum paksaku padanya.
"Sudahlah, mommy sudah menunggu kita di butik. "
"Ayo sayang. "
Ingin kubakar wajahnya yang tampan itu, dengan seenaknya tangannya sudah melingkar di pinggangku. Aku hanya menahan kepalaku yang malu saat melewati staff keuangan, aku yakin setelah ini mereka akan mengeluarkan lambe turah nya dan besok berita tentang kami akan menyebar diseluruh departemen apalagi tadi aku menyadari salah satu karyawan memotret kami diam-diam tapi tetap saja aku tahu.
"Lepaskan! Kamu benar-benar ingin membuatku menjadi bahan gosip hah?! " sentakku melepaskan tangannya secara paksa saat kami berada didalam lift yang beruntungnya kosong.
"Tidak, aku hanya ingin mereka tahu kalau kau adalah milikku. " jawabnya santai yang semakin membuatku muak.
"Sudahlah, terserah. " balasku mengalah, aku tak mau emosiku terkuras apalagi aku belum makan apapun dari pagi selain susu.
"Keluargamu sudah sampai. "
"Apa?! Bukannya besok? "
"Hanya opamu, orangtuamu dan kakakmu saja yang datang. Besok sisanya, jadi mereka ikut ke butik bersama mommy. "
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I WILL [END]
Romantiek~ sequel of FATE ~ Hal yang paling disesali oleh Alena adalah mengatakan tiga kata laknat yang mengubah kehidupannya, hidupnya yang sudah kacau semakin hancur saat kehadiran seseorang yang katanya sudah mengenalnya lama. "Will you merry me? " "Yes...